Waspadai 3 Penyebab Stres Kerja, Overwork Bisa Bikin Burnout
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Realita kehidupan saat dewasa tidaklah seindah kelihatannya. Tantangan berat datang dari mana saja termasuk salah satunya dari dunia kerja. Bahwa jika tidak kuat menghadapi beratnya dunia kerja lama-kelamaan bisa stres sendiri atau burnout. Tapi kalau dipikir-pikir lagi, sebenarnya apa sajakah yang bisa membuat seseorang burnout?
Sebenarnya ada banyak hal di dunia kerja yang bisa jadi penyebab stres kerja atau burnout. Mulai dari tidak kuatnya menahan tekanan, bekerja yang terlalu berlebihan setiap harinya, atau juga tuntutan dan ekspektasi atasan yang sangat besar. Untuk lebih jelasnya bisa simak satu-persatu penyebab stres kerja atau burnout yang harus diwaspadai dalam pembahasan berikut ini.
1. Bekerja berlebihan sampai kelelahan setiap hari
Kerja yang terlalu berlebihan menjadi penyebab pertama terjadinya stres kerja atau burnout. Yang mana setiap orang pada dasarnya memiliki kapasitas diri dalam mengerjakan sesuatu, sehingga ada dampaknya kalau sampai melewati batas. Sehingga kalau memaksakan diri bekerja terlalu keras sampai kelelahan setiap hari, itu bisa jadi penyebab paling utama terkena stres kerja.
Bisa jadi diri sendiri yang terlalu memaksakan mengejar target hingga kerja berlebihan, atau juga dari atasan atau tempat kerja yang memang memberi pekerjaan melebihi jobdesk aslinya. Tapi yang jelas kalau gak mau berakhir burnout atau stres, hindarilah memaksakan diri untuk kerja berlebihan. Ketahui batas kemampuan diri sendiri agar energi kehidupan di dirimu tidak habis dan tetap bisa sehat jiwa raga dalam menekuni pekerjaan.
2. Capek ditekan terus-menerus di tempat kerja
Editor’s picks
Capek ditekan terus-menerus di tempat kerja juga bisa menjadi penyebab stres atau burnout, lho. Memikul beban kerja saja sebenarnya sudah berat apalagi kalau ditambah tekanan yang diterima terus-menerus. Gak semua orang kuat menerima dan menahan tekanan di tempat kerja hingga akhirnya berdampak pada mental.
Yang gak kuat dengan tekanan berakhir terkena burnout atau stres kerja. Yang mana hal ini juga gak bisa dipandang sepele, karena kalau dibiarkan atau diacuhkan justru menggerogoti kejiwaan diri sendiri yang memicu tindakan buruk seperti mengakhiri hidup. Sehingga untuk mewaspadainya, sejak awal kerja membekali diri dengan mental baja, atau memilih opsi aman untuk resign dari tempat kerja yang tekanannya terlalu toksik jika tidak kuat menahannya.
3. Tuntutan target dan ekspektasi tinggi atasan yang berlebihan
Sebenarnya wajar jika atasan memiliki tuntutan kerja pada bawahannya untuk menyelesaikan setiap pekerjaan dengan baik. Akan tetapi kalau berlebihan menuntut justru jadinya membuat bawahan stres dan burnout. Yang mana hal ini biasa terjadi jika punya atasan yang tuntutan target kerja dan ekspektasinya pada bawahan terlalu berlebihan.
Bukannya memotivasi bawahan untuk kerja semaksimal mungkin, malah jadi stres kalau terus dituntut dengan ekspektasi di luar batas wajar. Itulah kenapa saat bekerja juga harus pandai-pandai mengontrol pikiran agar tidak terbawa stres ketika dituntut macam-macam oleh atasan. Cukup kerja semaksimal diri sendiri saja, tidak perlu memaksakan diri memenuhi ekspektasi atasan yang berlebihan sampai burnout sendiri.
Itulah tadi beberapa penyebab burnout dan stres kerja yang perlu diwaspadai. Dunia kerja memang berat, jadi harus pandai-pandai mengelola stres dan menjaga kesehatan jiwa sendiri agar tidak berakhir burnout.
Baca Juga: 6 Strategi Membangun Networking Selama Kuliah, Penting untuk Karier!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.