3 Pelajaran untuk Introspeksi saat Lamaran Kerjamu Ditolak, Perbaiki!

Membuatmu tahu kekurangan dan kesalahan interview

Jika ingin mendapatkan pekerjaan maka tahapan awal yang harus dilewati ialah melamar dan wawancara. Terlepas dari besarnya keinginan dan niatmu untuk bekerja, tidak ada jaminan kalau pasti diterima, alias ada kemungkinan lamaranmu ditolak. Namun daripada galau memikirkan penolakan, lebih baik menjadikannya pelajaran untuk introspeksi diri. 

Yang mana dari penolakan lamaran kerjamu dapat dijadikan pembelajaran berguna untuk meningkatkan kualitas diri. Supaya penolakan yang sama tak terulang, kamu perlu memperbaiki kekurangan dan kesalahan untuk lamaran dan wawancara kerja selanjutnya. Untuk lebih jelasnya, simak satu-persatu poinnya pada pembahasan di bawah ini, ya! 

1. Pentingnya mempersiapkan diri untuk wawancara yang maksimal

3 Pelajaran untuk Introspeksi saat Lamaran Kerjamu Ditolak, Perbaiki!ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Edmond Dantes)

Pembelajaran pertama dari penolakan terhadap lamaran kerjamu ialah tentang pentingnya mempersiapkan diri. Bahwa ketika melamar kerja di suatu tempat, penting untuk mempersiapkan diri agar bisa maksimal ketika dipanggil interview. Sebab baik buruknya kesan saat wawancara sangat berpengaruh pada diterima atau tidaknya bekerja di suatu tempat. 

Terlepas melamar di perusahaan kecil atau besar, persiapan diri merupakan hal dasar yang penting untuk dilakukan. Mulai dari mempelajari profil perusahaan, mempersiapkan skill yang dibutuhkan, agar siap dan bisa ketika ada tes skill kerja saat tes. Dari penolakan yang diterima kali ini membuatmu lebih matang dan siap untuk lamaran kerja selanjutnya. 

2. Menjaga diri dari ekspektasi terlalu tinggi

3 Pelajaran untuk Introspeksi saat Lamaran Kerjamu Ditolak, Perbaiki!ilustrasi kerja (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Hal lainnya yang jadi pelajaran berguna saat lamaran kerjamu ditolak ialah mengenai ekspektasi. Yang mana ekspektasimu ketika melamar kerja dan dipanggil wawancara sebaiknya dijaga agar tak terlalu tinggi, bahkan kalau bisa tidak perlu berekspektasi apa-apa. Kenapa menjaga ekspektasi sendiri menjadi pelajaran penting? 

Karena sumber utama dari rasa kecewa dan galau atas penolakan lamaran kerjamu berasal dari ekspektasi yang terlalu tinggi di awal. Yang mana dirimu mungkin sudah berekspektasi dan sangat yakin bakal lolos diterima kerja di perusahaan tersebut. Karena harapan di awal sudah tinggi, saat jatuh dan kenyataan tak sesuai harapan bakalan sakit banget. Jadi ke depannya, cukup biasa-biasa saja dan gak perlu berekspektasi apa-apa saat melamar kerja. 

3. Belajar dari alasan penolakanmu untuk meningkatkan value diri

3 Pelajaran untuk Introspeksi saat Lamaran Kerjamu Ditolak, Perbaiki!ilustrasi kerja (pexels.com/Sora Shimazaki)

Ketika lamaran kerjamu ditolak tentu ada alasan di baliknya, yang mana dari alasannya ini dapat jadi pelajaran yang berguna juga. Dari alasan penolakan mereka terhadapmu jadi tahu letak kekurangan dan kesalahan yang perlu diperbaiki. Sehingga gunakanlah hal ini untuk instrospeksi diri menjadi lebih baik dari sebelumnya. 

Jadi walaupun ditolak setidaknya kamu tetap belajar untuk bisa semakin baik ke depannya. Sehingga peluang dan potensimu untuk diterima di lamaran kerja selanjutnya menjadi lebih besar berkat kekurangan dan kesalahan yang sudah diperbaiki. Value dirimu ketika mengajukan lamaran kerja di tempat lain juga meningkat berkat belajar dari penolakan sebelumnya. 

Tidak apa-apa jika lamaran kerjamu ditolak karena itu di luar kendalimu. Namun gunakanlah pengalaman ditolak itu untuk introspeksi diri, belajar untuk memperbaiki diri agar terhindar dari kekurangan dan kesalahan yang sama ke depannya. 

Baca Juga: 5 Tips Mengatasi Ketidakyakinan terhadap Karier yang Kamu Pilih

afifah hanim Photo Verified Writer afifah hanim

Banyak baca banyak nulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agsa Tian

Berita Terkini Lainnya