Wooyoung 2PM mengaku pernah kelaparan saat membawakan lagu "Heartbeat" yang membantu ekspresinya.
SUGA BTS rela kelaparan demi membayar ongkos bus dan berakhir makan dada ayam blender dengan jus anggur dan pisang.
Jo Kwon 2AM hanya makan bubur nasi dan kecap di masa serba kekurangan, hingga ikut audisi JYP Entertainment untuk mengubah nasib.
Menjalani hidup serba kekurangan membuat para idol KPop tak dapat menikmati hidangan yang layak di masa lalu. Mereka harus puas dengan makanan seadanya dalam bertahan hidup. Mereka tak mampu membeli hidangan yang lebih enak.
Bagi idol KPop berikut ini, menikmati makanan enak tidaklah mudah di masa lalu. Sebab, mereka terjebak kemiskinan yang membuatnya harus menerima makanan yang tidak layak. Mereka pun berjuang keras agar bisa keluar dari kondisi pahit itu. Yuk, simak!
Wooyoung berbicara dengan Stray Kids di Kingdom: Legendary War pada 2021. Bang Chan meminta sarannya untuk membawakan “Side Effects” yang punya kesan serupa dengan “Heartbeat” dari 2PM. Ia ingin tahu apa yang dipikirkan sang senior saat membawakan lagu legendarisnya itu dulu.
Wooyoung mengatakan, mereka harus tampak melamun alih-alih fokus agar bisa menunjukkan ekspresi wajah yang sesuai. Ia mengaku berada dalam keadaan miskin dan kelaparan saat membawakan “Heartbeat” yang baginya membantu ekspresinya. Ia juga menambahkan, bahwa dirinya tak akan memberi tahu detailnya dan mengakhiri pengakuannya sampai di situ saja.
Dilansir Koreaboo, SUGA di masa lalu mengambil pekerjaan paruh waktu demi membiayai hidup keluarga dan hasratnya untuk menciptakan musik. Ia juga pernah mencoba menjual karyanya, tapi malah berakhir ditipu. Kadang, dia rela kelaparan agar bisa membayar ongkos bus untuk pulang.
Kebiasaan makan SUGA yang buruk juga disorot di buku Beyond the Story: 10-Year Record of BTS. SUGA yang susah atur waktu berlatih dan makan, berakhir hanya bisa blender dada ayam dengan jus anggur dan pisang. Hal inilah yang bikin Jin belajar masak dengan saus kemasan siap pakai. Lalu, Jin membantu BTS berbagi tugas rumah tangga di masa pelatihan demi memudahkan mereka semua.
Di program Are You Eating Well? pada 2020, Jo Kwon mengakui bahwa keluarganya kehilangan segalanya saat dia masih SD. Mereka berutang sebesar 500 juta won. Mereka juga gagal saat memulai bisnis baru.
Kondisi ini bikin rentenir menerobos rumahnya dan melakukan kekerasan pada ibunya. Menurut Jo Kwon, dia bahkan hanya makan bubur nasi dan kecap di masa serba kekurangan itu. Keinginan mengubah nasib juga yang membuatnya ikut audisi JYP Entertainment.
Di program Convenience Store Restaurant pada 2024, Jaejoong mengakui bahwa keluarganya tidak kaya di masa lalu. Sangat sulit bagi orangtuanya dalam membesarkan sembilan anak. Mereka tak mampu membelikan perlengkapan sekolah atau buku pelajaran.
Jaejoong pun mengenang, “Ketika aku masih SMP, makan siang di sekolah jadi opsional. Karena kondisi keuangan kami, aku biasanya membawa mi instan ke sekolah dan berbagi lauk pauk dengan teman-teman yang membawa bekal makan siang.” Setelah sukses, Jaejoong membelikan rumah untuk orangtuanya dan mengubah nasib keluarganya.
Lewat wawancara dengan Newsen pada 2015, terungkap bahwa BIGBANG mengalami masa sulit saat trainee karena krisis keuangan agensinya. Taeyang mengatakan, mereka sangat suka camilan saat masih trainee. Namun, mereka tidak mempunyai uang untuk membelinya.
BIGBANG bahkan akan dimarahi jika memesan makanan lebih dari sekali. Mereka bakal dipanggil untuk dimarahi oleh pihak agensi. Mereka tak diperbolehkan menghabiskan lebih dari lima ribu won. Mereka pun hanya memesan dalam jumlah sesuai, karena tak nyaman jika dimarahi agensi.
Meskipun harus berusaha jauh lebih keras, idol KPop di atas tidak keberatan melakukannya. Kondisi serba kekurangan membuat mereka kesulitan, bahkan dalam makan. Hal inilah yang mendorong mereka bersemangat agar mencapai kesuksesan.