Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Penyebab Rasa Malas makin Menjadi-jadi setelah Cuti Lebaran

ilustrasi mulai malas (pexels.com/Ron Lach)

Siapa yang tidak bahagia memperoleh cuti lama? Sudah tentu ini menjadi momen menyenangkan. Kita memiliki waktu luang untuk memanjakan diri. Apalagi cuti tersebut jatuh pada hari-hari istimewa seperti momentum Lebaran.

Tapi sayangnya, terlalu lama cuti justru membuat rasa malas makin menjadi-jadi. Kondisi demikian ini yang mempengaruhi kinerja setelah liburan selesai. Untuk mempersiapkan langkah antisipasi yang tepat, tentu kita harus mengetahui penyebab rasa malas makin menjadi-jadi setelah cuti Lebaran. Ketahui sebabnya berdasarkan penjelasan di bawah ini!

1. Terkejut dengan perubahan rutinitas

ilustrasi terkejut (pexels.com/Sewupari studio)

Memperoleh cuti lama memang menyenangkan. Apalagi momen liburan tersebut jatuh di hari-hari istimewa, seperti Lebaran. Kita bisa memanfaatkan untuk pergi berwisata atau kumpul bersama keluarga.

Di satu sisi, ternyata setelah cuti rasa malas justru semakin bertambah. Kondisi ini dipengaruhi oleh sikap terkejut dengan perubahan rutinitas. Setelah masa cuti selesai, cenderung kesusahan menyesuaikan diri dengan pola rutinitas awal.

2. Tidak memiliki pengaturan waktu yang jelas

ilustrasi memperhatikan waktu (pexels.com/Lisa Fotios)

Menikmati libur Lebaran memang menyenangkan. Tapi bukan berarti tanpa pengaruh negatif. Terkadang, meskipun Lebaran sudah selesai tapi rasa malas masih tersisa. Rasa enggan muncul saat harus kembali menjalani pekerjaan.

Tapi sejenak, mari kita cari tahu apa yang membuat malas semakin menjadi-jadi pasca cuti. Ternyata ini dipengaruhi oleh pengaturan waktu yang kurang jelas. Meskipun masa cuti sudah selesai, tapi masih nyaman dengan kebiasaan bersantai dan menunda-nunda.

3. Larut dalam kegiatan santai

ilustrasi terlalu santai (pexels.com/Karolina Grabowska)

Padatnya kesibukan memang membuat kita penat. Kehadiran cuti liburan yang lama menjadi momentum istimewa tersendiri. Kita bisa menikmati dengan berbagai cara. Ini adalah kesempatan untuk memanjakan diri dan memulihkan energi.

Namun demikian, kita harus waspada dengan rasa malas yang semakin menjadi-jadi pasca cuti. Terlalu larut dalam kegiatan santai selama liburan, kita akan kehilangan kontrol diri. Kebiasaan bersantai tersebut turut dibawa dalam dunia kerja.

4. Semangat bekerja mengalami penurunan

ilustrasi tidak bersemangat (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi tidak bersemangat (pexels.com/Karolina Grabowska)

Pada waktu tertentu, kita akan menepi dari rutinitas dunia kerja yang tidak ada habisnya. Kehadiran cuti liburan menjadi angin segar tersendiri. Tapi sisi negatifnya, cuti yang terlalu lama bisa menumbuhkan sikap malas.

Mengapa kondisi demikian ini bisa terjadi? Salah satunya dipengaruhi oleh semangat bekerja yang mengalami penurunan. Terbiasa bersantai membuat seseorang tidak lagi antusias menyelesaikan pekerjaan. Ketika sudah terbiasa melakukan aktivitas santai dan bermalasan, sulit untuk kembali ke pola pikir yang lebih produktif.

5. Lupa dengan tujuan atau motivasi awal

ilustrasi merasa lelah (pexels.com/Mikhail Nilov)

Sikap malas setelah cuti selesai sering dianggap sebagai fenomena sederhana. Saat kembali menekuni dunia kerja, kita cenderung tidak totalitas. Bahkan hari pertama masuk cenderung terburu-buru dan terlambat.

Lantas, apa yang menyebabkan rasa malas semakin menjadi-jadi pasca cuti? Tentu dipengaruhi oleh tujuan atau motivasi awal yang terlupa. Seseorang tidak lagi ingat mengenai target pekerjaan yang harus diselesaikan. Ia cenderung bekerja secara asal.

6. Pekerjaan yang semakin menumpuk

ilustrasi membawa banyak berkas (pexels.com/MART PRODUCTION)

Menghadapi cuti Lebaran yang lumayan lama, bukan berarti bisa menepi dari rutinitas pekerjaan. Adakalanya, kita harus membiarkan beberapa tidak terselesaikan pada waktu itu. Setelah cuti usai, baru kembali menyelesaikan pekerjaan yang sempat tertunda.

Tapi situasi seperti ini tidak selalu membawa dampak positif. Pekerjaan yang semakin menumpuk ternyata menimbulkan rasa malas. Hari pertama kerja cenderung merasa berat dan terbebani. Bahkan mengalami stres akibat pekerjaan yang tidak kunjung selesai.

7. Karena pengaruh lingkungan sekitar

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Budgeron Bach)
ilustrasi pertemanan (pexels.com/Budgeron Bach)

Banyak cara yang dilakukan seseorang untuk menyambut cuti liburan lama. Ada yang pulang kampung untuk berkumpul bersama keluarga. Sebagian lain pergi menikmati liburan dengan traveling ke suatu tempat. Tapi yang pasti, pasca cuti rasa malas bisa semakin bertambah.

Ternyata kondisi demikian bisa dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Saat hendak kembali bekerja, orang-orang cenderung meraih dan meminta untuk bersantai. Secara tidak langsung ini turut mempengaruhi semangat dan pola pikir. Bahkan cenderung menganggap remeh pekerjaan yang harus diselesaikan.

Masa cuti Lebaran yang hampir habis memang menjadi permasalahan tersendiri. Alih-alih bersemangat menyambut rutinitas pekerjaan, justru cenderung bermalasan. Kondisi demikian ini bisa dipicu oleh beberapa sebab. Mulai dari rasa terkejut dengan perubahan rutinitas, sampai dengan pengaruh lingkungan sekitar. Maka dari itu, ketahui penyebab rasa malas makin menjadi-jadi setelah cuti Lebaran agar kamu bisa mengantisipasinya dan kembali beraktivitas dengan baik. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us