Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi berjabat tangan (pexels.com/Yan Krukau)

Gak semua orang akan ditawari atau diberi kepercayaan untuk merangkap jabatan. Boro-boro satu orang memegang beberapa posisi penting. Untukmu menduduki suatu jabatan saja perlu usaha susah payah. Kamu harus menunjukkan kinerja di atas teman-temanmu. 

Itu pun tak menjamin dirimu bisa dikasih jabatan. Kalau ada saingan yang punya koneksi ke level pimpinan, kamu berprestasi pun belum tentu akan menjabat. Maka ketika kamu ditawari atau diminta untuk merangkap jabatan merupakan suatu kabar baik.

Artinya, kompetensimu diakui oleh atasan. Mereka juga menaruh kepercayaan tinggi padamu. Barangkali ini karena karaktermu yang positif.

Namun, semenarik apa pun tawaran rangkap jabatan yang menghampiri, kamu jangan terburu-buru menyanggupi. Pikiran dulu masak-masak dan tolak saja kalau situasi sebagai berikut.

1. Hal itu menyalahi aturan

ilustrasi disodori surat (pexels.com/Thirdman)

Walaupun orang yang memintamu menjabat di dua posisi atau lebih merupakan atasan, aturan tetap harus ditegakkan. Selama peraturan yang menyebutkan larangan rangkap jabatan belum dicabut atau direvisi, berpeganglah pada aturan itu. Kenapa hal ini penting?

Sebab jika dirimu asal menerima penugasan, nantinya baik orang yang menunjukmu maupun kamu sendiri akan terkena masalah. Padahal, boleh jadi untuk orang lain memperkarakan atasanmu bukan hal yang mudah. Posisinya yang jauh lebih tinggi dapat membuatnya mengatur cara cuci tangan atas masalah tersebut.

Tinggal kamu yang mesti mempertanggungjawabkannya. Semua orang yang mengetahui peraturan tersebut tidak akan tinggal diam. Pikir mereka, kalau dirimu bisa dobel jabatan maka seharusnya mereka juga berhak mendapatkannya. Daripada jabatan gandamu terus dipersoalkan oleh berbagai pihak sampai muncul banyak konflik mending menolaknya.

2. Kamu sendiri bakal kewalahan

Editorial Team

Tonton lebih seru di