5 Cara Bersikap Adil pada Diri Sendiri, Sudahkah Melakukannya?

Cara pertama untuk bersikap adil kepada diri yaitu, menyayangi diri sendiri. Mungkin selama ini kamu hebat dalam hal menyayangi orang lain, tapi kamu kurang pandai dalam menyayangi diri sendiri. Sehingga, ketidakseimbangan ini menyebabkanmu merasa kurang tenang dalam menjalani hari.

Untuk itu, mulai dari sekarang cobalah menyayangi diri. Perhatikan lagi apa saja yang kamu butuhkan. Jika, badan merasa lelah, beristirahatlah. Apabila hati sedang gelisah, berhentilah sejenak dari kesibukan dan tenangkan dulu dirimu. Menyayangi diri tidaklah egois, ini adalah tindakan yang perlu, sebab apa pun yang terjadi, dirimu lah yang akan selalu menemani.

Ketika kamu melihat orang lain berhasil meraih prestasi, kamu pasti memberikan apresiasi padanya. Nah, saat dirimu berhasil meraih sesuatu, sudahkah kamu mengapresiasi diri sendiri? Setidaknya berterima kasihlah kepada dirimu yang telah berjuang hingga berhasil meraih sesuatu yang kamu upayakan selama ini.

Memberikan apresiasi kepada diri, bukanlah hal yang aneh. Justru, dirimu akan semakin bersemangat lagi dalam menggapai cita-cita dan tujuan. Dampak positif mengapresiasi diri juga sama dengan saat kamu mengapresiasi orang lain. Energi dan motivasimu akan semakin meningkat. Selain itu, tindakan ini juga sebagai wujud menghargai diri sendiri.

Ingin mampu adil kepada diri sendiri? Sadarilah kelebihan yang kamu miliki. Menyadari kemampuan diri berbeda dengan menyombongkan diri. Dikatakan sombong, apabila kamu menunjukkan kelebihanmu, lalu meremehkan orang-orang yang kurang mampu dalam bidangmu.

Namun, jika kamu menyadari kelebihanmu dan semakin mengasahnya untuk kebaikan masa depan. Itu merupakan sikap adil terhadap diri sendiri. Maka, jangan selalu merasa dirimu penuh dengan kekurangan, sebab sejatinya semua manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sadari kelebihanmu dan kembangkanlah lagi.

Kesulitan, tantangan dan rintangan, itu akan selalu ada. Apabila terasa berat, janganlah langsung menyerah dan merasa diri tak berdaya. Bersikap adillah kepada dirimu dengan cara meyakinkan diri, bahwa kamu mampu menghadapi segala jenis hambatan di depan.

Jika, selama ini kamu pandai memberikan dorongan kepada orang lain untuk kuat dalam menghadapi cobaan. Maka, kamu juga harus bisa menguatkan dirimu. Bukan malah terus-menerus merasa diri gak berdaya. Cobalah bangkit dan lakukan beberapa usaha terlebih dulu. Percaya dirilah bahwa kamu pasti bisa, itulah tindakan adil kepada diri sendiri.

Bagi kamu yang memiliki rasa sering gak enakan dengan orang lain. Selalu menjaga perasaan orang, agar jangan sampai tersakiti, dan sebagainya. Itu adalah tindakan mulia dan adil kepada sesama. Namun, jika kamu selalu memikirkan kesenangan orang lain, hingga mengabaikan dirimu sendiri, inilah sikap yang tidak adil.

Membuat orang lain senang itu baik, tapi jangan sampai kamu mengabaikan kenyamanan diri. Apabila orang lain merasa senang, tapi kamu sendiri malah menjadi gak nyaman, itu sama artinya ada ketidakseimbangan dari kehidupan yang kamu jalani. Tentu saja nantinya akan berdampak negatif ke dirimu sendiri.

Mempertimbangkan kenyamanan diri, bukanlah tindakan egois, dengan catatan tak ada upaya merugikan pihak lainnya. Pertimbangkan sisi kenyamananmu dengan cara yang bijaksana, sehingga kamu nyaman dan orang lain pun tak merasa keberatan.

Lalu, bagaimana jika ada pihak yang tak senang dengan kenyamananmu? Evaluasi lagi, apakah kamu merugikannya atau tidak? Jika, kamu gak merugikannya dan gak menyakitinya, maupun gak mengganggu privasinya, tapi dia tetap saja tak senang. Maka, biarkan saja dan tak perlu dipikirkan.

Bersikap adil kepada diri sendiri, itu sangat perlu. Berikan yang terbaik untuk dirimu dengan cara dan tindakan yang positif. Ikuti kata hatimu dan seimbangkan dengan logika yang bijaksana, supaya kamu mampu adil kepada diri dengan lebih dewasa lagi.

Pribadi yang adil kepada dirinya, dia gak akan mudah tersakiti oleh orang lain, sebab dirinya sendiri akan selalu menjadi benteng perlindungan, di saat ada orang lain yang menyerang maupun meremehkannya.