Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi teamwork(pexels.com/fauxels)
ilustrasi teamwork(pexels.com/fauxels)

Intinya sih...

  • Jangan menjadi sosok superior, karena kerja tim butuh kontribusi dari semua anggota, bukan hanya satu orang saja.

  • Tidak hanya mau bekerja dengan orang yang disukai, karena dalam tim harus bersikap profesional dan terbuka kepada semua anggota tim.

  • Kurang mau membangun hubungan dengan anggota tim dapat membuat suasana kerja menjadi kaku dan canggung, sehingga penting untuk meluangkan waktu membangun hubungan yang hangat dan penuh empati.

Kerja dalam tim memang gak semudah kelihatannya. Selain butuh keterampilan sosial yang baik, kamu juga perlu punya sikap yang positif. Karena, kamu gak cuma berurusan dengan rekan-rekan di dalam tim, tetapi juga untuk tujuan dan kepentingan bersama.

Supaya gak dicap toxic, penting banget buat kamu mengecek ke diri sendiri. Apakah sikap dan tindakanmu selama ini mendukung atmosfer positif dalam tim, atau malah sebaliknya. Supaya gak terjebak dalam suasana kerja yang gak nyaman, simak enam hal yang gak bolah dilakukan saat bekerja dalam tim, berikut ini, yuk!

1. Menjadi sosok superior

ilustrasi bekerja (pexels.com/ Antoni Shkraba)

Sekarang bukan lagi zamannya jadi one man show. Superhero aja bekerja dalam tim, loh. Jadi, jangan merasa kamu paling benar atau paling hebat sendiri. Sikap superior gak cuma bikin orang lain sungkan mengutarakan pendapat atau ide mereka, tapi juga bikin kamu kurang disukai karena dianggap kurang bisa menghargai orang lain.

Ingat, kerja tim itu butuh kontribusi dari semua anggota, bukan cuma satu orang saja. Kalau terus bersikap seolah kamu yang paling jago, kamu malah bikin struktur tim jadi rapuh. Bisa saja, rekan satu timmu jadi malas diskusi, dan akhirnya kerjaan gak berkembang. Jadilah bagian tim yang gak cuma kooperatif, tapi juga bisa menghargai anggota tim lainnya.

2. Hanya mau bekerja dengan orang yang kamu suka

Ilustrasi orang bekerja (pexels.com/ Alexander Suhorucov)

Bekerja bareng orang yang ‘klik’ dengan kita memang lebih nyaman. Tapi dalam tim, kamu gak bisa pilih-pilih siapa yang mau kamu ajak kerja. Sikap kayak gini bisa bikin orang lain merasa dikucilkan atau dianggap gak penting.

Kalau cuma mau kerja bareng bestie atau sirkelmu sendiri, kerja tim bakal jadi terpecah. Komunikasi pun jadi gak maksimal karena ada yang merasa diabaikan. Belajarlah bersikap profesional dan terbuka sama semua anggota tim. Karena kalau sudah bekerja dalam tim, bukan suka atau tidak suka, tapi harus dilakukan demi tujuan bersama.

3. Kurang mau membangun hubungan

Ilustrasi orang bekerja (pexels.com/ Cottonbro Studio)

Namanya juga kerja tim, kamu harus bisa membangun hubungan dengan orang lain. Kerja tim gak melulu soal tugas, loh, tapi juga soal hubungan sehat antar anggota. Kalau kamu cuek dan gak mau kenal lebih dekat, suasana kerja jadi kaku dan canggung. Padahal, tim yang kompak lahir dari rasa percaya satu sama lain.

Meluangkan waktu untuk ngobrol santai atau sekadar menanyakan kabar bisa bikin hubungan lebih hangat. Gak harus jadi sahabat dekat bagi setiap orang, cukup tunjukkan rasa pedulimu. Sikap yang hangat dan penuh empati akan membuat timmu lebih solid.

4. Tidak mau menerima feedback

ilustrasi stres saat bekerja (pexels.com/ Yan Krukau)

Salah satu kunci sukses kerja tim adalah mau mendengar masukan. Kalau kamu alergi sama feedback, kamu akan sulit berkembang. Oleh karena itu, kamu perlu paham bahwa feedback gak pernah ditujukan untuk menjatuhkan apalagi menyerang pribadimu.

Feedback juga gak selalu dalam bentuk kritik pedas. Masukan, nasihat, atau saran yang membangun, justru akan memperkaya sudut pandangmu terhadap tanggung jawab yang kamu kerjakan. Belajarlah untuk mendengarkan dengan pikiran terbuka, lalu perbaiki diri kalau memang perlu.

5. Bersaing dengan sesama anggota tim

ilustrasi pekerja (pexels.com/ Pavel Danilyuk)

Bersaing sehat tentu sangat boleh. Tapi, kalau sampai saling sikut demi terlihat lebih hebat, itu merupakan tanda bahaya. Sikap seperti ini bikin kerja tim kacau karena setiap orang jadi sibuk memikirkan ego masing-masing. Padahal, tujuan tim adalah sukses bareng-bareng.

Daripada bersaing, lebih baik berkolaborasi. Saling membantu dan berbagi ilmu gak hanya memperkuat tim loh, tetapi juga memperkaya kreativitas setiap orang di dalamnya. Mindset ini akan sangat membantu tim menjadi lebih solid dan efektif dalam mencapai hasil terbaik. Dan tentunya, kamu harus paham kalau kemenangan tim berarti juga kemenanganmu.

6. Tidak berkomunikasi secara terbuka

Ilustrasi pekerja (pexels.com/ Andrea Piacquaido)

Komunikasi adalah pondasi utama kerja tim. Memilih diam atau gak mau bicara terus terang, cuma akan membuat banyak masalah muncul. Salah paham, miskomunikasi, sampai kerjaan jadi berantakan adalah sederet hal yang bisa terjadi karena keengganan untuk berkomunikasi secara terbuka. Belajarlah menyampaikan pendapat dengan cara yang sopan dan jelas. Jangan takut bertanya kalau kamu bingung. Bukankah akan lebih baik jika rekan satu tim mengetahui kesulitanmu, ketimbang berasumsi negatif tentang dirimu.

Menjadi bagian dalam tim memerlukan kontribusi yang sehat dan positif. Jika kamu merasa ada beberapa hal yang kurang tepat yang sudah kamu lakukan, cobalah untuk mengakui dan mengubahnya. Setiap tindakan kecil yang mendukung keberhasilan timmu, akan membawamu meraih keberhasilan personal juga. So, be wise!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team