Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pekerja kantoran (pexels.com/Jopwell)

Di tempat kerja multigenerasi saat ini, karyawan dengan perbedaan usia, aspirasi, dan tingkat pengalaman tentunya akan menciptakan dinamika baru. Setiap generasi dibentuk oleh pengalaman sosial yang unik, dan pengalaman ini sering kali membentuk sikap dan harapan mereka dalam hal pekerjaan. 

Di tahun 2024, Generasi Millenial telah memasuki masa jayanya dan banyak yang telah menduduki posisi-posisi senior yang berpengaruh. Sementara itu, Gen Z masih dalam tahap awal untuk memasuki dunia kerja dan berada dalam periode pembelajaran dan perolehan pengalaman yang pesat.

Lalu, bagaimana dua generasi yang berbeda ini jika ditempatkan di sebuah lingkungan kerja yang sama? Yuk, simak lima perbedaannya di bawah ini! 

1. Gaya komunikasi

ilustrasi melakukan panggilan video (pexels.com/Anna Shvets)

Hidup di tengah perkembangan teknologi, Generasi Millenial dan Gen Z sama-sama menyukai komunikasi secara virtual dibandingkan secara langsung. Mereka lebih memilih berkomunikasi melalui pesan teks, konferensi video, atau obrolan di media sosial dibandingkan dengan generasi sebelumnya yang lebih suka percakapan tatap muka.

Perbedaan dua generasi ini adalah tentang bagaimana cara mereka mengirim pesan virtual. Dibandingkan Generasi Millenial, Gen Z sering kali menggunakan lebih banyak bahasa gaul dan informal. Bahasa informal ini terkadang dapat membingungkan rekan kerja mereka, sehingga bisa menyebabkan ketegangan di lingkungan kerja.

2. Preferensi teknologi

ilustrasi penggunaan teknologi (pexels.com/Tima Miroshnichenko) by Anna Shvets:

Generasi Millenial dan Gen Z sama-sama memiliki pemahaman mendalam serta tingkat kenyamanan terkait teknologi. Mereka menggunakan teknologi di tempat kerja untuk tetap terhubung dan meningkatkan produktivitas.

Generasi Millenial tumbuh dengan keharusan beradaptasi dengan teknologi yang terus berkembang, sehingga dapat dengan mudah membantu karyawan lain mempelajari teknologi baru. Di sisi lain, Gen Z lahir di era kehidupan yang mengandalkan teknologi lebih canggih. Sehingga hal itu berdampak pada ekspektasi tinggi tentang teknologi yang seharusnya digunakan perusahaan. Mereka secara signifikan lebih cenderung mengonsumsi konten visual daripada Generasi Millenial.

3. Pengembangan karier

ilustrasi pekerja kantoran (pexels.com/Jopwell)

Sebagai sebuah kelompok, Generasi Millenial cenderung lebih kolaboratif dan berorientasi pada kerja tim. Mereka ingin bekerja di lingkungan yang mengutamakan inklusi dan tempat semua orang bekerja sama untuk mencapai tujuan. Mereka juga suka berbagi ruang kerja, berkembang dalam rencana kantor terbuka, dan terlibat secara sosial dengan rekan kerja.

Gen Z lebih menghargai kemandirian dan pencapaian individu. Mereka cenderung lebih kompetitif yang ingin bekerja sendiri dan dinilai berdasarkan kemampuan sendiri, bukan kemampuan tim. Ini salah satu alasan mengapa Gen Z lebih mengutamakan kegiatan kewirausahaan untuk memulai bisnis sendiri daripada meniti jenjang karier di perusahaan.

4. Privasi

ilustrasi bekerja di depan laptop (pexels.com/fauxels)

Generasi Millenial tumbuh dengan akses internet yang luas tanpa sepenuhnya memahami masalah privasi terkait dengan postingan daring. Akibatnya, Generasi Millenial cenderung lebih terbuka dengan orang lain di tempat kerja dan tidak terlalu sulit memadukan kehidupan pribadi dan profesional mereka.

Gen Z lebih fokus pada dampak dari kehidupan publik daring, termasuk masalah keamanan. Mereka umumnya lebih suka menjaga hubungan profesional mereka terbatas di tempat kerja dan tidak terlalu banyak berbagi kehidupan pribadi dengan atasan dan rekan kerja. 

5. Umpan balik

ilustrasi memberikan masukan kepada rekan kerja (pexels.com/cottonbro studio)

Baik Generasi Millenial maupun Generasi Z, mereka sangat menghargai umpan balik dan pengakuan di tempat kerja. Mereka cenderung menanggapi umpan balik, pembinaan, dan pengakuan dari atasan mereka secara positif. Namun, ada beberapa perbedaan kecil diantara dua generasi ini.

Generasi Millenial biasanya menginginkan tinjauan kinerja yang terstruktur dan umpan balik yang bermakna dari atasan. Mereka ingin tahu bagaimana cara meningkatkan kinerja dan produktivitasnya dan percaya umpan balik yang bermakna dapat membantu mereka tetap pada jalur yang benar.

Gen Z menghargai umpan balik yang lebih sering dan informal. Dalam sebuah studi GenHQ, lebih dari 60 persen responden Gen Z mengatakan bahwa mereka membutuhkan umpan balik dari atasan setidaknya sekali setiap beberapa minggu. Dalam studi yang sama, 20 persen Generasi Z mengatakan bahwa mereka membutuhkan umpan balik setiap hari.

Pengalaman hidup dari Millenial dan Gen Z ini menciptakan dinamika unik yang membedakan keduanya. Tidak hanya dari segi usia tetapi juga dari segi norma dan harapan. Perusahaan yang ingin menumbuhkan lingkungan kerja sehat, perlu memahami perbedaan-perbedaan ini dan mampu menyatukannya sedemikian rupa sehingga menghasilkan kekompakan dan keharmonisan di antara anggota tim.

Sumber

https://wellhub.com/en-us/blog/organizational-development/millennials-and-gen-z-in-the-workplace/

https://www.indeed.com/career-advice/career-development/gen-z-vs-millennials

https://www.forbes.com/sites/deeppatel/2017/09/21/8-ways-generation-z-will-differ-from-millennials-in-the-workplace/

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team