5 Alasan Menjaga Hubungan Baik dengan Rekan Kerja setelah Resign

Berhenti dari tempat kerja bukan berarti hubungan baik dengan rekan kerja ikut usai. Bagaimanapun, mereka berkontribusi terhadap kehidupan kariermu. Mungkin ada yang membantumu di awal-awal masuk perusahaan, ada yang mem-back up pekerjaan saat kamu berhalangan, atau menjadi teman berkeluh kesah.
Karenanya, penting untuk tetap menjaga tali silaturahmi dengan rekan kerja meski kamu sudah resign karena alasan berikut ini. Tak harus chat atau bertemu setiap hari, kok. Bertanya kabar atau life update sesekali juga cukup.
1. Membangun networking yang baik

Di dunia profesional, networking merupakan hal yang penting. Menjaga hubungan baik dengan rekan kerja di kantor lama dapat membuka peluang baru di masa depan. Mereka mungkin merekomendasikanmu untuk suatu posisi di kantor atau memberi tahu lowongan pekerjaan yang sesuai dengan bidangmu.
Siapa tahu apa yang akan terjadi di masa depan? Mungkin rekan kerja yang lama juga punya project atau usaha baru dan mengajakmu berkolaborasi. Ini tentunya bisa menjadi kesempatan emas untuk mengembangkan karier di masa mendatang.
2. Memberikan referensi atau rekomendasi

Saat mencari pekerjaan baru, referensi dan testimoni positif dari rekan kerja bisa menambah value dirimu. Ini akan memvalidasi kemampuan dan kelebihan yang kamu ceritakan kepada recruiter, yang meyakinkan mereka bahwa kamu adalah kandidat tepat.
Namun ini hanya bisa diperoleh jika kamu meninggalkan kantor dengan kesan positif dan hubungan baik dengan rekan kerja tetap terjaga. Bayangkan jika kamu lost contact dengan mereka dalam waktu lama tapi tiba-tiba menghubungi untuk meminta referensi? Kamu mungkin hanya dianggap datang saat ada maunya. Ini akan menciptakan image yang kurang baik tentangmu ke depannya.
3. Menjaga hubungan pertemanan

Tidak semua hubungan dengan rekan kerja bersifat profesional semata. Beberapa di antaranya mungkin berkembang menjadi persahabatan yang tulus. Menjaga hubungan baik dengan mereka setelah resign berarti kamu mempertahankan teman yang bisa mendukungmu.
Ingatlah, transisi ke pekerjaan baru atau fase kehidupan yang berbeda bisa menjadi tantangan. Rekan kerja lama yang masih menjalin komunikasi denganmu dapat menjadi sumber dukungan moral, baik dalam bentuk saran, motivasi, atau sekadar teman curhat dan tempat berkeluh kesah.
4. Saling berbagi informasi

Dengan tetap berhubungan baik, kamu dan mantan rekan kerja bisa saling berbagi informasi penting. Entah itu yang berkaitan dengan perkembangan industri, peluang kerja, maupun tren terbaru di bidang yang kalian tekuni. Informasi ini bisa sangat berguna untuk perkembangan kariermu dan membantu kamu tetap up-to-date dengan dunia kerja.
Selain itu, berbagi informasi juga bisa menjadi bentuk kepedulian terhadap satu sama lain. Ketika kamu bersedia membantu mereka dengan informasi yang kamu miliki, mereka akan merasa dihargai dan mungkin akan memberikan timbal balik yang serupa.
5. Menghindari potensi konflik di masa depan

Terkadang, dunia sangat sempit. Kamu bukan tak mungkin bertemu kembali dengan mantan rekan kerja di kesempatan lain. Terlebih jika kalian bekerja di industri yang sama. Entah bertemu di event formal atau tak sengaja berpapasan di mall.
Karenanya menjaga hubungan baik setelah resign dapat menghindarkanmu dari potensi konflik yang menciptakan suasana tak nyaman di masa depan. Dengan begitu, kamu takkan merasa canggung atau khawatir saat harus berhadapan dengan mereka.
Meskipun kamu melangkah ke babak baru dalam karier atau kehidupanmu, jangan lupakan mereka yang pernah bekerja denganmu. Sebab, menjaga hubungan baik dengan rekan kerja setelah resign dapat membuka banyak peluang di masa depan. Siapa tahu kamu berjodoh dengan mereka di proyek berbeda atau bahkan di kehidupan pribadi.