7 Lagu Idol KPop tentang Pentingnya Persetujuan sebelum Bercinta

Lagu “Do Not Touch” mengibaratkan seseorang selayaknya karya seni yang begitu berharga dan layak diperlakukan dengan hati-hati oleh orang yang mengaguminya. Jadi, menahan diri sampai mendapatkan izin untuk menyentuhnya juga merupakan keharusan dalam tindakan penuh waspada itu.

Dalam liriknya, ditegaskan bahwa persetujuan kedua belah pihak sebelum berhubungan seksual tetap diperlukan meskipun sudah menjadi pasangan resmi. Keduanya harus sama-sama nyaman, bahkan perlu menjalani segalanya secara perlahan apabila pasangan belum sepenuhnya siap.

Lagu ini dibawakan oleh Mina, Sana, dan Momo yang merupakan vokalis terkenal TWICE atau yang dikenal dengan sub-unit MISAMO. Sayangnya, mereka hanya mempromosikannya di Jepang. Meskipun demikian, lagu berbahasa Jepang ini begitu penuh makna dan easy listening.

“Turn Off The Light” mengekspresikan perasaan seorang laki-laki yang bergairah akan tindakan seduktif dari pasangannya. Ia hendak melakukan hubungan seksual itu setelah pasangannya berinisiatif untuk memulai. 

Namun, melihat keraguan dan ketakutan di mata sang pasangan membuatnya mengurungkan niat hingga berusaha keras menahan hasratnya. Pada akhirnya, mereka hanya mematikan lampu dan tidur sambil berpegangan tangan. 

Lewat liriknya, dapat dipahami bahwa persetujuan secara verbal sekaligus bahasa tubuh penting diperhatikan. Tanda-tanda ketidaknyamanan sekaligus ketidaksiapan dari pasangan dari gesturnya tidak dapat diabaikan begitu saja.

“No Oh Oh” mengajarkan pendengarnya untuk menolak tindakan berupa pelecehan yang bikin tak nyaman, mulai dari cat-calling sampai ajakan pergi ke tempat lain. Lagu ini juga menyinggung pelecehan verbal yang parah, seperti bujukan untuk melakukan hubungan seks.

Lewat liriknya, ditekankan pentingnya menghargai batasan yang ditetapkan dengan tidak memaksa karena hal itu termasuk bagian dari pelecehan seksual. Lirik penuh makna yang dikemas dengan melodi easy listening jadi daya tarik bagi lagu ini.

“Naughty Hands” menggambarkan ketidaknyamanan perempuan yang sedang menjalani pendekatan dengan gebetannya. Pasalnya, sang gebetan dinilai terlampau cepat mengambil tindakan dengan asal menyentuh tanpa persetujuan. Padahal, ia ingin menjalani prosesnya secara perlahan-lahan, tanpa terburu-buru. Alhasil, sang gebetan meminta maaf setelah tindakannya ditegur dengan tegas. 

Lirik lagu ini mengajarkan pendengarnya untuk menetapkan batasan tertentu dalam berbagai macam jalinan hubungan. Diperlukan persetujuan sebelum bertindak melewati batas.

“Kiss Later” membahas pentingnya izin sebelum bertindak lebih jauh, seperti ciuman. Lagu ini mengajak pendengarnya jadi tegas, memahami kesiapan diri sendiri lebih dulu sebelum memberikan persetujuan dalam menjalin hubungan. 

Tindakan pasangan yang terkesan frustrasi, memohon, atau cenderung memaksakan kehendak jangan sampai membuat kita menyetujui secara terburu-buru karena merasa tak tega. Tujuannya agar tidak ada penyesalan karena kurangnya kenyamanan.

“3D” menceritakan tentang harapan seorang laki-laki untuk bertemu langsung dengan pasangannya. Ia juga meminta izin terlebih dahulu, agar dibiarkan untuk bercinta dengannya saat bertemu jika memang keduanya sudah sama-sama siap. Ia berjanji bakal memuaskan nafsu pasangannya saat bercinta. 

Selain itu, lirik lagu “3D” juga menekankan pentingnya mencapai kepuasan bersama dengan pasangan. Sebab, laki-laki yang digambarkan dalam lirik itu menyatakan bahwa ia tidak akan membuat pasangannya menyesal sampai harus memalsukan orgasme saat bercinta. Ia memprioritaskan kenyamanan dan kepuasan pasangannya.

Keinginan untuk tidak membebani pasangan dengan terburu-buru melakukan hubungan seksual dibahas dalam lagu “Up To You”. Liriknya menyatakan untuk tidak terburu-buru, bahkan bersedia menunggu sampai pasangan bersedia sepenuhnya untuk bercinta.

Pasalnya, keputusan itu tidak dapat ditentukan oleh satu pihak saja dalam menjalin hubungan. Lagu ini pun dianggap penuh makna, karena terkesan mengutamakan kenyamanan sang kekasih tanpa memaksakan kehendak. Bahkan, terkesan meyakinkan bahwa mereka dapat bercinta pada waktu yang tepat, saat keduanya memang sudah siap.

Mempunyai pesan positif, penggemar KPop jadi semakin mengapresiasi lagu-lagu di atas. Pendengarnya pun jadi menyadari pentingnya mendengarkan pendapat maupun memahami bahasa tubuh yang bisa saja menunjukkan ketidaknyamanan sebelum bercinta.