Pandemi kemarin mengakibatkan gaya kerja menjadi berubah. Yang tadinya kita semua bekerja di kantor, sekarang semuanya bisa bekerja secara fleksibel dengan melalukannya di rumah dan inilah yang di sebut Work From Home (WFH).
Meski kita bisa lebih nyaman melakukan WFH karena hanya diam saja di rumah, tapi bukan berarti akan selalu seperti itu. Ada gangguan yang kadang lebih sulit diatasi, mungkin kamu juga mengalaminya. Berikut dijelaskan apa saja gangguan tersebut.
Sebelumnya, kamu mungkin bangun jam 7, bersiap-siap, berangkat dan tiba di kantor jam 9, kemudian selesai tepat jam 5 sore. Hari ini saat WFH, kamu akan bangun 5 menit sebelum rapat pertama untuk hari itu dan tetap terjaga sampai kamu menyelesaikan tugas terakhirnu, tepat pada jam 10 malam hari.
Karena meja kerjamu berjarak kurang dari 50 m dari tempat tidur, kamu cenderung menganggap enteng jadwal kerjamu dan merencanakan setiap hari berdasarkan kalender dan beban kerja. Akhirnya, semua waktu yang kamu miliki jadi lebih lama. Jika di kantor kamu bisa bekerja 8 jam pas, di rumah kamu bisa bekerja 8-12 jam lamanya.
Jika sebelumnya saat kamu ingin melihat lembar file dengan rekan kerja, kamu bisa duduk berdampingan, kemudian membuka file dan melihatnya bersama. Hari ini itu tidak bisa dilakukan. Salah satu dari kamu harus mengatur panggilan dan mempresentasikannya guna mengecek dan berdiskusi apakah sudah benar atau belum.
Bagian terburuknya adalah setiap orang memiliki satu hal seperti itu. Setiap tugas yang dimiliki bersama harus saling cek dengan melakukan panggilan telepon atau video. Oleh karena itu, jumlah undangan rapat yang kamu terima akan melonjak lebih banyak.
Tidak semua orang suka mengobrol atau mengirim pesan. Untuk pertanyaan yang rumit atau pertanyaan yang membutuhkan komunikasi bolak-balik, banyak orang lebih suka mengangkat telepon dan menelepon. Oleh karena itu, alih-alih undangan rapat atau pemberitahuan obrolan, teleponmu mungkin jadi lebih sering berdering.
Meskipun percakapan telepon membantu mengurangi waktu komunikasi, tapi hal ini menghabiskan lebih banyak waktu dengan cara lain. Misalnya, panggilan kerja spontan melibatkan sandwich percakapan.
Ini dimulai dengan pertukaran basa-basi, diikuti dengan topik diskusi, dan diakhiri dengan percakapan acak di luar topik, yang bahkan dapat berlangsung lebih lama di sisa panggilan
Ketika kamu bekerja dari rumah, kamu kehilangan pemisahan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Misalnya saja, pasanganmu melakukan panggilan telepon dan itu mengganggumu. Atau, bisa saja anakmu tiba-tiba masuk ke kamar dan ingin bermain denganmu.
Namun, hal ini bukan dikatakan bahwa kamu harus mengabaikan orang yang kamu sayangi atau mengabaikan semua tanggung jawabmu selain pada pekerjaan. Hal ini menunjukkan adanya tumpang tindih dengan kehidupan profesional dan pribadi di dalam rumah.
Ketika kamu melihat setiap gangguan sebagai satu aktivitas saja, maka itu hanya menghabiskan beberapa menit waktu. Namun, ketika hal itu terjadi berulang kali, semuanya akan mengganggu fokus kerjamu, meninggalkan residu perhatian, dan secara kolektif menyabotase produktivitasmu.
Karena kamu berasa hanya beberapa meter dari ruangan lain di rumah selama bekerja, sangat rentan bagimu mengalami gangguan. Ketika kamu berjalan beberapa langkah, kamu akan memiliki kesempatan untuk berbaring di sofa dan menyalakan acara TV favoritmu.
Beberapa langkah lagi kamu dapat mengambil popcorn dan minuman juga. Bahkan, kamu juga menghabiskan dua jam menonton series favoritmu dan itu tidak ada yang tahu.
Lokasi kerja menciptakan akuntabilitas sosial, di mana orang-orang di meja mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk bekerja. Oleh karena itu, berpegang teguh pada jadwal akhir hari menjadi rutinitas yang mudah. Namun, selama situasi bekerja dari rumah, gangguan sepanjang hari dapat membuatmu menjadi lebih lama dalam bekerja.