Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Idol KPop yang Tegur Plagiarisme Artis Lain pada Karyanya

Wooyoung ATEEZ (x.com/ATEEZofficial)

Banyak idol KPop yang tak sungkan mengekspresikan rasa jengkelnya karena telah menjadi korban plagiarisme. Mereka mengetahui bahwa karyanya telah dijiplak oleh artis lain. Kekesalan yang mereka rasakan pun sangat wajar, mengingat mereka sudah sepenuh hati menciptakan karyanya sendiri.

Nah, berikut deretan idol KPop yang enggan tinggal diam ketika mengetahui karyanya dijiplak oleh orang lain. Mereka menyuarakan rasa kecewanya dengan baik melalui media sosial. Penggemar pun merasa bersimpati karena karya ciptaan sang idola justru diplagiat oleh orang yang tak menghargai hak cipta. Yuk, simak!

1. Ravi eks VIXX

Ravi VIXX (instagram.com/ravithecrackkidz)

Pada 2017, penggemar menemukan kemiripan antara soundtrack baru untuk film Father and Son dengan lagu VIXX LR yang bertajuk “Beautiful Liar”. Lagu tersebut diciptakan oleh salah satu membernya, Ravi. Selain itu, ada kasus berupa artis lain merilis karya yang terinspirasi oleh VIXX tanpa memberi kredit dengan benar. Diketahui, ada dua lagu lainnya yang dirilis oleh artis non-Korea yang terdengar mirip “Dynamite” milik VIXX. 

Ravi pun membahas kontroversi ini melalui Twitter. Ia menegur orang yang dengan sengaja plagiat musiknya dan menyakiti perasaan fans. Ia menegaskan, ada perbedaan besar antara sekadar menjadikan karya orang lain sebagai inspirasi dan langsung menyalin tanpa mengubah apa pun. Baginya, tindakan itu bukan berani, melainkan tidak tahu malu. 

Meski begitu, Ravi masih berusaha berpikir positif dengan berpikir bahwa grupnya sudah jadi inspirasi bagi orang lain. Meski begitu, dia tetap berharap semua orang yang menjadikan VIXX inspirasi akan menciptakan sesuatu dengan bijak, bukan merugikan mereka dengan plagiat. Ia hanya merasa muak karena kontroversi ini juga mengusik perasaan penggemarnya. Pasalnya, istri dari komposer lagu yang diduga plagiat itu justru melontarkan pernyataan kasar pada fans VIXX.

Pada akhirnya, Jellyfish Entertainment merilis pernyataan yang mengungkap, mereka menyayangkan karya kreatif artisnya yang digunakan secara sembarangan. Alhasil, mereka siap mengajukan permintaan pada Korea Music Copyright Association untuk memeriksa apakah ada plagiarisme dalam kontroversi ini untuk melindungi hak cipta artisnya. Mereka berencana mengambil tindakan tegas sesuai dengan hasilnya.

2. Baek Yerin

Baek Yerin (instagram.com/yerin_the_genuine)

Dugaan plagiarisme lagu “What Are We”, OST Love Next Door yang dinyanyikan Ha Sung Woon, terhadap lagu “0310” milik Baek Yerin beredar luas pada 2024. Tak lama kemudian, Baek Yerin angkat suara untuk menanggapi masalah ini dengan menuliskan di sosial medianya, “Pasti menyebalkan bagimu yang hanya bisa meniru. Sungguh memprihatinkan. Kalau kamu menginginkan lagu seperti milikku, sebaiknya minta langsung padaku.”

Setelah itu, agensi Ha Sung Woon memberi tanggapan. Mereka mengklarifikasi bahwa masalah plagiarisme yang dibahas oleh Baek Yerin tak ada hubungannya sama sekali dengan Ha Sung Woon. Sebab, ia hanya menjalani pekerjaannya untuk menyanyikan soundtrack yang disediakan oleh tim produksi drama tersebut. Ha Sung Woon tak terlibat dalam penulisan dan penciptaan lagu itu. Agensi pun berharap, masalah Baek Yerin dengan perusahaan produksi soundtrack tersebut mencapai kesepakatan dan bisa diselesaikan.

3. Wooyoung ATEEZ

Wooyoung ATEEZ (instagram.com/wooyounggg__)

Dalam sebuah siaran langsung pada Maret 2025, Wooyoung menegaskan, dirinya enggan melakukan dance challenge untuk lagu “like JENNIE” milik Jennie BLACKPINK. Ia bahkan heran, mengapa fansnya memintanya ikut. Pernyataan Wooyoung ini diduga karena sebagian besar fans mengetahui konflik ATEEZ dengan seorang koreografer bernama Vata yang menciptakan dance “like JENNIE”.

Pada 2022, Vata jadi kontestan acara Street Man Fighter. Ia dituding menjiplak gerakan yang tampak seperti orang mengemudi dari koreografi “Say My Name” milik ATEEZ. Gerakan itu diciptakan oleh Josh Smith, Johnny Erasme, dan Anze Skrube dan telah dirilis sejak tahun 2019. Wooyoung sangat vokal dalam menegur Vata. Sebab, dia beberapa kali memberi gerakan bak menggigit di panggung kala menampilkan “Say My Name” yang memberi isyarat, bahwa gerakan itu sudah ditiru. Vata bahkan tak pernah minta maaf atas kontroversi ini.

Plagiarisme merupakan tindakan yang jelas tidak menghargai kerja keras artis lain dalam berusaha menciptakan karya yang orisinal. Maka dari itu, sangat wajar jika idol KPop di atas menyadari bahwa karya musik hingga koreografinya justru diikuti begitu saja oleh orang lain. Mereka sampai tak bisa menahan diri untuk tidak menegur di media sosial.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us