Konflik atau ketidaksepahaman adalah sebuah hal yang natural saat berinteraksi dengan orang lain. Termasuk ketika kamu sudah berkecimpung di dunia kerja.
Gak mungkin dari banyak orang, semuanya klik. Pasti kamu akan menemukan satu dua orang dengan kepribadian yang sulit, sehingga susah diajak kerja sama. Dan untuk menghadapi tipe orang seperti ini, gak perlu pakai emosi. Berikut beberapa tips yang dapat kamu tiru!
Hal pertama yang paling penting ketika berhadapan dengan sikap rekan kerja yang bikin kamu kesal, adalah kejadian ini merupakan hal wajar. Karena itu, kamu mesti mengubah cara pandangmu bahwa konflik ini sesuatu yang semestinya gak terjadi. Dalam hubungan apa pun, terutama yang menyangkut interaksi banyak orang, kasus seperti ini sangatlah biasa.
Bila kamu sudah menerima bahwa kejadian seperti ini sangat wajar, kamu jadi bisa lebih tenang menyikapinya. Gak memberi respons yang berlebihan. Dan ketenangan, adalah kunci penting dalam memecahkan masalah apa pun.
Manusia adalah makhluk yang sangat perasa. Dan emosi ini jadi faktor penting yang dapat mendorong seseorang bertindak. Maka dari itu, kamu perlu menganalisa penyebab rekan kerjamu itu sulit diajak kerja sama.
Bisa jadi, sikapnya seperti itu karena tindak-tandukmu yang membuat dia merasa gak dihargai. Makanya, dia jadi gak merasa perlu untuk membuat tim kalian berhasil.
Cobalah ajak dia bicara dari hati ke hati. Dengan kamu bersedia mengakui kesalahan dan menunjukkan kerendahan hati, siapa tahu, dia jadi sadar, kalau kamu gak seburuk yang ia bayangkan selama ini.
Bila ia menunjukkan sikap kekanak-kanakan, misalnya marah atau gak mau melakukan apa yang menjadi tugasnya, kamu wajib tetap bersikap tenang. Balas dengan profesionalitas. Ingatkan kembali mengenai tugasnya. Dan jelek tidaknya proyek di mana kalian sedang terlibat saat ini, akan berpengaruh pada kariernya juga.
Tunjukkan padanya, bahwa kamu bisa bersikap baik, tapi juga gak akan segan untuk bersikap tegas. Karena ini menyangkut kepentingan perusahaan dan melibatkan banyak orang.
Bila perilakunya mengganggu, tapi kamu gak ada pilihan lain selain tetap bekerja sama dengannya, maka langkah yang paling logis, adalah abaikan saja. Selama dia tetap menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawabnya, maka kamu gak perlu pedulikan mengenai tingkah lakunya, sekalipun sangat menyebalkan.
Fokuskan saja perhatianmu pada pekerjaan yang mesti dituntaskan. Dengan begitu, kamu gak punya waktu untuk menanggapi perangainya yang aneh-aneh.
Bekerja dengan orang yang kamu sreg, dibandingkan dengan orang yang kamu gak suka, pasti akan berbeda. Kalau kinerjanya gak maksimal, kamu bisa tanyakan di mana masalahnya. Dan fokus pada solusinya saja.
Sebagai contoh, kerjanya lambat, dan bila itu terus berlangsung, kamu gak bakal bisa memenuhi deadline. Solusinya, kamu bisa menambah personel, atau mengganti tugasnya dengan yang lain. Intinya, fokus utamamu adalah gimana proyek tim kalian bisa sukses!
Apabila kamu mampu menyikapi sikap rekan kerja yang sulit seperti ini dengan tetap menjaga ketenangan dan profesionalitas, maka orang akan aware, lho, bahwa kamu punya kualitas istimewa. Kamu gak membiarkan urusan pribadi memengaruhi jalannya pekerjaan. Keren!