5 Alasan Kamu Harus Menyesuaikan CV dengan Posisi yang Dilamar

Kamu pasti sudah tahu, bahwa CV adalah salah satu dokumen penting yang menentukan nasibmu dalam mencari pekerjaan. Tahukah kamu, bahwa CV-mu tidak boleh sama untuk setiap lamaran yang dirimu kirimkan?
Ya, kamu harus menyesuaikan CV dengan posisi yang dilamar, agar bisa meningkatkan peluangmu mendapatkan pekerjaan impian. Masih ragu? Berikut lima alasan mengapa CV kamu harus sesuai dengan posisi yang dilamar.
1. Membuat CV kamu lebih relevan dengan kata kunci

Saat menerima ratusan atau bahkan ribuan CV, perekrut tidak mungkin bisa membaca semuanya secara detail. Mereka biasanya menggunakan sistem otomatis yang disebut sistem pelacakan pelamar (applicant tracking system) atau ATS untuk menyaring CV berdasarkan kata kunci. Kata kunci ini adalah istilah-istilah yang berkaitan dengan posisi yang ditawarkan, seperti nama keterampilan, sertifikat, atau pengalaman.
Jika CV milikmu mengandung kata kunci yang sesuai dengan deskripsi pekerjaan, maka skor CV-mu lebih tinggi dan mudah ditemukan oleh perekrut. Oleh karena itu, sebelum mengirimkan CV, pastikan kamu sudah membaca deskripsi pekerjaan dengan baik dan menggunakan kata kunci yang sama di bagian ringkasan, pengalaman, atau keterampilan di CV.
Contohnya, jika ingin melamar posisi sebagai coder medis, maka sebaiknya kamu menggunakan kata kunci seperti coding, klaim, kepatuhan, atau manajemen piutang di CV milikmu.
2. Menunjukkan kemampuan dan kecocokan kamu

Selain kata kunci, perekrut juga ingin melihat apakah kamu memiliki keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan oleh perusahaan. Kamu bisa membuktikan hal ini dengan menyesuaikan bagian pengalaman kerja di CV dengan posisi yang dilamar. Caranya adalah dengan memilih pengalaman kerja yang paling relevan dan menekankan pencapaian yang bisa memberikan manfaat bagi perusahaan.
Jangan hanya menulis tugas dan tanggung jawab kamu di tempat kerja sebelumnya. Namun, juga tunjukkan hasil dan dampak yang dicapai. Gunakan angka atau metrik untuk mengukur pencapaianmu, seperti persentase, jumlah, atau waktu. Misalnya, jika kamu ingin melamar posisi sebagai asisten administrasi.
Maka, sebaiknya kamu menulis bahwa dirimu berhasil memproses 100 kontrak vendor, serta menerapkan proses standar yang mengurangi ketidaksesuaian kontrak sebesar 90 persen.
3. Menunjukkan minat dan antusiasme kamu terhadap pekerjaan tersebut

Ketika perekrut membaca CV milikmu, mereka tidak hanya melihat kualifikasi dan pengalamanmu. Mereka juga ingin tahu, apakah kamu benar-benar tertarik dan bersemangat untuk bekerja di perusahaan tersebut.
Kamu bisa menunjukkan hal ini dengan menyesuaikan bagian ringkasan atau tujuan di awal CV-mu dengan menyebutkan nama perusahaan, posisi yang dilamar, dan alasan mengapa dirimu ingin bekerja di sana.
Hal ini bisa membuatmu terlihat lebih profesional dan berdedikasi daripada kandidat lain yang hanya mengirimkan CV generik dan tidak spesifik. Contohnya, jika ingin melamar posisi sebagai guru bahasa Inggris, sebaiknya kamu menulis bahwa dirimu memiliki minat dan antusiasme yang tinggi untuk mengajar bahasa Inggris. Berikan juga alasanmu mengagumi visi dan misi sekolah tersebut dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
4. Menyesuaikan dengan budaya perusahaan

Setiap perusahaan memiliki budaya dan nilai-nilai tertentu yang menjadi ciri khasnya. Kamu bisa menyesuaikan CV dengan budaya perusahaan dengan melakukan riset tentang visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan tersebut. Kemudian, kamu bisa menyesuaikan bahasa dan konten CV kamu, agar sesuai dengan elemen-elemen tersebut.
Misalnya, jika perusahaan yang dilamar memiliki budaya yang inovatif dan kreatif, kamu bisa menggunakan kata-kata, seperti menciptakan, mengembangkan, atau meningkatkan di CV milikmu. Jika perusahaan memiliki budaya yang kolaboratif dan tim-orientasi, kamu bisa menggunakan kata-kata, seperti berkontribusi, bekerja sama, atau mendukung di CV-mu.
5. Meningkatkan kemudahan membaca

Terakhir, alasan lain mengapa kamu harus menyesuaikan CV dengan posisi yang dituju adalah untuk meningkatkan kemudahan membaca. Perekrut biasanya hanya memiliki waktu singkat untuk membaca CV. Alhasil, kamu perlu membuat CV lebih mudah dibaca dan dipahami. Caranya adalah dengan membuat CV yang sederhana, singkat, dan jelas.
Kamu bisa menggunakan font yang profesional dan standar, seperti Arial atau Times New Roman. Kamu juga bisa menggunakan format yang rapi dan konsisten, seperti bullet point, subjudul, atau spasi. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan angka atau metrik untuk mengukur pencapaianmu, seperti persentase, jumlah, atau waktu.
Nah, sekarang kamu sudah tahu pentingnya menyesuaikan CV dengan posisi yang dilamar. Dengan begitu, kamu bisa membuat CV lebih menonjol dan menarik perhatian perekrut. Jangan lupa untuk selalu memeriksa kembali CV milikmu, sebelum mengirimkannya. Supaya tidak ada kesalahan ejaan, tata bahasa, atau format yang bisa merusak kesan pertamamu. Ingat, CV kamu adalah cerminan dirimu. Jadi, buatlah sebaik mungkin. Semoga berhasil!