5 Risiko Bekerja sebagai Freelancer, Harus Siap Dipandang Sebelah Mata

15 Jan 2022, 17:45 WIB

ilustrasi bekerja dari rumah (pexels.com/Vlada Karpovich)

Seiring perkembangan zaman dan teknologi, jenis pekerjaan di dunia ini juga terus bertambah. Berbagai hal bisa jadi mata pencaharian yang menghasilkan. Bahkan mereka yang belum atau gak memiliki pendidikan tinggi pun bisa bekerja secara daring atau yang sering disebut juga freelancer.

Design, menulis, menerjemah, mengisi survei, dan masih banyak lainnya, semua itu sekarang bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah, lho. Namun meski terdengar mudah, nyatanya setiap pekerjaan tentu punya risikonya masing-masing. Ini dia lima risiko yang harus siap kamu hadapi ketika memutuskan untuk jadi freelancer.

1. Jam kerja yang tak mengenal batas alias 24 jam

ilustrasi bekerja dari rumah (pexels.com/Ivan Samkov)

Seorang pekerja lepas pastinya gak punya jam kerja. Seharian penuh bisa aja mereka gunakan untuk bekerja selama mereka mampu. Ini cukup tricky bagi mereka yang belum bisa me-manage waktu dengan baik.

Sebab, sebagaimana manusia normal pada umumnya, kita semua perlu makan, istirahat, liburan, berkumpul dengan keluarga, dan lainnya. Jika terus bekerja, bisa-bisa malah jatuh sakit.

2. Gak punya kantor dan hanya bekerja di rumah atau tempat umum

ilustrasi bekerja dari rumah (pexels.com/Kindel Media)

Risiko kedua yang harus dihadapi adalah soal tempat kerja. Freelancer gak punya kantor. Sehingga mereka hanya bekerja di rumah atau tempat lain yang dirasa cukup mendukung.

Alhasil, terkadang mereka harus mencari tempat baru agar gak gampang bosan. Belum lagi kalau rumah mereka berisik dan banyak gangguan yang gak diinginkan. Auto pusing dan gagal bekerja, deh!

3. Penghasilan gak tetap, tergantung pada kinerja

ilustrasi orang bekerja (pexels.com/SCREEN POST)

Jarang banget ada pekerjaan freelance yang menawarkan bayaran bulanan. Kebanyakan pasti memberi imbalan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Maka dari itu seorang freelancer biasanya memang gak punya penghasilan yang tetap.

Mereka harus bekerja maksimal demi gaji yang sesuai dengan harapan. Jika lalai dan bermalas-malasan, maka akan berimbas pada pendapatan yang diperoleh.

4. Mengandalkan ide, kreativitas, dan atau ketekunan

ilustrasi bekerja (pexels.com/Anthony Shkraba)

Kebanyakan dari freelancer membutuhkan ide dan kreatifitas yang tinggi. Kalau pun tidak, pastilah akan menuntut ketekunan dan konsistensi yang gak main-main. Loyalitas dalam bekerja pun jadi sesuatu yang wajib dimiliki.

Semakin kreatif dan unik idemu, makin tinggi kemungkinan kamu jadi freelance yang sukses. Begitupun sebaliknya, jika kamu enggan berusaha mengasah dan memperbaiki diri, maka mungkin karir freelance-mu akan terancam.

5. Masih dipandang sebelah mata oleh orang lain

ilustrasi sedih (pexels.com/Keira Burton)

Walau banyak freelance yang memperoleh penghasilan lebih banyak dibandingkan pekerja kantoran, nyatanya masih banyak yang gak tau jenis pekerjaan ini. Sehingga, para freelancer harus siap dipandang sebelah mata. Juga, beberapa orang mungkin akan mengira kamu pengangguran.

Namun, jangan sampai pandangan orang-orang ini mempengaruhimu. Selama kamu bekerja dengan cara yang baik dan halal, kenapa harus minder hanya karena dianggap remeh oleh orang yang gak mengerti apa-apa?

Namanya pekerjaan pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Lima risiko di atas mungkin dialami oleh para freelancer, tapi banyak juga kelebihan lainnya yang mereka dapat. Jadi tetap harus bangga menjalani apa yang ditekuni saat ini, ya. Apakah kamu seorang freelancer yang juga merasakan kelima hal di atas?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.