Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Install
For
You

13 Perasaan Aneh Ketika Pekerjaanmu Gak Bisa Dimengerti Orangtuamu

Siantita Novaya
Sumber gambar: kaskus.co.id
Sumber gambar: kaskus.co.id

Zaman sekarang bekerja gak harus di kantor. Dari rumah pun kamu masih bisa menyelesaikan tanggung jawab pekerjaanmu meskipun kamu tiduran di kamar. Nah, kalau kamu memiliki jenis pekerjaan yang anti mainstream, kamu mungkin bakal memutar otak ketika ada yang bertanya apa pekerjaanmu yang sebenarnya. Kamu pekerja lepas menulis di beberapa situs, kamu desain grafis untuk beberapa perusahaan, atau kamu programmer yang memang bekerjanya kalau ada projek saja.

"Saya punya tuyul pak..." 

Rasanya juga gak mungkin ngomong kayak gitu. Kamu kerja, dapat gaji dan uang. Tapi tiap hari kamu masih kelihatan santai-santai dan gak melakukan apapun. Karena orangtuamu memang belum mengerti, mungkin kamu bakal mengalami 13 hal ini.

1. Kamu menjelaskan ratusan kali soal pekerjaanmu yang sebenarnya. Rasanya kamu pengen banget menyuruh orangtuamu untuk cari namamu di Google, biar tahu sendiri. Tapi itu gak sopan...

"Aku freelancer, pak, buk..."

"Freelancer itu apa sih nak?"

"Yaaa pekerja lepas, kerjanya gak di kantor tapi tetep dapet gaji."

"Terus kamu kerjanya ngapain?"

"Aku bikin artikel pak, buk. Nulis."

"Nulis apa? Emang ada yang mau baca? Kan di koran udah ada semuanya. Lengkap pula!"

Gitu aja terus berulang-ulang tiap kali kamu ketemu orang.

2. Dari sekian banyak pertanyaan yang mereka ajukan, kamu sering kehabisan nafas ketika kamu menjelaskan ulang soal "kerja di internet".

"Emangnya ada yang mau baca tulisan kamu?"

"Banyak pak, buk. Jutaan malah."

"Itu kamu kerja di internet gitu ya? Terus kamu yang bayar siapa?"

"Yang bayar... emmm... anu... internet."

3. Kamu berharap bahwa kamu bisa menjelaskan apa pekerjaanmu dengan lancar ketika salah satu teman orangtuamu bertanya apa pekerjaanmu. Biasanya orangtuamu gak menjelaskan rincian kerjaan, tapi kenapa kamu kerja di sana. Hhh...

"Wah kamu udah gede ya, sekarang kerja di mana?"

"Kerja di media online, tante. Nulis berita."

(Bapakmu yang entah kenapa langsung nimbrung)

"Iya tuh si Sri kerja di internet sekarang. Kemarin disuruh daftar CPNS gak mau sih sekarang udah telat deh. Padahal kan aku punya channel buat masukin dia. Bla bla bla..."

Udah, senyum aja.

4. Kadang-kadang ketidakmengertian mereka soal pekerjaanmu malah menguntungkanmu. Nope, you're not "an editor" — tapi kamu punya media online sendiri.

Temenmu: "Waaah Sri kamu sekarang kerja di mana?"

Bapakmu: "Itu dia kerja di media online, dia bikin artikel terus dimasukin ke webnya sendiri gitu deh..."

Mungkin temenmu mengira bahwa kamu sudah sukses merajai dunia media online gara-gara penjelasan bapakmu yang belum mengerti. Yasudah, hehe...

5. Bapak ibukmu sering memberi saran soal karier yang sebenarnya gak berhubungan dengan apa yang kamu lakukan.

“Dress for the job you want, not the job you have!”

Mmm... pak, buk. Aku gak perlu setelan baju mahal buat kerja dari rumah. 

6. Kadang tanpa tedeng aling-aling mereka mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap stabilitas finansialmu. Kamu bisa dapat uang dari mana?

"Kamu beli hape baru? Dapet uang dari mana?"

"Ini ngumpulin uang gaji enam bulan, pak."

"Gaji apa? Wong kamu gak pernah kerja gitu kok, di rumah terus kerja apanya. Kamu punya tuyul?"

*Ngelus dada*

Baca juga: Kamu yang Jam Kerjanya Pakai Shift, Pasti Merasakan 12 Hal Menarik Ini

7. Setiap kali kamu diskusi sama orangtua, mereka pasti ngomong, "Kamu tulis nih, tips supaya bla bla..."

Tips supaya punya anak yang tumbuh berdasarkan harapan orangtuanya ada gak ya?

8. Bahkan jadi agak keterlaluan juga...

Kamu dapat SMS dari bapakmu:

"Ibukmu sama bapak udah gak betah nonton TV pakai iklan kayak gini. Kamu tulis gih..."

9. Kehadiranmu yang selalu di rumah sepanjang waktu membuat mereka jadi bertanya-tanya.

"Kamu kerja apaan sih kok pake celana kolor gitu?"

10. "Kamu kok mainan laptop melulu sih? Mbok kerja yang bener jangan mainan laptop sama hape terus!"

Ya Tuhan...

Ini lagi kerja. 

11. Mereka berulang kali bertanya padamu soal cari kerjaan lain atau lanjut sekolah lagi.

"Mbok cari kerjaan lain. Yang gak pake celana kolor."

12. Mereka heran pas kamu cerita kalau kamu kerja bareng CEO kamu, dalam satu ruangan. Which is a common thing right now.

13. Dan mereka bakal marah kalau kamu bikin artikel yang berbau seks, pendapat pribadi, kemarahan atau apapun yang berhubungan dengan itu semua.

"Bapak tadi iseng buka web kamu. Kok kamu nulis gituan sih!"

"Nggg... anu... Pak..."

Seberapa buruknya pengertian orangtuamu soal pekerjaanmu, kamu gak boleh bosan untuk terus memberi pengertian pada mereka bahwa memiliki pekerjaan yang disukai meski tak terlalu bergengsi di hadapan orang banyak. Karena toh ini jauh lebih baik daripada tak memiliki pekerjaan sama sekali.

Paling tidak, kamu berhasil untuk mencukupi kebutuhanmu sendiri dari uang halal. Ya kan?

Baca juga: Sederhana, Anak 20-an Memilih Usaha Sendiri Daripada Kerja Kantor Karena 13 Hal Ini!

Topics
rumahlifekerjahypekarirwork

Editorial Team

EditorSiantita Novaya

Tonton lebih seru di