Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips Kembali Bekerja Setelah Career Break

ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Sora Shimazaki)
Intinya sih...
  • Istirahat dari dunia kerja bukan hal memalukan, tapi waktu jeda yang berarti untuk mengenal diri lebih dalam dan merapikan prioritas.
  • Persiapkan daftar hal penting yang kamu cari dari pekerjaan berikutnya, mulai dari gaji hingga industri yang kamu minati.
  • Manfaatkan masa career break dengan belajar hal baru, ikut komunitas, menjadi relawan, atau membangun usaha kecil-kecilan sebagai nilai tambah saat melamar pekerjaan.

Istirahat dari dunia kerja atau yang dikenal dengan career break bukanlah hal yang memalukan. Justru, bagi sebagian orang, ini bisa jadi waktu jeda yang berarti untuk mengenal diri lebih dalam, merapikan prioritas, dan mengembangkan diri di luar rutinitas kantor. Tapi, ketika akhirnya memutuskan untuk kembali berkarier, rasa ragu dan berbagai pertanyaan dari HRD bisa jadi tantangan tersendiri.

Tenang, kamu nggak sendirian! Banyak yang berhasil kembali bekerja setelah rehat panjang. Kuncinya ada di persiapan dan strategi yang tepat. Yuk, simak enam tips berikut agar kamu makin siap menghadapi dunia kerja dan bikin HRD terkesan!

1. Kenali kembali tujuan kariermu saat ini

ilustrasi menulis (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi menulis (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Langkah pertama yang tidak boleh dilewatkan adalah memahami kembali apa yang kamu inginkan dari pekerjaan berikutnya. Apakah kamu ingin kembali ke jalur karier yang lama, atau justru ingin menjajal bidang baru yang lebih sesuai dengan minat dan value kamu sekarang?

Coba buat daftar hal-hal penting yang kamu cari, mulai dari gaji yang diinginkan, fleksibilitas waktu, lokasi kerja, hingga industri yang kamu minati. Dengan begitu, kamu bisa lebih fokus dalam memilih dan melamar pekerjaan yang benar-benar sesuai.

2. Temukan nilai dari masa career break

ilustrasi bisnis rumahan (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Meskipun kamu tidak aktif bekerja secara formal, pasti ada banyak hal berharga yang kamu lakukan selama masa career break. Bisa jadi kamu belajar hal baru, ikut komunitas, jadi relawan, mengurus keluarga, atau bahkan membangun usaha kecil-kecilan.

Hal-hal tersebut adalah nilai tambah yang bisa kamu ceritakan saat wawancara atau dalam surat lamaran. Tunjukkan bahwa kamu tetap produktif dan terus berkembang, meskipun tidak berada di lingkungan kerja resmi.

3. Bangun kembali jaringan profesional

ilustrasi rekan kerja (pexels.com/Jopwell)
ilustrasi rekan kerja (pexels.com/Jopwell)

Salah satu cara tercepat untuk menemukan peluang kerja adalah melalui koneksi. Mulailah menjalin komunikasi kembali dengan rekan kerja lama, mantan atasan, teman kuliah, atau kenalan di industri yang relevan. Kasih tahu mereka bahwa kamu siap kembali bekerja dan sedang terbuka terhadap peluang baru.

Selain itu, aktiflah di platform seperti LinkedIn atau ikut acara komunitas dan seminar untuk menambah relasi profesional. Siapa tahu, kesempatan terbaik justru datang dari obrolan santai yang nggak disangka-sangka.

4. Tingkatkan dan asah kembali skill yang kamu miliki

ilustrasi kursus online (pexels.com/Julia M Cameron)
ilustrasi kursus online (pexels.com/Julia M Cameron)

Sebelum mulai melamar kerja, pastikan kamu sudah up to date dengan keahlian yang dibutuhkan di bidangmu. Apakah ada software, tools, atau tren baru yang sekarang digunakan? Kalau iya, luangkan waktu untuk mempelajarinya.

Ikut pelatihan online, workshop, atau kursus singkat bisa jadi investasi yang bermanfaat. Selain memperkuat kemampuan, kamu juga bisa menuliskannya di CV sebagai bukti bahwa kamu tetap aktif mengembangkan diri selama career break.

5. Perbarui CV dan siapkan jawaban tentang career beak

ilustrasi curriculum vitae (pexels.com/Lukas)

CV-mu mungkin sudah lama tidak disentuh. Nah, sekarang waktunya untuk memperbaruinya dengan pengalaman terbaru. Tambahkan aktivitas yang relevan selama masa career break, seperti pelatihan, proyek pribadi, atau kegiatan sosial yang menunjukkan bahwa kamu tetap aktif dan terlibat.

Saat wawancara, kamu kemungkinan besar akan ditanya soal alasan career break. tidak perlu defensif, cukup jelaskan dengan singkat dan jujur, lalu arahkan pembicaraan ke arah kontribusi yang bisa kamu berikan saat ini.

Contoh:

  • "Saya sempat fokus mengurus keluarga, dan selama itu saya tetap mengikuti perkembangan industri serta mengikuti beberapa pelatihan online.”
  • “Saya mengambil waktu untuk traveling dan belajar tentang budaya baru, yang justru melatih saya dalam manajemen waktu dan adaptasi.”
  • "Setelah menyelesaikan studi lanjutan, saya semakin paham betapa pentingnya disiplin dan kemampuan memecahkan masalah dalam dunia profesional.”

6. Latihan wawancara

ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Wawancara adalah momen penting untuk menunjukkan bahwa kamu siap kembali bekerja. Jadi, jangan datang tanpa persiapan, ya! Coba lakukan simulasi dengan teman atau keluarga. Minta mereka memberikan masukan tentang jawabanmu, bahasa tubuh, hingga cara kamu menjelaskan masa career break.

Latih pula jawaban untuk pertanyaan umum maupun yang spesifik di bidangmu. Semakin kamu terbiasa menjawab, semakin percaya diri kamu akan tampil di hadapan pewawancara.

Kembali bekerja setelah rehat panjang memang butuh usaha lebih, tapi sama sekali bukan hal yang mustahil. Dengan niat kuat, persiapan matang, dan kepercayaan diri yang terbangun, kamu bisa membuka lembaran baru dalam kariermu.

Ingat, masa career break bukan berarti kamu berhenti berkembang. Justru, itu bisa jadi titik balik yang membawamu ke pekerjaan yang lebih bermakna dan sesuai dengan diri kamu saat ini. Jadi, sudah siap untuk comeback dan bersinar lagi di dunia kerja?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ai Samaytuha Maryam
EditorAi Samaytuha Maryam
Follow Us