5 Idol KPop Cowok yang Pernah Menolak Jadi Leader di Grup, Kenapa?

Melalui wawancara pada tahun 2020, Leeteuk mengaku terpilih sebagai leader karena merupakan member tertua di Super Junior. Sebelum grup itu terbentuk, ia sebenarnya sudah lebih dulu menjadi pemimpin untuk grup bernama Smile yang beranggotakan lima member yang disiapkan untuk debut. Leeteuk sudah tertekan karena harus memimpin grup tersebut.

Kemudian, rencana agensi berubah hingga ia harus memimpin Super Junior dengan member yang lebih banyak. Ia bahkan sempat menolak posisi tersebut. Tak Young Joon yang masih menjadi manajer saat itu pun menyemangatinya dengan menceritakan beragam kisah. Ia akhirnya menerima posisi tersebut karena sangat ingin debut.

Leeteuk mulai terbiasa dengan posisi tersebut setelah debut. Ia dapat menyelesaikan beragam pekerjaan dan tugasnya dengan baik. Orang-orang di sekitar maupun membernya banyak membantu. Kini, tujuannya adalah memikirkan masa depan agar Super Junior menjadi grup yang bisa bertahan lama di industri hiburan.

Jungwon mengatakan dalam wawancara dengan Weverse Magazine pada tahun 2020, bahwa semua member ENHYPEN awalnya berpikir Heeseung akan menjadi leader. Apalagi, Heeseung memang sudah terbiasa dengan posisi itu sejak jadi kontestan program I-LAND. Namun, Heeseung berakhir meneleponnya dan menawarkan posisi itu padanya. 

Alasan Heeseung tidak ingin menjadi leader adalah karena ia adalah member tertua di ENHYPEN. Ia tidak ingin anggota lain jadi takut menyampaikan pendapatnya apabila member tertua seperti dirinya juga berposisi sebagai leader. Heeseung juga merasa tekanan yang muncul karena menjadi seorang pemimpin bisa saja mengubah sikap orang, jadi ia menolaknya. 

Heeseung sendiri sudah pernah merasakan tekanan besar saat jadi leader di acara survival I-LAND sebelum debut. Ia tahu bahwa Jungwon yang menerima posisi leader menggantikannya akan mengalami hal serupa. Maka dari itu, ia berharap Jungwon tidak menganggapnya sebagai tekanan dan mendapatkan kepercayaan dengan member lain.

Jungwon juga mengaku ia sering berbicara pada Heeseung jika merasa terlalu stres akan posisinya sebagai leader. Heeseung memahaminya dengan cepat, bahkan tidak ragu menjelaskan beragam hal padanya.

Jungwon akhirnya sering berbagi pada Heeseung tentang perjuangannya, keadaannya, dan bagaimana dirinya harus menangani masalah tertentu. Jadi, Heeseung pun tidak keberatan membantu meskipun menolak posisi sebagai leader.

Dalam podcast MINDSET pada tahun 2022, Jay B mengaku menolak posisi sebagai leader berulang kali pada JYP Entertainment yang mendebutkan GOT7. Sulit baginya menerima posisi itu. Sebab, ia merasa tidak terlalu pandai mengekspresikan diri dengan kata-kata. Selain itu, karena ia juga punya kepribadian yang tertutup dan sering kali dianggap dingin oleh orang lain.

Jay B merasa tertekan karena tanggung jawab sebagai leader sebenarnya sangat besar. Ketika ada masalah, ia harus berperan untuk melakukan koordinasi antara perusahaan dengan para member. Ia takut mempunyai tanggung jawab sebesar itu di usia muda. Hal-hal semacam itu tampaknya menjadi lebih baik seiring berjalannya waktu.

Jay B pun masih bertahan dengan posisinya sebagai leader untuk GOT7. Bahkan, ia mengakui bahwa dirinyalah yang berusaha bertindak selayaknya tali untuk membuat para member selalu terhubung. Pasalnya, para member bernaung di agensi berbagai berbeda sejak hengkang dari JYP Entertainment. Jadi, Jay B berusaha keras untuk membuat rencana kegiatan bareng demi masa depan jangka panjang bagi GOT7.

SuperM pertama kali mendiskusikan tentang pemilihan leader dalam siaran langsung di Instagram pada tahun 2019. Baekhyun awalnya merekomendasikan Taemin untuk posisi tersebut. Namun, Taemin langsung menolak dengan menyatakan bahwa ia merasa posisi itu tidak cocok untuknya.

Di antara rekan grupnya, Taemin memahami betapa dirinya menjadi member dengan perjalanan karier yang lebih panjang bersama SHINee. Hanya saja, ia hanya berperan sebagai maknae atau member termuda saja di grup tersebut. Jadi, ia merasa posisi itu tidak cocok untuknya. 

Sebaliknya, Taemin merasa Baekhyun lebih cocok menjadi leader. Sebab, ia sering melihat Baekhyun merawat member lain dengan sangat baik. Ia sendiri juga banyak bergantung pada Baekhyun. Akhirnya, Baekhyun dan member lain menyetujui usulan dari Taemin ini.

Di program Quiz to Change the World pada tahun 2015, Shin mengatakan bahwa ia pada awalnya bukanlah leader untuk Cross Gene. Saat baru debut, Takuya merupakan leader bagi grup tersebut. Namun, setelah promosi album pertama, Takuya merasa terbebani akan perannya tersebut.

Shin yang memahami Takuya pun mengatakan bahwa ia tidak keberatan menggantikannya sebagai leader. Meskipun tanggung jawabnya besar, Shin juga merasakan beberapa keuntungan sebagai pemimpin. Pasalnya, ia dapat memutuskan jenis makanan hingga pengeluaran uang untuk grupnya.

Meskipun sering dianggap sebagai posisi yang keren, rupanya peran sebagai pemimpin membutuhkan tanggung jawab yang besar. Wajar, apabila para idol di atas sempat menolak posisi tersebut. Hal ini membuat pencinta KPop semakin salut dengan para idol yang bersedia memikul beban dari posisi tersebut selama bertahun-tahun.