15 Posisi yang Cocok buat Putri Disney Andai Debut di Grup KPop

Posisi ini bisa dibilang adalah yang paling penting, bahkan krusial dalam sebuah grup KPop. Biasanya memang hanya ada satu main vocalist yang bertugas jadi tumpuan vokal utama. Tapi kalau grupnya beranggotakan banyak member, posisi ini bisa diisi lebih dari satu orang. Nah, untuk girl group yang anggotanya adalah kumpulan para Putri Disney, Elsa jelas cocok banget menduduki kursi main vocal pertama.

Bukan tanpa alasan, kualitas vokalnya sudah gak perlu diragukan lagi. Suaranya kuat, jangkauan high note-nya mantap, dan tipe suaranya juga cocok di berbagai jenis lagu. Bisa dipastikan, Elsa bakal sering mengisi part-part sulit serta menyanyikan bagian klimaks lagu, terutama di chorus akhir yang butuh hentakan vokal powerful.

Untuk posisi main vocalist kedua, Ariel jelas jadi kandidat paling pas. Sejak awal, dia memang digambarkan sebagai putri duyung bersuara merdu hingga bikin Pangeran Eric begitu terpesona dan terus mencari keberadaannya. Meski kualitas vokalnya di film animasi The Little Mermaid, gak sekuat Elsa dalam hal high note. Suara Ariel tetap punya karakteristik khas, yaitu lembut dan penuh perasaan.

Dalam sebuah grup KPop, keberadaan dua tipe suara utama sangat penting untuk menciptakan harmoni. Elsa bisa jadi vokalis yang powerful, sementara Ariel mengimbangi dengan vokal yang halus dan menenangkan. Keberadaan Ariel juga sempurna untuk mengisi adlibs, mengambil part emosional, atau duet vokal bareng Elsa untuk membuat lagu makin menarik.

Lagi-lagi, karena grup ini beranggotakan banyak member, maka posisi main vocalist juga bisa ada tiga orang, seperti di boygroup EXO. Untuk slot main vocal ketiga, Tiana adalah yang paling layak untuk mengambil peran ini. Suaranya dikenal kuat dan berkarakter Broadway style, tipe vokal teatrikal yang penuh tenaga dan ekspresi. Walau gaya vokal ini biasanya lebih identik dengan musikal, justru bisa memberi warna unik kalau dibawa ke dunia KPop.

Sebagai main vocalist ketiga, Tiana juga bisa mengambil part-part menantang di beberapa rilisan lagu, jadi gak semua nada tinggi hanya jadi tugas Elsa. Malah, kalau suatu saat ada proyek sub-unit, trio Elsa, Ariel, dan Tiana bakal keren sekali bila digabungkan. Bayangkan saja harmoni tiga suara berbeda ini dalam satu lagu, pasti hasilnya bakal megah sekaligus berkesan.

Dari semua Putri Disney, Moana paling pas ditempatkan sebagai main dancer. Di filmnya, ada satu adegan ketika ia belajar tarian tradisional bersama sang nenek, lalu tampil penuh energi di depan warga desa. Gerakannya luwes, ekspresinya hidup, dan auranya benar-benar memikat perhatian. Persis seperti syarat utama seorang main dancer di grup KPop.

Selain keunggulannya dalam menari, Moana juga punya vokal yang kuat serta warna suara khas. Itu sebabnya, ia cocok diberi posisi tambahan sebagai sub vocalist. Walau bukan vokalis utama, ia tetap bisa mengisi verse bahkan chorus di beberapa rilisan lagu. Ditambah lagi, Moana jelas akan jadi sorotan bila ada part dance break, berkat energi panggungnya yang gak ada habisnya.

Mulan bisa dibilang bakal jadi all-rounder dalam grup. Dari segi karisma, ia punya aura kuat dan tegas yang cocok banget untuk posisi main rapper. Gak cuma itu, kemampuan vokalnya juga terbukti luar biasa lewat lagu “Reflection” yang ikonik. Suaranya emosional, syahdu, dan penuh penghayatan, sehingga ia bisa dengan mudah mengisi part vokal penting. Dengan kombinasi kedua aspek tadi, Mulan jelas tipe member yang fleksibel. Selain bisa tampil sebagai rapper utama, kadang ia juga kebagian part vokal yang bikin merinding.

Juga, meski di film animasinya tidak diperlihatkan kalau Mulan memiliki kemampuan menari. Tapi, keahlian bela dirinya justru bisa jadi modal oke untuk jadi seorang idola. Kekuatan fisik, kelenturan tubuh, serta ketepatan gerakan adalah bekal ideal untuk menari. Dengan kemampuan belajarnya yang cepat, Mulan berpotensi besar debut sebagai lead dancer setelah masa pelatihan singkat. Jadi, di atas panggung, ia benar-benar paket komplit karena bisa rap, bisa vokal, sekaligus punya performa dance yang menawan.

Menentukan siapa visual utama di antara para Putri Disney memang bukan perkara mudah, karena hampir semuanya punya kecantikan yang khas dan pesonanya tersendiri. Tapi, kalau mengacu pada Korean Beauty Standards (KBS), Aurora bisa dibilang yang paling mendekati kriteria tersebut. Ia punya kulit putih mulus, mata besar dengan kelopak ganda, wajah kecil, hidung mancung dengan high nose bridge, bibir penuh, serta tubuh ramping yang proporsional.

Bahkan, meski tinggi badannya tidak pernah disebutkan secara resmi, banyak fans menduga Aurora berada di kisaran 170 cm, melewati syarat minimal 165 cm yang sering jadi patokan standar kecantikan di industri KPop. Sebagai sub vocalist, suaranya mungkin bukan yang paling menonjol, tapi cukup stabil untuk mengisi bagian ringan di lagu. Ditambah parasnya yang memesona, Aurora jelas akan jadi salah satu member yang mencuri perhatian dan membuatnya banyak digaet oleh brand-brand kecantikan.

Setelah membahas berbagai posisi utama, posisi lain yang juga gak kalah penting ialah center. Seorang center biasanya sering ditempatkan di posisi tengah koreografi, terutama untuk bagian chorus lagu. Anggota center ditentukan sendiri oleh pihak agensi. Meski terlihat sebagai posisi yang menjanjikan, tapi seorang center juga dituntut harus punya pesona yang versatile, visual menawan, keahlian dance dan vokal yang oke, serta mampu menarik perhatian publik.

Di antara semua Putri Disney, Rapunzel paling cocok dengan peran ini. Meski terkurung di menara selama nyaris 18 tahun, tapi Rapunzel gak sepenuhnya tumbuh jadi orang yang kaku dan canggung. Malah, ia punya pesona yang bubbly, vibes positif, serta mampu menarik perhatian seperti saat dirinya bernyanyi di bar "The Snuggly Duckling".

Juga, Rapunzel punya kemampuan menari yang lincah, bahkan sisi lain yang lebih tangguh dan rebel sehingga bikin ia cocok jadi center dalam berbagai genre lagu KPop. Meski kemampuan vokalnya sangat mumpuni, tapi agar tidak terkesan terlalu maruk alias semuanya diembat, kita tempatkan Rapunzel pada posisi sub vocalist saja, ya.

Sebenarnya Face of The Group (FOTG) bukanlah posisi resmi yang ditentukan oleh agensi. Melainkan, seringnya ini ditetapkan oleh para fans sendiri. Walau adakalanya seorang FOTG juga mengemban posisi center atau visual. Tapi, dalam beberapa grup, posisi tadi kadang ditempati oleh member yang berbeda-beda. Seorang FOTG adalah anggota yang umumnya paling mewakili identitas grup tersebut. Biasanya, mereka juga adalah anggota paling populer secara individu hingga sering diundang oleh berbagai acara untuk mewakili grupnya.

Kalau mengacu ke tingkat kepopuleran, Elsa memang jadi kandidat kuat FOTG. Tapi, karena dia bukanlah anggota resmi Putri Disney dan sudah menempati posisi main vocal sebelumnya, maka pilihan paling tepat jatuh pada Cinderella. Soalnya, saat mendengar kata “Putri Disney,” nama Cinderella sering jadi yang pertama kali terlintas di kepala. Sebagai sub vocalist dengan karakter suara yang mature dan mudah dikenali, putri sepatu kaca ini pasti bakal dapat porsi menyanyi yang pas dalam distribusi lagu.

Jasmine dikenal punya suara yang indah, elegan, sekaligus menawan. Tone suaranya yang sweet tapi kuat membuatnya sangat cocok menempati posisi lead vocalist. Dalam grup KPop, seorang lead vocal biasanya mengisi part penting seperti pre-chorus, yaitu bagian yang bertugas membangun suasana sebelum menuju chorus utama. Gak hanya itu, ia juga cocok mengisi bagian bridge, terutama untuk lagu yang butuh sentuhan vokal lembut.

Selain kemampuan vokalnya, Jasmine sebenarnya juga layak sekali masuk anggota visual line. Walau warna kulitnya tidak sepenuhnya sesuai dengan standar kecantikan Korea yang biasanya lebih mengutamakan kulit putih cerah. Nyatanya, banyak kriteria lain yang Jasmine penuhi, seperti mata besar dengan bentuk indah, hidung proporsional, bahkan punya bentuk tubuh hourglass. Jadi, di samping jadi lead vocal, Jasmine berpotensi mencuri perhatian publik dan bikin banyak orang kepincut untuk nge-stan grupnya.

Kalau melihat karakter Merida yang agak pemberontak, penuh energi, serta aura khas anak muda yang gak suka dikekang, rasanya dia akan cocok menempati posisi lead rapper. Dalam grup KPop, lead rapper biasanya bertugas mengisi bagian rap yang lebih ringan dibanding main rapper, tapi tetap penting untuk menghidupkan lagu. Merida jelas bisa memberikan nuansa kuat dan swag, bahkan kemungkinan besar sering tampil berduet rap dengan sang rapper utama di beberapa rilisan.

Tapi, karena di filmnya Merida tidak pernah diperlihatkan bernyanyi sama sekali, jadi agak sulit membayangkan dirinya untuk mengisi posisi sub vocalist. Tapi, posisi lead rapper sudah lebih dari cukup untuk membuatnya bersinar di grup. Dengan karismanya yang berapi-api, Merida pasti selalu jadi sorotan tiap kali bagian rap-nya muncul.

Sama seperti kakaknya, Anna juga punya kemampuan vokal yang solid. Bedanya, suara Anna terdengar lebih manis ibarat madu, sehingga cocok banget untuk mengisi part di lagu berkonsep ceria, cute, atau bahkan di lagu-lagu mellow yang butuh sentuhan emosional. Di grup, Anna kemungkinan bakal sering mendapat part intro lagu atau verse menyanyi paling awal, serta mengisi bagian pre-chorus agar mood lagu terasa lebih hidup.

Ditambah lagi, dengan kepribadiannya yang cerah, gampang akrab dengan orang baru, dan sangat Gen-Z coded, Anna punya potensi jadi queen of variety show di grupnya. Tingkahnya yang kocak, sedikit clumsy, tapi selalu ceria bakal bikin penonton jatuh hati. Bukan gak mungkin, lewat pesona naturalnya di luar panggung, banyak orang jadi tertarik sama Anna dan mulai kepoin grupnya.

Meskipun Pocahontas juga termasuk karakter putri yang tangguh, independen, dan masih sangat muda. Tapi, ia gak punya sedikitpun aura seorang rapper. Malah, di filmnya ia justru lebih ikonik dan dikenal lewat penampilannya untuk lagu “Colors of the Wind” yang membuktikan kualitas vokalnya yang gak kaleng-kaleng, meski tidak menonjolkan nada tinggi.

Sebagai sub vocalist dengan warna suara yang lembut dan hangat, Pocahontas pas sekali untuk mengisi bagian kalem dalam sebuah lagu. Ia juga bisa memperkuat harmoni, khususnya di lapisan nada rendah atau lower harmony. Tipe suara seperti miliknya biasanya paling oke untuk lagu-lagu dreamy atau whispery, yang membutuhkan kesan misterius tapi menenangkan.

Sama seperti Merida, Raya juga gak pernah ditunjukkan kemampuan bernyanyinya di film. Tapi, kalau dilihat dari karakter serta auranya yang fierce dan strong, sepertinya dia lumayan cocok untuk menempati posisi sebagai sub rapper dalam grup. Energi dan keberadaannya bisa jadi penyeimbang di antara member lain yang visualnya lebih lembut dan feminin.

Walaupun agak sulit buat dapat part ikonik di grup yang berisi anggota lebih dari sepuluh orang. Raya tetap punya peluang untuk bersinar, terutama saat grupnya comeback dengan mengusung konsep girl crush atau tema yang bold. Kehadirannya di konsep-konsep seperti itu pasti bakal membuat pesona tangguhnya lebih keluar dan bikin banyak fans jadi jatuh hati.

Dengan pengetahuannya yang luas, sikap positif yang gak mudah menilai orang dari luarnya, ditambah rasa tanggung jawabnya yang besar sampai rela menggantikan ayahnya menjadi tawanan Beast, Belle jelas punya semua kualitas untuk jadi seorang leader. Saat mengemban peran sebagai pemimpin, ia pasti akan bisa mengayomi, menuntun, sekaligus menjaga keharmonisan grup dengan sikap bijak dan tenangnya.

Juga, karena Belle turut mempunyai suara yang bagus, maka posisi sub vocalist sudah cukup untuknya. Dikarenakan beban menjadi leader saja sudah sangat berat, apalagi untuk memimpin member sebanyak itu. Kalau mempertimbangkan banyak hal, memang lebih baik bila Belle diberikan peran sebagai sub vocalist saja sambil tetap mendapat killing part tertentu di dalam lagu.

Snow White adalah karakter Putri Disney yang paling pertama dimunculkan dan rumornya ia berusia paling muda dibanding karakter putri lainnya, yakni 14 tahun. Kalau dilihat dari sudut pandang KPop, otomatis Snow White bakal jadi maknae alias anggota termuda. Ia kemungkinan besar bakal jadi anggota yang paling disayang member lain, sekaligus bikin fans gemas melihat bagaimana ia tumbuh dan semakin dewasa seiring dengan perjalanan karier grup.

Soal vokal, Snow White memang punya tipe suara sopran khas anak-anak yang tinggi dan agak nyaring. Mungkin jenis suara ini terasa kurang “masuk” untuk vibes keseluruhan grup. Tapi sebagai sub vocalist, ia tetap bisa mendapat part menarik, misalnya intro untuk lagu berkonsep ceria, menyanyikan salah satu bait di bridge lagu, atau mengisi adlibs halus seperti ahh~ dan ohh~. Ditambah dengan pesona imut, polos, dan ceria khas maknae, Snow White hampir pasti bakal selalu jadi langganan untuk ending fairy di panggung, lengkap dengan pose-pose menggemaskan yang bikin sorakan fans makin heboh.

Mungkin setelah menyimak artikel ini, kamu masih merasa kurang sreg dengan pemilihan posisi untuk masing-masing Putri Disney. Tenang saja, itu wajar kok. Soalnya, hampir semua Putri Disney memang punya suara indah dan pesonanya tersendiri. Tapi, karena konteks artikel ini adalah membayangkan bila mereka digabung dalam satu grup besar, maka otomatis ada beberapa posisi penting yang harus dibagi-bagi dan gak bisa dimiliki semua putri. Nah, kalau menurutmu sendiri, kira-kira posisi atau role apa yang lebih cocok buat masing-masing Putri Disney di atas, seandainya mereka benar-benar debut sebagai idol KPop?