Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Karir yang Harus Dihindari ESTP Kalau Gak Mau Bosan Setengah Mati

Ilustrasi lelah
Ilustrasi lelah (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Pekerjaan administrasi atau data entry yang monoton banget.
  • Pekerjaan riset atau laboratorium yang butuh ketelitian ekstrem.
  • Pekerjaan akuntansi atau keuangan yang penuh dengan angka dan aturan ketat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

ESTP dikenal sebagai tipe kepribadian yang energik, spontan, dan butuh stimulasi terus-menerus. Kalau kamu termasuk ESTP, pasti udah tahu rasanya dipaksa duduk diam berjam-jam di depan komputer atau ngerjain tugas yang monoton. Rasanya kayak jiwa kamu perlahan-lahan tersiksa, kan?

Memilih karir yang tepat buat ESTP itu gak main-main. Salah pilih, kamu bisa berakhir di pekerjaan yang bikin semangat hidup memudar. Padahal, kamu punya potensi besar kalau ditempatkan di lingkungan yang tepat. Yuk simak lima jenis karir yang sebaiknya dihindari ESTP kalau gak mau ngerasain bosan yang bikin hidup terasa hambar!

1. Pekerjaan administrasi atau data entry yang monoton banget

ilustrasi bekerja
ilustrasi bekerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

ESTP itu butuh variasi dan tantangan baru setiap hari. Kalau kamu dipaksa duduk di depan komputer berjam-jam cuma buat input data atau ngurus berkas-berkas, rasanya kayak energi kamu diperas habis-habisan. Rutinitas yang sama berulang terus tanpa ada kejutan atau tantangan baru bisa bikin kamu merasa hidup gak ada artinya.

Pekerjaan administrasi yang terlalu rigid juga gak kasih ruang buat kreativitas dan spontanitas yang jadi kekuatan utama ESTP. Kamu lebih cocok di lingkungan yang dinamis dan kasih kesempatan berinteraksi dengan orang lain. Daripada stuck di meja kerja yang membosankan, mending cari pekerjaan yang bisa maksimalin kemampuan sosial dan energi alami kamu.

2. Pekerjaan riset atau laboratorium yang butuh ketelitian ekstrem

ilustrasi bekerja di rumah sakit
ilustrasi bekerja di rumah sakit (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

ESTP cenderung lebih suka beraksi daripada menganalisis data dalam waktu lama. Kalau kamu harus menghabiskan waktu berjam-jam di laboratorium atau riset yang butuh ketelitian tinggi dan kesabaran ekstra, itu bisa jadi mimpi buruk. Sifat spontan dan energik kamu malah jadi hambatan di lingkungan yang butuh konsentrasi mendalam.

Pekerjaan riset juga sering butuh kerja sendirian dalam waktu lama, sedangkan ESTP butuh interaksi sosial buat tetap termotivasi. Kalau kamu dipaksa kerja di lingkungan yang terlalu sunyi dan fokus ke detail kecil, lama-lama kamu bisa merasa terkekang dan kehilangan semangat. Lebih baik cari karir yang kasih ruang buat eksplorasi dan interaksi langsung.

3. Pekerjaan akuntansi atau keuangan yang penuh dengan angka dan aturan ketat

ilustrasi mengelola uang
ilustrasi mengelola uang (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Dunia akuntansi dan keuangan punya aturan yang sangat ketat dan butuh kepatuhan tinggi terhadap prosedur. Buat ESTP yang suka fleksibilitas dan gak suka dikekang, lingkungan kerja seperti ini bisa bikin frustrasi. Kamu lebih suka lingkungan yang kasih kebebasan buat improvisasi dan beradaptasi dengan situasi yang berubah-ubah.

Selain itu, pekerjaan akuntansi sering butuh fokus ke detail angka yang bisa bikin ESTP cepat bosan. Kamu lebih cocok di pekerjaan yang melibatkan people skills dan problem solving secara langsung. Daripada terjebak di spreadsheet sepanjang hari, mending pilih karir yang bisa manfaatin kemampuan komunikasi dan leadership alami kamu.

4. Pekerjaan sebagai programmer atau developer yang butuh coding berjam-jam

ilustrasi bekerja di dunia digital
ilustrasi bekerja di dunia digital (pexels.com/Christina Morillo)

Meskipun dunia teknologi berkembang pesat, tapi pekerjaan programmer yang butuh coding berjam-jam bisa jadi tantangan besar buat ESTP. Kamu butuh interaksi sosial dan stimulasi eksternal, sedangkan programming sering butuh fokus mendalam dalam waktu lama tanpa distraksi. Duduk di depan komputer sambil debug code bisa bikin kamu merasa terisolasi.

Programming juga butuh kesabaran tinggi dan kemampuan bekerja dengan detail yang rumit. ESTP yang lebih suka hasil cepat dan langsung bisa lihat dampaknya mungkin akan merasa frustrasi dengan proses development yang panjang. Kecuali kamu bisa nemuin posisi yang lebih ke arah project management atau client-facing, sebaiknya hindari pure programming job.

5. Pekerjaan sebagai pustakawan atau arsiparis yang butuh ketenangan ekstrem

ilustrasi bekerja di kampus
ilustrasi bekerja di kampus (pexels.com/Kampus Production)

Lingkungan perpustakaan atau arsip yang hening dan butuh ketenangan bisa jadi neraka buat ESTP yang energik. Kamu butuh lingkungan yang hidup dan dinamis, bukan tempat yang mengharuskan kamu berbisik dan bergerak pelan. Pekerjaan ini juga lebih fokus ke pengorganisasian dan katalogisasi yang bisa bikin kamu merasa terkekang.

ESTP lebih cocok di lingkungan yang kasih kesempatan berinteraksi dengan banyak orang dan menghadapi situasi yang bervariasi. Kalau kamu dipaksa kerja di lingkungan yang terlalu tenang dan struktural, energi alami kamu gak bisa tersalurkan dengan baik. Mending cari pekerjaan yang bisa manfaatin kemampuan sosial dan adaptasi kamu yang luar biasa.

Memilih karir yang tepat buat ESTP itu penting banget buat kebahagiaan dan kesuksesan jangka panjang. Daripada terjebak di pekerjaan yang bikin kamu merasa mati gaya, mending fokus ke karir yang bisa maksimalin kekuatan alami kamu. Ingat, kamu punya potensi besar kalau ditempatkan di lingkungan yang tepat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Zodiak Apes Minggu Pertama Oktober 2025, Virgo Ada Rencana Tertunda

29 Sep 2025, 15:15 WIBLife