Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi melakukan promosi produk (pexels.com/George Milton)

Untuk membantu mencapai target konsumen yang sesuai, advertising atau periklanan perlu dilakukan. Terutama pada era digital saat ini, kegiatan digital advertising dianggap menjadi metode yang hemat untuk anggaran dan membantu mengenali target konsumen dengan lebih baik. Pelaku bisnis dapat menerbitkan iklan melalui website, media sosial, email, serta aplikasi penjualan.

Tak seperti beriklan pada media konvensional. Pada media digital, pelaku bisnis dapat memanfaatkan lima jenis digital advertising di bawah ini. Jangan lupa untuk disesuaikan dengan jenis dan aktivitas bisnismu, ya!

1. Digital display advertising

ilustrasi iklan (pexels.com/PhotoMIX Company)

Pernahkan kamu melihat sebuah banner terpampang di bagian atas, bawah, atau samping saat menggunakan media sosial atau situs? Jika diklik iklan tersebut, kamu akan diarahkan ke website perusahaan? Nah, itulah yang disebut dengan digital display advertising.

Digital display advertising merupakan jenis iklan yang melibatkan penggunaan gambar, teks, video, audio, hingga banner ads. Yang isinya berupa ajakan kepada audience yang menggunakan platform tersebut untuk mengklik banner yang disediakan dan nantinya akan diarahkan ke website perusahaan.

Tak sekadar mengiklankan produk atau jasa. Dengan menggunakan jenis iklan ini, menurut laman Sensis, bisnis kamu akan terlihat lebih profesional, mudah dikenali oleh banyak orang, meningkatkan engagement, hingga dapat mengkategorikan pasar yang sedang kamu bangun.

2. Social media advertising

ilustrasi media sosial (pexels.com/Magnus Mueller)

Social media advertising merupakan jenis digital advertising yang sangat krusial saat ini. Bagaimana tidak, saat ini tak sedikit para pelaku bisnis yang menggunakan media sosial sebagai media pemasaran mereka. Dengan mudah, fitur-fitur yang disediakan di berbagai media sosial sangat membantu dalam promosi produk atau jasa hingga membangun brand awareness perusahaan.

Semua kalangan bisnis bisa menggunakan jenis digital advertising ini, baik yang baru memulai bisnis atau perusahaan yang sudah dikenal di berbagai kalangan. Dilansir Combo App, demografi pengguna spesifik berbagai platform media sosial dianggap lebih memudahkan pelaku bisnis untuk menjangkau target audience dengan anggaran dana dan sumber daya yang minimal.

3. Native digital advertising

ilustrasi native digital advertising pada website (pexels.com/Lisa Fotios)

Dilansir laman Glints, native digital advertising sering disebut dengan iklan yang lebih ramah jika ditempatkan pada sebuah website. Konten berbayar ini menyesuaikan dengan fungsi dan tampilan dari platform iklan ditampilkan. Bahkan, tidak akan menutupi konten yang ditampilkan oleh platform yang kita kunjungi, malah akan menyatu dengan website, baik itu berupa gambar atau pun review produk.

Contoh native digital advertising yang akan sering kamu temui, kontennya biasanya akan dilabeli dengan  “ads” atau “sponsored” saat melakukan pencarian di halaman Google. Atau, juga bisa menemukan konten yang dilabeli “promoted content”, hal itu disebut sebagai native ads.

Tak hanya itu, jenis iklan ini juga memiliki beragam jenis, lho! Diantaranya: 

  • Promoted listings : jenis iklan yang menampilkan produk bersponsor dan ditempatkan sesuai kategori
  • Paid search ads: model iklan online berbayar berbasis kata kunci yang ditempatkan di hasil laman pencarian
  • In-feed units: konten bersponsor yang muncul di landing page suatu situs atau di timeline media sosial
  • In-ad with native elements: iklan yang muncul dalam konten atau postingan
  • Content recommendation engine widgets: jenis iklan yang akan sering ditemukan di akhir artikel pada suatu website. Biasanya, di akhir artikel ada tulisan “Direkomendasikan untuk Anda”
  • Custom ad: layanan iklan bertarget yang memungkinkan bisnis mengimpor data pengguna untuk retargeting di platform media sosial

4. Video ads

tangkapan layar contoh video advertising Prime Video di konten NCT Dream (youtube.com/NCT DREAM)

Berbeda dari sebelumnya, video ads atau video advertising merupakan jenis iklan digital yang berfokus pada penggunaan video yang ditampilkan pada platform video streaming. Biasanya jenis iklan ini akan muncul di awal, tengah, atau pun di akhir sebuah konten video.

Menurut laman Glints, video advertising mendapatkan segenap kepopuleran karena dianggap efektif dan membawa konsumen potensial untuk sebuah brand. Video juga dianggap dapat menjelaskan apa saja dan mampu membangun hubungan emosional dengan audience-nya. Dan itu sangat berguna bagi para pelaku bisnis untuk meningkatkan traffic, konversi, dan penjualan.

5. Email advertising

ilustrasi notifikasi email (pexels.com/Torsten Dettlaff)

Email advertising merupakan jenis iklan digital yang melibatkan penulisan dan pendistribusian email promosi. Pertimbangan jenis konten dan penggunaan kata menjadi poin penting di sini. Karena pelaku bisnis hanya bisa memanfaatkan tulisan serta berbagai sumber link pendukung dalam proses email advertising ini. Dan, juga perlu memperhatikan elemen penting seperti subjek, pesan, dan call-to-action atau CTA.

Beragam iklan bisa kamu aplikasikan lewat email advertising. Diantaranya, ada email promosi, email penawaran, email marketing update, email marketing konten, hingga email newsletter.

Setelah mengetahui jenis digital advertising di atas, pengetahuan kamu semakin kaya, kan? Semua jenis iklan digital tadi bisa kamu gunakan pada berbagai bisnis, bahkan untuk perusahaan rintisan, lho. Sesuaikan dengan jenis dan aktivitas bisnismu, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team