6 Hal Ini Pertanda Kamu Sebetulnya Ingin Resign dari Pekerjaanmu

Pagi hari yang seharusnya diisi dengan penuh rasa semangat untuk kembali bekerja justru sering membuatmu gak berantusias untuk berangkat ke kantor. Jangankan bersemangat, untuk bangun dan beranjak mandi saja kamu harus bersusah payah mengumpulkan energi positif. Membayangkan berada di kantor dari pagi sampai sore bahkan malam, makin membuatmu gak rela meninggalkan rumah.

Gak dimungkiri, bayaran atau gaji besar selalu berhasil membuat karyawan makin semangat bekerja. Namun, kalau kamu bergairah bekerja hanya saat atasanmu memberi tambahan upah di luar gaji pokok kamu, mungkin hal itu jadi tanda kamu sebetulnya ingin resign dari pekerjaanmu. Kamu bekerja hanya karena uang, bukan karena kamu mencintai pekerjaan kamu.

Perombakan susunan karyawan seperti mutasi, rolling posisi, atau penggantian atasan, semestinya menyegarkan kembali suasana kerjamu di kantor. Tapi, di saat momen itu terjadi, kamu lebih memilih gak acuh dengan semua perombakan itu. Alih-alih mencoba kenal dan akrab dengan atasan atau karyawan baru, kamu justru lebih sering menghindar atau seperlunya saja kenal dengan mereka.

Bekerja dari hati adalah ciri-ciri bahwa kamu mencintai pekerjaan kamu. Kamu bakal selalu punya kemauan untuk upgrade kemampuan diri demi memperbaiki kinerja kamu sebagai karyawan di kantormu. Sebaliknya, jika mencoba mencintai pekerjaan saja kamu selalu gagal, bisa jadi hal itu pertanda kamu sebenarnya ingin segera resign.

Sering menyambi pekerjaan lain padahal masih ada setumpuk pekerjaan yang belum kamu selesaikan, pertanda kamu sudah gak fokus dengan pekerjaan pokok kamu. Kamu rela membagi waktumu di kantor untuk mengurusi kerja part time-mu yang justru bikin kamu keteteran sendiri.

Terkadang, kamu justru lebih semangat menyelesaian pekerjaan lain daripada tugas utamamu di kantor. Masih ragu kalau situasi semacam itu adalah tanda kamu sebetulnya pengin resign?

Nah, ini dia pertanda yang paling kentara dari seorang karyawan yang sebenarnya punya keinginan untuk resign. Tanpa sadar, kamu sering bertanya pada teman atau keluarga tentang lowongan pekerjaan yang sesuai dengan background pendidikan kamu.

Di sela-sela waktu senggang di kantor, kamu juga kerap searching lowongan kerja yang kira-kira tersedia. Bahkan, tanpa ragu kamu langsung apply posisi yang dibutuhkan perusahaan tersebut. Wah, benar-benar pengin resign nih sebetulnya.

Dengan menemukan keenam tanda-tanda tadi di diri kamu, kini kamu tinggal membuat keputusan. Apakah akan tetap bertahan di kantor kamu sekarang, atau segera resign dengan sederet risiko yang harus siap kamu tanggung. Pikirkan baik-baik, ya!