Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Manfaat Punya Jiwa Pekerja Keras, Gak Melelahkan, kok

ilustrasi bekerja (pexels.com/Mikhail Nilov)

Siapa bilang anak muda zaman sekarang cuma suka segala yang instan, termasuk kaya instan? Ada kamu yang tetap memiliki jiwa pekerja keras sehingga gak mudah tergoda iming-iming penghasilan besar tanpa keluar banyak tenaga dan pikiran.

Meski di antara teman sebaya kamu barangkali dianggap old soul, nyatanya punya jiwa pekerja keras memang penting. Di zaman apa pun kamu lahir dan besar, ini manfaat yang bakal kamu dapatkan!

1. Hasilnya bisa buat beli apa yang kamu mau

ilustrasi paket pakaian (pexels.com/Karolina Grabowska)

Dalam kehidupan ini tidak cuma ada kebutuhan, tetapi juga keinginan. Dan menekan setiap keinginan adalah sumber penderitaan buat manusia. Maka dari itu, tidaklah berlebihan apabila kamu berpikir butuh bujet lebih untuk hidup.

Kamu menghitung biaya buat memenuhi sejumlah keinginanmu di samping kebutuhan sehari-hari. Tanpa bekerja keras, susah untuk kamu memperoleh penghasilan yang memuaskan. Bahkan kebutuhan pokok saja belum tentu bisa tercukupi dengan baik.

2. Lebih mampu meyakinkan calon pasangan dan keluarganya

ilustrasi pria dan perempuan (pexels.com/Edmond Dantès)

Kalau sudah bicara masa depan bersama pasangan, jangan cuma pakai modal dengkul, ya! Masa depan kalian tidak dibiayai oleh cinta. Kalian tetap butuh uang dalam jumlah yang makin lama makin banyak seiring bertambahnya anak.

Jadi, punya jiwa pekerja keras merupakan hal yang sangat realistis untuk menjawab berbagai tantangan di masa depan. Calon pasangan serta keluarganya bakal lebih percaya kamu sosok yang bertanggung jawab bila sifat pekerja keras ada dalam dirimu.

3. Gak kaget oleh perputaran roda kehidupan

ilustrasi pria bekerja (pexels.com/Ono Kosuki)

Mau hidupmu lagi di atas atau di bawah, kamu tetap bekerja keras. Kamu tidak terlena oleh kondisi finansial yang sedang bagus-bagusnya. Kemudian ketika roda kehidupanmu harus bergerak ke bawah, kamu juga gak panik dan hilang akal.

Kamu yakin bahwa kerja keras bakal menghindarkanmu dari nasib yang paling buruk. Perputaran roda kehidupan ialah hal yang wajar, tetapi kamu gak akan sampai sangat terpuruk. Jika kali ini kamu harus ekstra dalam berusaha, dirimu juga telah siap.

4. Karier cenderung terus meningkat

ilustrasi bekerja (pexels.com/cottonbro)

Untuk sampai di posisi kamu yang sekarang saja, jiwa pekerja kerasmu sudah menjadi penentunya. Apalagi bila kamu ingin kariermu terus bergerak maju. Dengan jiwa pekerja keras, kamu tak akan mudah puas. 

Kamu selalu sadar tentang banyaknya tantangan yang wajib dijawab dengan baik kalau mau kariermu gak begitu-begitu saja. Lain dengan jika kamu tak suka bekerja keras. Setelah susah-susah mencapai suatu posisi, kamu seperti sudah tidak peduli lagi pada tantangan-tantangan di depan sana.

5. Lebih cepat hidup nyaman secara ekonomi

ilustrasi pria mapan (pexels.com/RODNAE Productions)

Di usia yang cukup muda, kamu sudah tidak memerlukan sokongan dari orangtua cuma buat bertahan hidup. Lalu tak lama kemudian kondisi keuanganmu makin longgar. Kamu tidak hanya bisa makan dari cucuran keringat sendiri melainkan juga membeli rumah, membantu orang-orang yang membutuhan, dan sebagainya.

Tentu saja semua hal di atas sulit sekali diraih tanpa jiwa pekerja keras. Bukankah biaya hidup saja terus bertambah dan tak bisa dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu?

6. Privilese yang dimiliki gak bikin kamu malas

ilustrasi pria bekerja (pexels.com/Gustavo Fring)

Perlu ditekankan bahwa jiwa pekerja keras yang dimiliki gak ada hubungannya dengan kondisi kehidupanmu masih susah atau sudah enak. Jika dilihat jauh ke belakang, cara orangtua dalam mendidiklah yang lebih menentukan apakah kamu bakal punya jiwa pekerja keras atau tidak.

Jadi, kamu memilikinya bukan semata-mata untuk mengubah nasib menjadi lebih baik. Kamu yang besar di keluarga yang berkecukupan pun dapat berjiwa pekerja keras. Ini menjauhkanmu dari sifat pemalas sekalipun kamu punya privilese karena nama besar orangtua.

 

Lantas bagaimana kalau dahulu orangtua kurang menanamkan jiwa pekerja keras dalam dirimu? Bukan berarti kamu cuma bisa pasrah, lho.

Latihlah diri sendiri agar tahan bekerja lebih lama dari sebelumnya, tanpa mengeluh, serta lebih peka dalam melihat kesempatan-kesempatan yang ada. Perlahan-lahan, jiwa pekerja keras pasti tumbuh dalam dirimu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us