7 Tips Menjaga Work Life Balance Saat Bekerja dari Rumah

Ketika WFH, sebaiknya pilih tempat kerja khusus untuk bekerja di rumah. Hindari bekerja di kamar tidur atau ruang santai karena ini bisa mengganggu work life balance. Kalau kamu menggabungkan tempat kerja dan tempat bersantai, akan sangat sulit buatmu untuk berhenti bekerja meski jam kerja sudah usai. Selain itu, bekerja di ruangan seperti itu juga bisa memunculkan banyak distraksi yang mengganggu.

Sebaliknya, coba pilih tempat yang agak jauh dari kamar tidur atau ruang santai. Dengan memisahkan tempat kerja dengan tempat istirahat, ini berarti kamu juga memisahkan kehidupan profesional dan personal.

Meski sedang WFH, tetaplah 'bekerja seperti biasa' sama seperti ketika kamu bekerja di kantor. Lakukan hal yang biasa kamu kerjakan, seperti mandi dan sarapan sebelum bekerja, berpakaian layaknya ke kantor, dan lain-lain. Jangan lupa untuk bekerja di jam kerja yang sama seperti jam kantor. Dengan cara ini, kamu bisa bekerja efektif dan produktif sama seperti saat kamu bekerja di kantor.

Kalau sudah begini, bukan gak mungkin kamu akan mampu menyelesaikan semua pekerjaanmu tepat waktu. Kamu pun bisa mengakhiri pekerjaanmu saat jam kerja telah usai.

Selanjutnya, kamu bisa membuat jadwal atau to-do-list harian terkait pekerjaan. Dengan merencanakan setiap pekerjaanmu, ini akan membantu kamu untuk fokus dan mencegah kamu melakukan hal lain di luar rencana pekerjaan tersebut.

Dengan adanya to-do-list pekerjaan harian, kamu bisa bekerja dengan lebih efisien sehingga pekerjaanmu cepat selesai. Kamu pun bisa mengakhiri pekerjaan begitu jam kerja selesai. To-do-list ini bisa dibuat pada buku catatan, papan tulis, atau notes di gadget kamu.

Saat kamu dan rekan kerjamu sudah saling sepakat mengenai jadwal pekerjaan, maka kalian harus berkomitmen dengan jadwal tersebut. Tapi bagaimana kalau ada rekan kerja yang meminta kamu untuk tetap mengurus pekerjaan di luar jadwal itu?

Kecuali sifatnya urgent dan penting, kamu sebaiknya berani berkata tidak dan menunda mengerjakan pekerjaan tersebut hingga jam kerja berikutnya. Jelaskan secara sopan kenapa kamu menunda pekerjaan tersebut. Selain bisa mengganggu work life balance, kamu juga mungkin gak bisa fokus mengerjakan pekerjaan tersebut di luar jam kerja.

Selain membuat to-do-list terkait pekerjaan, kamu juga bisa membuat to-do-list lainnya setelah jam kerjamu selesai. Misalnya, mengerjakan hobi atau pekerjaan rumah tangga. Dengan begitu, kamu punya alasan untuk berhenti bekerja begitu jam kerja selesai.

Selama ini, mungkin kamu bingung ingin melakukan apa ketika gak bekerja sehingga kamu bekerja terus-menerus sampai lupa waktu. Dengan pemikiran seperti itu, work life balance saat WFH akan susah tercapai. Karena itu, kamu sebaiknya punya kegiatan di luar jam kerja untuk mengalihkanmu dari urusan pekerjaan.

Meski bekerja dari rumah itu fleksibel, jangan lupa untuk memanfaatkan waktu istirahat yang kamu punya. Jangan sampai kamu lupa istirahat karena memiliki terlalu banyak tugas atau terlalu asyik mengerjakan tugas tersebut. Kamu bisa menggunakan alarm jam weker atau ponsel sebagai reminder ketika waktu istirahat telah tiba.

Setelah menyusun jadwal kerja yang cocok untukmu dan juga telah disepakati dengan tim kerjamu, coba manfaatkan alat komunikasi untuk mempublikasikan jadwalmu itu. Dengan begitu, rekan dalam tim kerjamu bisa mengetahui atau mengingatnya. Misalnya, kamu bisa memanfaatkan Google Calendar untuk mengatur jam kerjamu. Dengan begitu, kamu dapat secara otomatis menolak pekerjaan di luar jam kerja.

Selain itu, dengan mempublikasikan jadwal kerja, rekan kerjamu dapat lebih menghargai waktu personalmu. Alih-alih menelepon terkait informasi pekerjaan di luar jam kerja, mungkin temanmu lebih memilih untuk mengirimkan informasi tersebut lewat email.

Nah, itu tadi beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menjaga work life balance ketika WFH. Bekerja produktif itu baik, tapi jangan lupa untuk menjaga kesehatan mentalmu. Semangat!