Remote working sudah menjadi cara kerja yang umum bagi para pekerja lepas. Tak terkecuali untuk penulis konten di berbagai platform. Konsepnya ialah dapat bekerja dari mana saja dan kapan pun. Fleksibel banget, ya?
Meski terlihat menyenangkan, remote working juga gak semudah kelihatannya, lho. Sama seperti bekerja di sebuah kantor, ada juga suka dan dukanya.
Apa saja beberapa fakta menarik tentang remote working tersebut? Langsung cek pada sederet ulasan berikut ini, ya!
Satu sisi, remote working cocok buat kamu yang berjiwa bebas dan kurang mampu bekerja dalam tim. Dengan bekerja secara individual dan tidak terikat, kamu akan merasa lebih nyaman dan bisa maksimal dalam mengerjakan tugas-tugasmu.
Namun, setelah bertahun-tahun menjalani cara kerja seperti ini, keseimbangan dalam hidupmu mungkin terganggu. Tak seperti bekerja di kantor yang jelas akan mempertemukanmu dengan teman-teman setiap hari, hidupmu terasa sepi sekali.
Apalagi jika terlalu sibuk bekerja, kamu gak sempat lagi bertemu dengan teman-teman lamamu. Kamu jadi gak bisa bertukar cerita soal pekerjaan dengan banyak orang.
Sebenarnya, kamu juga gak ingin untuk terjebak hustle culture. Kamu tahu itu buruk untuk kesehatan fisik dan psikismu. Hanya saja, kamu kerap disergap kekhawatiran belum maksimal dalam bekerja.
Akibatnya, kamu berusaha terlalu keras untuk memacu produktivitasmu. Seperti disebutkan dalam poin sebelumnya, kamu gak punya teman kantor yang dapat dijadikan perbandingan.
Setiap hari kamu dibayangi pertanyaan, sudahkah aku bekerja dengan maksimal hari ini? Namun, ketiadaan rekan sebagai perbandingan bikin kamu memilih untuk terus menggenjot produktivitasmu. Sulit untukmu berhenti sebelum kamu merasa kelelahan.
Dalam remote working, alat untukmu bekerja tentu gak cuma laptop atau komputer. Smartphone juga menjadi senjatamu dalam bekerja karena lebih mudah untuk dibawa ke mana-mana.
Akibatnya, kamu jadi kurang bisa santai soal HP. Benar-benar gak ada orang lain yang boleh mengutak-atik smartphonemu karena di dalamnya ada dokumen-dokumen pekerjaan.
Padahal, jika kamu sudah memiliki anak, biasanya mereka sangat penasaran ingin bermain dengan HP orang tua. Demi mencegah HP jatuh ke tangan anak, kamu sampai melakukan berbagai cara, termasuk berbohong dengan bilang HP-mu sedang rusak.
Apa artinya gadget bermerek apapun bila koneksi internetnya gak stabil? Kondisi begini benar-benar menguji kesabaranmu. Sedikit saja ada gangguan koneksi internet, kamu sudah panik kalau-kalau gak bisa bekerja seharian.
Kamu juga mudah stres karena sering salah paham soal keinginan klien. Terutama jika kalian terpisah kota sehingga sulit untuk bertemu secara langsung.
Komunikasi hanya melalui surel atau telepon kerap kali gak sejelas bila kalian bertatap muka. Gak heran jika kamu sampai harus beberapa kali merevisi hasil kerjamu demi memuaskan klien.
Sebenarnya, remote working memungkinkanmu bekerja dari mana saja. Akan tetapi, rumah atau kos-kosan akan menjadi tempat yang paling sering kamu gunakan.
Bekerja dari rumah atau kos-kosan membuatmu lebih hemat. Kamu tidak perlu membayar biaya lebih seperti jika kamu bekerja dari kafe atau coworking space.
Sayangnya, suasana di rumah atau kos-kosan yang berisik akan membuatmu sukar berkonsentrasi. Sekalipun remote working kian dikenal orang, masih lebih banyak lagi yang mengira kamu di kamar cuma lagi bersantai, bukan bekerja.
Ke depan, remote working sepertinya akan menjadi pilihan lebih banyak orang terutama generasi muda. Saat itu terjadi, kamu pasti akan lebih bersemangat dalam bekerja.
Kamu bahkan dapat membentuk komunitas bersama mereka. Biar hidupmu gak sepi lagi dan kalian dapat berbagi berbagai informasi pekerjaan atau pengalaman.