Menulis merupakan salah satu cara untuk bisa membagikan ilmu atau sekadar menyampaikan informasi yang kalian rasa bermanfaat bagi orang banyak. Saat ini banyak sekali platform termasuk IDN Times yang menyediakan wadah bagi para millennials untuk menyalurkan bakat menulisnya.
Namun, dalam proses menulis di media online, kadang kita memikirkan hal-hal sepele yang sebenarnya gak perlu kalian pikir, dan malah bisa menghambat proses menulis kalian. Apa saja ya?
Dalam hati sebenarnya kalian ingin menuliskan misalnya topik hype yang membahas tentang Korea. Tapi, yang banyak terbit justru artikel kalian yang membahas topik life, atau ekonomi. Ya sudah, syukuri saja. Berarti memang kalian lebih bagus menulis di bidang tersebut.
Untuk bisa di-publish oleh editor saja, rasanya kalian sudah senang, bukan? Maka mencoba menulis boleh, tapi jangan abaikan tulisan kalian yang sudah terbit. Syukuri apa yang ada, dan kembangkan.
Milikilah pikiran sederhana ini. Setelah kalian mengklik submit, lupakanlah kalian pernah menulis sebuah artikel dan mengirimnya. Cepat beralih ke ide artikel selanjutnya, dan tetaplah menulis. Jangan pikirkan kapan terbitnya, karena kalian gak punya wewenang untuk itu.
Jadi, jangan memikirkan hal yang bukan tanggung jawab kalian. Jangan pula menganggap setiap artikel yang di-submit bakalan terbit. Pasti galau sendiri dan malah jadi malas dalam menulis.
Setelah terbit pun, masih ada lagi hal yang membuat kalian galau, yakni jumlah viewers yang sedikit. Lalu kalian mau berapa? Ada banyak artikel yang terbit setiap harinya. Lalu, yang menjadi trending pun tidak menjadi jaminan bahwa viewers-nya akan banyak.
Lagi-lagi, viewers bukanlah urusan kalian. Toh, kalian bisa mengirim link artikel kalian ke grup atau status media sosial kalian. Dan lagi, bagi penulis IDN Times, setiap bulannya ada event point yang bisa menghasilkan uang. Jadi, gak usah pusingin viewers, ya. Buatlah judul yang menarik biar pembaca penasaran dengan artikel kalian.
Apalagi di weekend. Perasaan kalian seperti ini sering sekali muncul. Padahal, buat apa sih mikirin editornya libur atau enggak, toh jika artikel kalian menarik dan sudah sesuai format penulisan, yakin deh editor akan segera menerbitkannya. Maka, tetaplah menulis jika mendapat ide menarik. Jangan mau dibatasi istilah editornya libur.
Berharap memang bukan salah kalian sebagai manusia. Namun, rasanya jika kalian sungguh mau diproses, mau belajar dan tetap kreatif dalam menulis, gelar tersebut yang akan mencari kalian, tidak usah kalian pusingkan kapan akan terjadi. Seperti yang dikatakan, usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. Maka tetaplah semangat dalam menulis, ya.
Fokuslah pada hobi dan passion kalian, yaitu menulis. Sisanya itu adalah buah dari ketekunan kalian sendiri dan tentunya doa yang kalian upayakan. Enjoy aja ya guys dalam menulis!