5 Strategi Memimpin Bawahan Senior, Dapatkan Respek Tanpa Batas Usia

Idealnya, seorang pemimpin memiliki pengalaman yang lebih banyak dari tim yang dipimpin. Namun tak jarang kita justru harus memimpin anggota tim yang lebih senior, baik dari segi usia maupun pengalaman. Memimpin bawahan yang lebih senior memiliki tantanganya sendiri. Tak jarang pemimpin yang usianya lebih muda akan merasa canggung jika harus memimpin bawahan yang lebih senior.
Perbedaan pandangan, pola komunikasi dan keterpautan usia terkadang membuat pemimpin yang lebih muda merasa sulit mendapatkan respek dari bawahan yang lebih senior. Diperlukan strategi khusus untuk memimpin bawahan yang lebih senior, sehingga bukan hanya diikuti tetapi juga dihormati dan mendapatkan kepercayaan untuk memimpin mereka yang lebih senior.
1. Tunjukkan rasa hormat

Menunjukan rasa hormat pada bawahan lebih senior penting dilakukan karena dapat menciptakan lingkungan kerja yang harmonis antara atasan dan bawahan. Bawahan senior mungkin akan merasa skeptis dan ragu dengan kemampuan atasanya yang lebih muda secara usia maupun pengalaman. Perasaan skeptis dan keraguan ini terkadang memunculkan rasa canggung antara atasan dan bawahan. Dengan menunjukan rasa hormat akan mengurangi rasa canggung dan membangun hubungan yang saling mendukung.
Bawahan senior biasanya memiliki keahlian dan pengalaman yang bernilai bagi kemajuan tim dan organisasi. Dengan menunjukan rasa hormat, bawahan senior akan merasa dihargai dan diakui kontribusinya dalam perusahaan. Hal ini dapat membuka peluang untuk belajar dari mereka yang lebih senior.
2. Minta masukan dan saran

Bawahan senior memiliki pengalaman yang lebih kaya dalam menghadapi berbagai masalah di dunia kerja. Sebagai bawahan yang lebih muda, tak ada salahnya untuk meminta saran dan masukan pada bawahan senior dalam menghadapi masalah maupun pengambilan keputusan. Dengan meminta pendapat mereka, seorang pemimpin tidak hanya mendapatkan solusi atau ide yang mungkin lebih efektif, tetapi juga menghindari kesalahan yang mungkin terjadi karena kurangnya pengalaman.
Meminta saran terhadap bawahan juga menunjukkan sikap rendah hati dan keterbukaan pemimpin untuk belajar. Hal ini dapat meningkatkan rasa saling percaya dan bawahan merasa dihargai karena kompetensi serta pengalaman mereka diakui.
3. Berikan pengakuan pada kontribusinya

Berikan pengakuan pada kontribusi tim agar mereka merasa dihargai dan bangga pada dirinya. Pengakuan tersebut dapat berupa pujian langsung yang disampaikan pada saat meeting dan didengar oleh semua tim, maupun disampaikan secara personal, misalnya melalui email maupun pembicaraan langsung. Kamu juga bisa memberikan pengakuan dalam bentuk penghargaan khusus, misalnya sertifikat, bonus maupun hadiah kecil yang dapat membuat mereka senang.
Memberikan pengakuan atas kontribusi bawahan yang lebih senior sangat penting karena dapat menunjukkan bahwa kita menghargai pengalaman dan dedikasi mereka. Pengakuan ini membuktikan bahwa meskipun kamu berada dalam posisi kepemimpinan, namun tetap menghormati nilai dan keahlian yang mereka bawa dalam tim.
4. Perlihatkan kompetensi dan integritas

Sebagai pemimpin muda, menunjukan kompetensi dan integritas sangat penting demi membangun respek dan kepercayaan terutama di hadapan bawahan senior. Bawahan senior biasanya akan lebih kritis ketika memiliki pemimpin baru yang lebih muda dari mereka. Dengan menunjukan kompetensi dan integritas, maka diharapkan dapat meyakinkan bawahan senior bahwa kamu mampu menjalankan tanggung jawab kepemimpinan dengan baik.
Di sisi lain, integritas menunjukan bahwa kamu adalah pemimpin muda yang kuat, jujur dan konsisten. Bawahan senior cenderung akan menghormati atasan yang berintegritas karena membuat mereka merasa aman dan nyaman dalam bekerja.
5. Jadi pendengar yang baik

Bawahan senior seringkali memiliki pemikiran berharga yang dibentuk berdasarkan pengetahuan dan pengalaman mereka. Mendengarkan pemikiran dan sudut padang mereka dapat memberikan wawasan tak ternilai bagi pemimpin muda.
Selain itu, menjadi pendengar yang baik dapat menciptakan keterbukaan bawahan senior untuk berbagi pengalaman dan memberikan dukungan pada atasanya. Kamu juga dapat menciptakan hubungan kerja yang harmonis, memperkuat ikatan tim serta membangun kolaborasi yang efektif ketika mampu menjadi pendengar yang baik bagi tim.
Keberhasilan pemimpin bukan hanya sekadar diikuti oleh bawahanya, tetapi bagaimana kita bisa merangkul seluruh anggota tim untuk mencapai tujuan bersama dengan saling menghormati dan mendukung. Kamu bisa menerapkan lima strategi di atas untuk memimpin bawahan senior agar menjadi tim yang solid dan harmonis. Bagaimana, siap jadi pemimpin muda yang dihormati?