5 Tips Agar Artikel Terhindar dari Plagiasi, Temukan Gayamu Sendiri!

- Temukan gaya penulisanmu yang unik dan kental, agar mudah dikenali dan terhindar dari plagiasi.
- Lakukan riset untuk menemukan topik yang belum banyak dibahas, serta kuasai kemampuan parafrase.
- Isi celah dari artikel yang sudah ada dengan ide atau poin baru, jangan terlalu mengandalkan referensi sebagai acuan utama.
Tidak bisa dimungkiri bahwa semakin banyak artikel yang terbit di media digital, akan semakin memungkinkan terjadinya plagiasi. Sehingga, ini adalah salah satu tantangan sebagai seorang penulis.
Plagiasi harus dihindari agar tulisan kita lebih berkualitas, alias autentik dan kredibel. Berikut tips yang bisa diterapkan untuk meminimalisir terjadinya plagiasi. Simak dan catat, ya!
1. Mengenal dan mengeksplor gaya penulisan sendiri

Setiap penulis pastinya memiliki gaya atau karakteristik penulisan masing-masing. Jadi, temukanlah versi kamu! Bangunlah personal branding agar pembaca dapat mengenal dan mengingat tulisanmu.
Gaya penulisan bisa bermacam-macam, mulai dari diksi yang digunakan, formalitas penulisan, topik yang dibicarakan, dan masih banyak lagi. Semakin kuat dan kental gaya penulisan yang kamu miliki, maka akan membedakanmu dengan penulis lain. Sehingga, hal ini akan menghindarkan kamu dari masalah plagiasi.
2. Riset topik sebelum menulis

Apabila sudah menemukan topik untuk dibahas, lakukan riset. Kamu bisa melakukan riset, baik pada media yang kamu tulis ataupun media lainnya. Gunakan kata kunci atau judul dari topik yang akan kamu bahas.
Jika ternyata belum ada atau baru sedikit yang bahas, kamu bisa lanjut ke proses penulisan. Namun, jika sudah banyak yang menulis, ikhlaskan topik tersebut. Kemudian, kamu juga harus berhati-hati untuk tidak meniru banyak poin dari artikel yang sudah terbit, ya!
3. Jika kalimat didapat dari sebuah sumber, usahakan untuk parafrase

Setiap penulis sudah seharusnya memiliki kemampuan parafrase yang baik. Ingatlah prinsip ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) dalam melakukan berbagai hal. Jadi, jika kamu memang terinspirasi dari seseorang, cobalah untuk gabungkan juga ide yang kamu miliki.
Sehingga, ini akan memudahkan kamu dalam melakukan parafrase serta meminimalisir terjadinya plagiasi. Jangan sesekali menyalin atau menjiplak secara utuh, ya! Kita harus saling menghargai sesama pembuat karya.
4. Mengisi celah dari artikel yang sudah terbit

Apabila kamu tetap ingin mempertahankan topik yang sama dengan artikel yang sudah terbit, kamu bisa mengisi celahnya. Celah yang dimaksud adalah dengan menemukan ide atau poin yang belum dibahas oleh artikel tersebut.
Alhasil, adanya kebaruan dari topik tersebut! Sebagai contoh, artikel sebelumnya telah membahas tentang kemampuan yang didapat oleh mahasiswa saat KKN. Nah, kamu bisa mengisi celah dari artikel tersebut dengan mempersempit bahasan.
Kamu bisa membahas kemampuan emosional, kemampuan akademik, dan lain-lain yang berkaitan dengan KKN. Sehingga, kamu bisa menciptakan pembahasan baru dan terhindar dari plagiasi.
5. Jangan terlalu menjadikan artikel lain sebagai acuan

Kamu boleh mencari referensi yang berkaitan dengan topikmu, akan tetapi jangan terlalu dijadikan acuan. Spesifiknya, apabila kamu memasang standar bahwa artikel yang sudah terbit bisa menjadi acuan, ditakutkan kamu malah terlena untuk mengikutinya.
Ingatlah poin pertama bahwa kamu harus memiliki gaya penulisan sendiri. Maka, percayalah dengan karyamu. Pasang prinsip bahwa proses lebih bernilai daripada hasil. Anggaplah jika artikelmu terbit adalah bonus dari usaha keras.
Nah, itulah tips agar terhindar dari plagiasi penulisan. Sebagai penulis kamu bisa membayangkan bahwa apabila tulisanmu diplagiasi, rasanya seperti apa? Jadi, usahakan untuk tetap autentik agar menghasilkan karya yang berkualitas, serta menghadirkan pembaca yang setia.