Ilustrasi seorang kreator dalam membuat konten (pexels.com/RDNE Stock project)
Bagaimana cara mengukur kelayakan sebuah konten? Tentunya tidak harus terlalu bagus, Misalkan merekam dengan kamera DSLR mahal dengan 10 lighting yang proper, lalu dibantu dengan tim editor yang profesional hingga menghasilkan satu konten yang sangat luar biasa.
Dalam konteks ini, kelayakan yang dimaksud adalah se ber-value apa kontenmu untuk para target penontonmu. Value atau nilai konten didapat dari seberguna apa kontenmu untuk target audiens. Secara sederhananya kontenmu bisa memecahkan masalah penonton, atau minghibur, ataupun menginspirasi.
Nah, untuk mendapatkan kelayakan konten, tentunya jangan berfokus pada kamera atau HP canggih dulu, karena faktor-faktor berikut ini yang akan menentukan:
- Niche atau topik kontenmu (ini bertujuan untuk memudahkan para penonton mengenali apa sebenarnya hal yang bisa mereka ambil dari isi konten)
- Frekuensi upload (coba bandingkan jika kamu fokus membuat konten yang luar biasa bagusnya dan selesai dalam waktu 3 hari, dalam seminggu kamu hanya bisa mengupload 2 konten. Dibandingkan dengan konten yang layak tapi bisa kamu upload tiap hari)
Kuantitas dan konsistensi kamu dalam membuat konten sangat diperlukan oleh penonton serta algoritma. Nah, setelah mengetahui hal tersebut jangan mengesampingkan kualitas.
Selama kamu masih memperhatikan kelayakannya, konten mu mungkin akan di-boost oleh algoritma karena faktor pendukung, yaitu banyaknya hal-hal yang bisa menarik penonton. Salah satunya niche yang bagus dan tidak campur aduk, konsistensi, serta frekuensi upload tersebut.