5 Penyebab Salah Jurusan Kuliah, karena Gaji Besar?

Sejatinya kuliah bukan diniatkan untuk mencari kerja, melainkan menimba ilmu. Namun, tak bisa dimungkiri kenyataannya banyak yang kuliah dengan tujuan agar bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih nyaman dengan gaji lebih besar, dan tipe pekerjaan seperti ini biasanya mensyaratkan gelar sarjana.

Sah-sah saja sebenarnya punya keinginan hidup nyaman. Asalkan, hal tersebut gak bertentangan dengan minat yang kamu miliki agar proses belajar nanti tetap bisa menyenangkan dan gak jadi beban.

Alasan selanjutnya kenapa kamu bisa salah memilih jurusan, adalah sebelumnya hanya ikut-ikutan teman. Teman ingin belajar program studi A, kamu pun ikutan tanpa berusaha mencari tahu dulu seperti apa program studi tersebut.

Ingat, lho, kuliah gak hanya menghabiskan biaya besar, tapi juga waktu yang cukup lama. Sayang banget kalau setelah berbagai pengorbanan yang sudah orangtua dan kamu lakukan, ternyata hasil gak maksimal akibat jurusan yang terlanjur dipilih gak sesuai dengan minat. Betul?

Sebagai anak tentu kamu punya kewajiban untuk taat terhadap orangtua. Meski begitu, ada baiknya ketaatan tersebut jangan sampai malah jadi bumerang bagi dirimu sendiri, dan bikin kamu gak happy, lho.

Kalau memang program studi yang ingin kamu ambil berbeda dengan keinginan orangtua, jangan pasrah saja. Coba bicarakan dulu baik-baik kepada mereka agar bisa mengerti bahwa jurusan pilihanmu itu gak buruk, kok, dan kamu bahagia menjalaninya.

Ingat, lho, walaupun kuliah dibiayai orangtua, tapi kamulah yang menjalaninya tiap hari. Bergadang untuk mengerjakan laporan, belajar tiap malam demi mengerjakan tugas serta ujian, dan semua itu akan semakin melelahkan jika ternyata bukan atas dasar pilihan sendiri.

Ada pula alasan salah pilih jurusan akibat terpengaruh komentar buruk orang lain. Misalnya, teman merasa kalau kamu gak cocok masuk jurusan teknik sipil. Apalagi ia punya pengalaman buruk, salah satu keluarganya mengambil jurusan tersebut dan ternyata keteteran.

Ingat, lho, buruk bagi orang lain belum tentu buruk pula bagimu. Kalau memang setelah usaha mencari tahu, dan kamu merasa jurusan tersebut sudah sesuai banget dengan apa yang ingin dipelajari dan kamu geluti di dunia karier nanti, maka lakukan saja. Gak perlu dengarkan masukan negatif dari sekitarmu.

Kesalahan persepsi juga bisa jadi penyebab salah memilih program studi. Sebagai contoh, kamu melihat profesi dokter di film drama sepertinya menyenangkan dan keren. Akhirnya, kamu pun memilih jurusan kedokteran.

Setelah diterima, ternyata dunia kedokteran tak seindah yang dibayangkan. Laporan praktikum tiap hari, buku materi yang tebalnya bukan main dan itu harus dikuasai, serta berbagai macam tantangan lain yang harus dilewati. Ternyata berat banget, ya, untuk jadi dokter?

Nah, semoga uraian tadi bisa membuatmu lebih berhati-hati lagi dalam memilih jurusan kuliah. Supaya gak salah pilih jurusan dan berujung penyesalan.