6 Skill Rahasia Para Penulis Artikel Profesional, Yuk Kuasai!

31 Des 2024, 15:18 WIB

ilustrasi seorang penulis artikel (pexels.com/olia danilevich)

Sebelum menghasilkan sebuah tulisan yang baik, akan selalu ada proses yang dilakukan sebelum menulis. Mulai dari riset, membuat kerangka, dan lain sebagainya. Dalam melakukan proses tersebut juga diperlukan keterampilan lainnya yang dapat membantu dalam mengoptimalkan tulisan.

Sebab, menjadi penulis artikel tidak hanya sekadar merangkai kata-kata dan mengetikannya di atas keyboard. Berikut adalah enam skill rahasia para penulis artikel profesional dalam menghasilkan tulisan. Apakah sejauh ini kamu sudah memilikinya?

1. Skill berempati dan memiliki rasa peka yang tinggi

ilustrasi seorang perempuan yang sedang memanfaatkan AI (pexels.com/Gülşah Aydoğan)

Jika kamu bingung dan bertanya-tanya bagaimana cara menulis artikel yang baik, maka jawabannya bisa dimulai dengan mengasah rasa empati dan kepekaanmu. Rasa empati adalah kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain ataupun lingkungan sekitar yang disertai dengan aksi untuk memahami dan membantu.

Dalam dunia penulisan artikel, rasa empati berarti mampu melihat dunia dari perspektif masyarkat atau target audiens. Dari kemampuan memahami kebutuhan dan harapan tersebut akan timbul keinginan untuk membantu. Bantuan ini dapat berupa menghasilkan tulisan yang relevan dan menarik.

2. Skill networking dengan orang-orang dari berbagai latar belakang

ilustrasi orang-orang yang sedang meeting (pexels.com/Tiger Lily)

Networking berarti membangun hubungan atau koneksi profesional dalam ranah yang lebih luas. Bagi para penulis artikel pasti pernah tiba-tiba mendapatkan ide setelah mengobrol dengan seseorang. Begitulah manfaat dari keterampilan networking yang jarang disadari.

Bayangkan jika kamu bisa terhubung dengan orang-orang keren dan mendapatkan banyak ilmu dari mereka. Tentu kemampuan ini sangat diperlukan untuk ide-ide tulisan yang lebih insightful dan berbobot. Sebenarnya bukan hanya dari isi topik pembicaraan, tetapi juga bisa mengambil perspektif lain. Kamu bisa membagikan cara kamu membangun network dengan orang-orang tersebut lalu membagikannya lewat artikel.

3. Skill menganalisis data dan berpikir secara luas

ilustrasi orang yang sedang mengetik (pexels.com/Oleksandr P)

Keterampilan yang ketiga ini bisa dibilang wujud realisasi setelah memiliki kemampuan empati dan rasa peka. Ketika kamu sudah memiliki dua hal tersebut, kamu juga perlu memiliki kemampuan analisis data dan berpikir luas. Misalnya, dari informasi yang sudah kamu peroleh, apa yang bisa kamu dapatkan dan bagikan?

Analisis satu hal dan jabarkan menjadi banyak sudut pandang. Biasakan memiliki lebih dari satu pemikiran untuk bisa menjabarkan topik besar menjadi topik-topik kecil yang realistis dan relevan. Hal ini kamu perlukan agar artikelmu menjadi lebih kaya dan beragam.

4. Skill memecahkan masalah dan pemberi solusi terbaik

ilustrasi seseorang yang sedang menggunakan AI (pexels.com/Mikhail Nilov)

Proses menulis artikel tidak hanya menumpahkan pikiran abstrak tanpa ujung. Menulis sebuah artikel baiknya selalu menghadirkan solusi atau mungkin informasi yang bermanfaat bagi pembaca. Itulah mengapa para penulis artikel perlu memiliki keterampilan memecahkan masalah dan menjadi pribadi yang solutif.

Hal ini dikarenakan dari masalah yang ada di lingkungan sekitar, dapat menjadi topik tulisan. Topik tersebut tidak hanya dapat dijabarkan dengan informasi atau narasi, tetapi juga bisa dihadirkan beberapa solusi yang relevan. Misalnya terdapat masalah banyaknya perempuan gen z yang memilih childfree, kamu bisa membuat artikel yang menanggapi fenomen tersebut dengan mengedukasi hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum memilih childfree.

5. Skill manajemen waktu yang baik

ilustrasi perempuan yang sedang mengetik (pexels.com/Vlada Karpovich)

Banyaknya ide tulisan yang muncul bisa jadi membuatmu kewalahan dalam mengeksekusinya. Hal tersebutlah yang membuatmu harus memiliki manajemen waktu yang baik. Belum lagi jika kamu sudah berkomitmen pada dirimu sendiri untuk menulis satu sampai lima artikel sehari.

Untuk merealisasikan hal tersebut, kamu perlu membagi waktumu sebaik mungkin. Misalnya, jika ada tiga artikel yang perlu kamu buat, maka lokasikan waktu tiga jam untuk fokus membuat artikel. Bagi waktu untuk membaca literatur, riset, pengembangan tulisan, dan self editing dengan menyesuaikan kebutuhanmu.

6. Skill adaptif dengan kemajuan teknologi

ilustrasi orang yang sedang menggunakan AI (pexels.com/Matheus Bertelli)

Bisa dibilang masa sekarang adalah masa kejayaan Artificial Intellegence (AI). Sebagai manusia yang erat dengan teknologi, penulis artikel tidak dapat menolak kemajuan tersebut. Jika ditolak, nantinya hanya akan membuat tulisan semakin monoton dan kalah dengan para penulis lain yang mampu memanfaatkan AI.

Kemampuan memanfaatkan teknologi jadi hal yang penting asalkan digunakan secukupnya dan sesuai porsinya. AI dapat digunakan untuk teman diskusi atau brainstorming saat merasa stuck. Namun, eksekusi harus dilakukan oleh tangan manusia sendiri karena untuk menjaga ciri khas dan orisionalitas tulisan.

Menjadi penulis artikel akan terasa semakin mudah jika kamu mampu mengasah enam skill tadi. Menulis bukanlah pekerjaan yang sempit, tetapi pekerjaan yang sangat luas sehingga butuh hal lain untuk pendukung dan optimalisasi pekerjaan. Sejauh ini, dari daftar skill rahasia para penulis artikel profesional, ada berapa banyak yang sudah kamu miliki?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.