Menjadi pemimpin yang disukai sekaligus dihormati tim bukanlah hal yang mudah. Banyak orang terjebak dalam dua ekstrem: terlalu bersahabat sampai dianggap tidak tegas, atau terlalu otoriter sampai dijauhi anggota tim. Padahal, kunci kepemimpinan efektif terletak pada keseimbangan antara approachability dan authority.
Di era yang mengutamakan kolaborasi dan emotional intelligence, gaya kepemimpinan kaku ala "bos galak" sudah gak relevan lagi. Tim butuh figur pemimpin yang bisa memotivasi, mendengarkan, sekaligus mengambil keputusan dengan percaya diri. Lalu, bagaimana caranya memimpin tanpa kehilangan respek tapi tetap dicintai tim? Simak tips berikut!