Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi telepon (unsplash.com/berkeleycommunications)

Memiliki ambisi dan tujuan dalam bekerja merupakan satu hal yang sangat wajar. Sebetulnya ambisi tersebut menjadi sisi positif yang dapat meningkatkan semangat bekerja dengan baik.

Sayangnya apabila terlalu menyimpan ambisi tersebut, maka seseorang dapat tumbuh menjadi pribadi yang idealis. Tipe orang yang idealis biasanya selalu ingin segala sesuatunya berjalan seperti keinginan, meski pada kenyataannya justru sulit. Untuk menghindari sikap idealis dalam bekerja, maka kamu perlu tahu beberapa dampaknya yang berikut ini.

1. Kamu mudah kecewa

ilustrasi pria merasa sedih (pexels.com/@inzmamkhan11)

Dampak pertama adalah perasaan mudah kecewa yang dirasakan apabila terlalu idealis. Memang benar bahwa mayoritas pegawai idealis memiliki target tertentu yang sangat ingin dicapainya.

Justru apabila tujuan dan target tersebut tak tercapai, maka akan menyebabkan kekecewaan. Jika sudah kecewa, tentunya akan sangat sulit untuk mengembalikan motivasi bekerja seperti sedia kala.

2. Tidak bisa maksimal dalam bekerja

ilustrasi pusing bekerja (pexels.com/Ketut-Subiyanto)

Proses bekerja harus dapat dilalui dengan niat dan semangat yang kuat. Tentu akan sangat disayangkan apabila kamu tidak dapat memanfaatkan kesempatan bekerja dengan baik, sebab dapat memengaruhi karier ke depannya.

Hal ini bisa berbeda apabila kamu terlalu idealis dalam bekerja. Jika kamu memperoleh kegagalan atau ada sesuatu yang tak berjalan baik, maka rasanya akan sulit untuk bisa maksimal dalam bekerja. Belum lagi dengan rekan-rekan kerja lainnya yang mungkin tak selalu sejalan denganmu.

3. Mudah terlibat konflik dengan rekan

ilustrasi berdiskusi (pexels.com/jopwell)

Menjadi seorang pegawai yang idealis memang terkadang memberikan perbedaan tersendiri. Hal ini biasanya akan sangat terlihat dari gaya bekerja, hingga respons terhadap rekan-rekan kerja lainnya.

Terkadang banyak pegawai yang terlalu idealis justru terlibat konflik dengan rekan kerja lain. Alasannya karena rata-rata para pegawai idealis akan sulit menyatukan pendapat dengan lainnya, sehingga mudah berselisih paham.

4. Tidak menikmati proses bekerja

ilustrasi pusing bekerja (pixabay.com/@lukasbieri)

Menjadi hal yang baik dan positif apabila kamu dapat memiliki perencanaan kerja yang matang. Hal tersebut diharapkan dapat menjadi sinyal positif agar kamu memberikan kinerja yang maksimal.

Sayangnya terkadang hal ini bisa bertolak belakang apabila kamu memiliki idealisme yang tinggi. Kekecewaan yang kamu alami selama bekerja justru bisa membuatmu sulit menikmati proses bekerja dengan baik.

5. Menurunkan motivasi bekerja

ilustrasi rasa malas (pexels.com/@Andrea-Piacquadio)

Satu tantangan dalam menjadi pegawai idealis adalah sulitnya menerima realitas yang terkadang tak sesuai dengan rencana. Apalagi jika sudah berkaitan dengan urusan pekerjaan, maka terkadang bisa sulit untuk ditangani sendiri.

Jika terus menerus seperti ini, pegawai yang terlalu idealis dapat berpotensi mengalami penurunan motivasi. Penurunan motivasi tentu menjadi sinyal negatif yang dapat memberikan dampak kurang baik bagi karier ke depannya.

Ternyata memang menjadi pegawai yang idealis tak selalu membawa dampak yang baik. Justru akan ada lebih banyak tantangan yang harus dihadapi dengan saksama. Jangan sampai kariermu jadi terganggu, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team