Dalam sebuah grup KPop, ada beberapa posisi yang harus ditempati. Posisi yang paling dalam sebuah grup adalah pemimpin atau leader. Idol yang dianggap bertanggung jawab dan tertua di grup biasanya dipercaya untuk menempati posisi penting ini.
Sudah tak asing lagi bagi para penggemar untuk mengetahui bahwa dalam sebuah grup dikepalai oleh satu pemimpin sejak awal debut. Meski begitu, ternyata ada beberapa grup yang telah berganti leader karena beberapa alasan. Siapa saja mereka?
Saat WINNER berkompetisi di survival WIN: Who is Next, leader dari grup tersebut adalah Mino. Ia mengambil perannya sebagai pemimpin dengan serius. Namun, ketika ia mengalami cedera pergelangan kaki selama episode ketujuh, CEO Yang Hyunsuk memutuskan untuk mengganti pemimpin grup. Sebab Mino cedera, ia tidak bisa memimpin tim saat latihan.
Yang Hyunsuk kemudian menunjuk Seungyoon sebagai leader. Hal ini mengejutkan banyak orang, karena dia adalah anggota termuda di grup. Pertukaran itu mengejutkan para member dan penggemar, bahkan membuat mereka meneteskan air mata.
Namun, setelah tenang Mino memberikan restu kepada Seungyoon sebagai pemimpin baru. Meskipun Mino akhirnya sembuh dari cederanya, Seungyoon tetap menjadi pemimpin grup.
Ketika CLC pertama kali debut pada tahun 2015, Seunghee dinobatkan sebagai pemimpin grup. Namun, ia mengundurkan diri dari peran kepemimpinan tersebut di tahun 2016. Akhirnya, Seungyeon pun menggantikan posisi tersebut.
Seunghee mengungkapkan alasan mengapa dia mengundurkan diri dalam surat di situs fancafe. Menyusul penambahan dua anggota baru (Eunbin dan Elkie), Seunghee memutuskan mundur dari posisi leader agar CLC semakin solid. Namun, sebagai anggota tertua, dia berjanji untuk membantu Seungyeon dalam memimpin dan mengurus member lainnya.
Ketika CROSS GENE pertama kali debut pada tahun 2012, Takuya adalah leader dari grup tersebut. Namun, setelah selesai mempromosikan album pertama mereka, Timeless: Begins, posisi leader digantikan oleh Shin.
Shin pun mengungkapkan bagaimana dia menjadi pemimpin saat tampil di acara Quiz to Change the World. Setelah mempromosikan album pertama, Takuya mengungkapkan bahwa dia merasa terbebani sebagai leader. Sebab dari segi usia, ia berada di tengah-tengah anggota grup.
Setelah mendengar hal tersebut, Shin memberi tahu Takuya bahwa dia bisa berhenti menjadi pemimpin jika mau. Shin juga mengatakan, jika ia akan mengambil posisi tersebut sebagai gantinya.
Ketika EVERGLOW pertama kali debut pada tahun 2019, E:U dinobatkan sebagai pemimpin grup. Namun, pada tahun 2021, Sihyeon pun menggatikan posisi tersebut.
E:U menyatakan, bahwa dia yakin bahwa Sihyeon akan melakukannya dengan baik dan dia akan menjadi penguat sebagai anggota tertua. Sihyeon menyatakan bahwa dia akan membantu tim bekerja sama secara harmonis dan menjadi pemimpin yang dapat berkomunikasi dengan baik.
E:U menyatakan bahwa menjadi seorang pemimpin itu tidak sulit. Tidak ada alasan yang diberikan mengapa pemimpin grup tiba-tiba berubah, meskipun Sihyeon mengklaim pergantian itu akan menjadi "perubahan baru".
Tidak seperti grup KPop generasi kedua dengan satu set leader, T-ARA memiliki sistem leader bergilir. Hal ini dimaksudkan agar setiap anggota memiliki kesempatan untuk merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang leader.
Ketika mereka pertama kali debut pada tahun 2009, pemimpinnya adalah Jiae. Namun, JIae meninggalkan grup beberapa bulan setelah debut. Pemimpin pun berubah menjadi Eunjung.
Pada 2010, Boram menjadi pemimpin. Setelahnya, terpilihlah Hyomin menjadi pemimpin pada tahun 2011. Di tahun 2012, posisi leader kembali diberikan kepada Soyeon. Pada tahun 2014, Qri menjadi pemimpin T-ARA hingga saat ini.
Peran leader merupakan posisi yang sangat penting dalam terbentuknya sebuah grup. Seperti kelima grup di atas, walaupun pernah mengalami pergantian leader, tapi mereka tetap menunjukkan kekompakan di antara para anggotanya.