Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi stres di tempat kerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi stres di tempat kerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Berkomitmen terhadap suatu pekerjaan adalah kualitas yang patut dicontoh. Namun, ketika sudah berlebihan, maka harus dihindari. Seperti menjadi seorang workaholic.

Sah-sah saja passionate terhadap profesi yang sedang kamu jalani saat ini. Tapi kalau sudah sampai tahap gila kerja, sebaiknya harus direm sedikit. Gak hanya bisa mengganggu kesehatan mental, kehidupan pribadi, juga dapat menyebabkan masalah kesehatan. Sakit tifus contohnya.

Karena itu, yuk, kenali tanda-tanda apa saja yang menunjukkan kalau kamu saat ini sudah termasuk gila kerja!

1. Kalau sudah kerja, sampai gak ingat pulang

ilustrasi menyetir malam hari (unsplash.com/nik radzi)

Tanda pertama kalau kamu gila kerja, adalah suka lupa waktu kalau sudah sampai kantor. Saking asyiknya menekuni pekerjaan, kamu sudah gak peduli diberi uang lembur atau gak. Yang penting pekerjaan selesai.

Bahkan, bukan sekali dua kali, sampai kamu disamperin satpam karena gak pulang-pulang. Kantor sudah seperti rumah pertamamu.

2. Sudah sampai rumah, tapi pikiran masih di pekerjaan

ilustrasi ibu dan anak-anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Ciri lain dari seorang workaholic, yaitu tetap kepikiran dengan pekerjaan meski sedang istirahat. Sudah sampai rumah pun, jiwamu masih tertinggal di kantor.

Kalau ini kamu lakukan terus, gak hanya akan berdampak buruk pada kondisi otakmu, karena gak ada kesempatan untuk rehat. Tapi juga akan mengganggu kualitas hubunganmu dengan keluarga. Saat diajak ngobrol, kamu banyak bengong karena pikiranmu gak bersama mereka.

3. Walaupun badan sakit, tetap memaksa masuk

ilustrasi badan tidak fit (pexels.com/cottonbro)

Ada perasaan bersalah yang menyelimutimu ketika kamu gak masuk kerja. Padahal, kondisi badanmu sedang tidak fit.

Tanda ini menunjukkan komitmenmu terhadap pekerjaan sudah gak sehat lagi, lho. Kamu sangat bertanggung jawab terhadap perusahaan, tapi tubuhmu sendiri diabaikan. Padahal kalau sudah sampai sakit, menjadi sinyal bahwa tubuhmu itu butuh perhatian, yang selama ini mungkin sering kamu acuhkan.

4. Kamu lupa kapan terakhir kali kumpul bersama keluarga

ilustrasi anak dan orangtua (pexels.com/Emma Bauso)

Akhir pekan yang seharusnya dipakai untuk istirahat dan melakukan aktivitas pribadi, seperti berkumpul bersama keluarga, malah seringnya digunakan bekerja. Padahal, mereka juga butuh komitmenmu untuk memberi mereka perhatian, lho!

Dan kamu juga mesti ingat. Gak selamanya kita sehat dan baik-baik saja. Ketika mengalami masa sulit, maka keluargalah yang jadi tumpuan utama. Jika saat kamu sehat sering mengabaikan mereka, akan besar kemungkinan nantinya mereka pun jadi abai dan cuek padamu.

5. Saat makan siang pun tetap dipakai bekerja

ilustrasi makan sambil kerja (pexels.com/Marcus Aurelius)

Ada alasan kenapa perusahaan dituntut memberikan waktu istirahat kepada karyawannya. Karena karyawan juga manusia, yang bisa capek dan kehilangan energi, sehingga butuh istirahat yang memadai.

Sekalipun kamu makan di meja kerja ketika jam istirahat, pasti feel-nya akan beda. Kamu akan terburu-buru, karena melihat tumpukan tugas yang menanti. Alhasil, waktu istirahatmu gak digunakan dengan semestinya.

Nah, kalau ternyata apa yang sudah diuraikan tadi selalu kamu lakukan, yuk, benahi diri! Komitmen terhadap karier memang penting, tapi jangan sampai harus mengorbankan kesehatan fisik dan psikismu. Gak worth it!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorL A L A .