Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Hal Sepele yang Pantang Kamu Lakukan di Kantor Baru

Unsplash.com/ rawpixel

Dalam dunia kerja, lumrah bila kamu sempat mengalami pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Ini bukan karena kinerjamu yang gak bagus, tapi bisa saja karena sudah tak memiliki kesamaan visi dan misi, atau kamu ingin mengembangkan potensi dengan bergabung di perusahaan yang levelnya lebih tinggi.

Meskipun terhitung sudah berpengalaman di bidang yang digeluti, tetap saja saat memasuki perusahaan baru, kamu adalah karyawan newbie di sana. Kantor baru, tentunya punya kebiasaan kerja yang gak sama dengan kantor lamamu. Butuh waktu dan cara yang tepat supaya bisa lekas menyesuaikan diri dengan para senior.

Mencoba mengakrabkan diri dengan rekan-rekan baru di kantor, memang gak ada salahnya, tapi harus diingat bahwa cara "pendekatan" yang kamu pakai gak boleh sampai berlebihan ya. Ingatlah, untuk menghindari 7 tindakan sepele berikut. Supaya kamu terhindar dari penilaian negatif teman sekantor, apalagi bos. Yuk, cek apa aja!

1. Membandingkan kebiasaan kerja di kantor baru dengan kantormu sebelumnya

Unsplash.com/Andrew Neel

Sebulan bekerja, kamu pasti sudah mulai terbiasa dengan suasana di kantor barumu. Tentunya, dirimu juga akan merasakan beberapa perbedaan antara perusahaan yang sekarang dengan perusahaan tempatmu mengabdi dulu. Keduanya pasti memiliki plus dan minus-nya kan.

Misalnya tentang bagaimana bos memperlakukan para karyawannya, apakah si bos tipikal tegas atau otoriter. Juga, tentang habit kerja teman-teman sekantormu, sekarang. Apakah mereka lebih serius bekerja atau justru santai asalkan semuanya selesai.

Meskipun terdapat banyak perbedaan, jangan sekali-kali membandingkan kantor lama dengan kantor barumu sekarang, ya. Apalagi kalau dirimu nekat menyampaikannya pada rekan-rekan kerja yang lain. Walau apa yang kamu katakan itu berdasarkan fakta, tetapi alangkah baiknya itu menjadi penilaianmu sendiri dalam hati.

Tak perlu digembar-gemborkan, apalagi sampai menganggap unggul kantor sebelumnya. Gak mau kan, disangka sebagai anak baru yang sombong?

2. Menyelesaikan pekerjaan yang bukan tanggung jawabmu

unsplash.com/Helloquence

Mungkin tujuanmu baik, ingin menolong teman yang kesulitan dengan mengerjakan tugasnya. Tetapi, apakah sebelumnya dia sudah meminta bantuan padamu, atau ini murni atas inisiatifmu sendiri. Walaupun kamu mampu menyelesaikan pekerjaannya, namun harus ingat ya, kalau masing-masing karyawan di kantor tersebut memiliki tugas dan kewajibannya masing-masing. Kamu boleh menawarkan bantuan, tapi jangan sesekali mengambil alih yang bukan tugasmu, ya.

Kalau teman kerjamu itu punya niat buruk, bisa jadi lho dia justru akan memanfaatkan kebaikanmu tersebut. 

3. Memaksakan pendapat, karena merasa paling benar

Unsplash.com/ rawpixel

Saat mengikuti meeting, semua yang terlibat di dalamnya berhak mengutarakan pendapat. Namun, keputusan final ada di tangan pimpinan. Kamu boleh saja, mengungkapkan pandanganmu tapi jangan sampai terkesan memaksakan, idemu yang harus dieksekusi, ya. Kalau memang yang kamu sampaikan itu baik dan menguntungkan perusahaan, pasti akan dipilih dan dilaksanakan, kok.

Makanya, sebelum berargumen coba deh pikirkan dulu dengan matang. Apakah, gagasanmu itu murni untuk membantu memajukan perusahaan, atau sekedar sebagai ajang pamer kemampuan semata. Kalau memang kamu lagi gak ada ide, gak perlu dipaksakan juga, kan.

4. Terlalu dekat dengan atasan

Unsplash.com/ rawpixel

Sebagai anak baru, tentunya kamu akan lebih "disorot" oleh bos. Tapi jangan salah sangka dulu ya, diperhatikan disini belum tentu karena bos suka padamu. Wajar, kalau sebagai atasan beliau memantau perkembangan anak buahnya. Apalagi, jika dia adalah anggota baru perusahaan, seperti kamu sekarang. Si bos ingin melihat apakah orang yang diberinya kepercayaan ini, memang sungguh patut diberi tanggung jawab atau tidak.

Nah, cara terbaik untuk mengambil hati bos, adalah dengan bekerja semaksimal mungkin, dan selesaikan apa yang menjadi kewajibanmu dengan sebaik-baiknya. Tak perlu kok, kamu pakai acara mendekati bos, atau sampai mencoba akrab dengannya secara berlebihan. Walaupun kamu gak memiliki niatan buruk, itu tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan rasa iri di antara karyawan lainnya, lho. 

5. Sering absen saat ada acara kantor

Unsplash/Priscilla Du Preez

Umumnya, sebuah perusahaan akan mengadakan acara besar yang diikuti seluruh anggota kantor tersebut. Mulai dari karyawan hingga petinggi perusahaan semua akan membaur dalam kegiatan gathering tersebut. Momen tersebut sebenarnya jadi ajang buatmu sebagai warga baru untuk dapat membaur dengan semua devisi. Mencoba mengakrabkan diri dengan karyawan lain, yang mungkin sehari-hari jarang bertemu.

Tapi kadang karena masih malu-malu, atau justru malas kamu malah melewatkan kesempatan itu. Dirimu memilih untuk absen. Mungkin sekali dua kali masih okelah, tapi kalau tiap ada acara kantor kamu memilih mangkir, bisa-bisa nanti karyawan lain berasumsi kalau kamu itu anti sosial, lho. Imbasnya, di kantor bakal banyak orang yang memandang negatif padamu, gak mau kan itu terjadi dan justru mengganggu kenyamananmu sendiri?

Kelima poin barusan memang terlihat sepele, tapi bila nekat dilakukan efeknya cukup fatal juga, kan. Makanya kamu perlu untuk menghindar kelimanya. Semoga sukses di tempat baru, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agustin Fatimah
EditorAgustin Fatimah
Follow Us