5 Alasan Anak Buah Menyukai Kepemimpinanmu di Kantor

Sebagai pemimpin, peranmu sangat penting dalam menyatukan berbagai karakter orang. Jika kamu pasif, anak buahmu pasti bercerai berai. Masing-masing bisa jalan sendiri-sendiri dan mengabaikan keberadaanmu maupun instruksi-instruksimu.

Akan tetapi, sebagai pemimpin kamu mampu merangkul setiap orang di bawahmu. Ini membuat timmu sangat kompak dan kuat. Di dalam maupun di luar urusan pekerjaan, hubungan kalian menjadi dekat.

Dalam banyak kasus, posisi sebagai pemimpin membuat orang gampang bersikap arogan. Jangankan terhadap anak buah, pada orang lain yang bukan apa-apanya juga bisa bersikap semena-mena.

Untungnya, kamu tidak begitu. Kamu menempatkan dirimu seperti setara dengan mereka. Kamu tidak pernah menuntut penghormatan yang berlebihan dari anak buahmu dan justru selalu mampu menunjukkan respekmu pada mereka.

Dengan kamu terbuka pada masukan anak buah, mereka merasa didengarkan. Kamu tak bersikap seolah-olah tahu segalanya. Apabila anak buahmu ada yang sungkan mengemukakan pendapatnya, kamu berusaha buat memancingnya.

Sekalipun awalnya beberapa orang seperti ingin bersembunyi dalam cangkang lantaran khawatir masukannya tidak kamu sukai, akhirnya mereka mau juga berbicara. Ini akibat dari pengamatan serta kesimpulan mereka bahwa kamu memang suka mendengarkan masukan mereka.

Sudah capek-capek bekerja dengan sebaik mungkin kalau tidak diapresiasi tentu terasa sangat mengecewakan. Ke depan, mereka menjadi bermalas-malasan dalam bekerja dan tidak memiliki motivasi untuk mencurahkan kemampuan terbaiknya.

Sebaliknya dengan apresiasi yang sepadan apalagi melebihi ekspektasi anak buah, kepemimpinanmu ibarat air minum yang berhasil menghilangkan dahaga. Mereka merasa lebih dihargai dan tidak akan keberatan untuk terus bekerja bersamamu.

Sikap mengayomi selalu disukai oleh siapa saja, tak terkecuali anak buahmu di kantor. Di bawah kepemimpinanmu, orang-orang merasa aman. Bukan malah terancam sebab sedikit saja kekeliruan akan berbuah hukuman keras.

Salah satu bentuk sikap mengayomimu selama memimpin adalah kamu sendiri siap bertanggung jawab jika anak buahmu melakukan kesalahan. Bukan berarti kamu mengambil alih tanggung jawab mereka, tetapi kamu tahu bahwa dalam kesalahan anak buah pasti juga ada andil kekeliruanmu.

Menjadi pemimpin yang disukai oleh semua anak buah sama mustahilnya dengan menjadi manusia yang sempurna. Namun apabila kepemimpinanmu disukai mereka, kamu tidak perlu khawatir mereka bakal bersikap tak kooperatif denganmu. Kamu harus mempertahankan gaya kepemimpinanmu ini, ya!