6 Alasan Juru Masak Pakai Seragam Putih serta Aksesori yang Lengkap

- Warna putih dan desain double-breasted pada jaket chef jadi simbol kebersihan dan fungsionalitas yang tinggi.
- Seragam putih mudah dicuci, tahan suhu tinggi, dan memberikan kenyamanan saat bekerja di dapur.
- Apron, topi chef, neckerchief, dan sepatu safety adalah perlengkapan penting yang melindungi serta menunjang keselamatan kerja seorang chef.
Kalau diperhatikan, hampir semua chef dan juru masak profesional identik dengan seragam berwarna putih. Padahal, warna ini justru paling gampang terlihat kotor kalau terkena noda minyak, saus, atau cipratan masakan. Wajar saja kalau banyak orang jadi penasaran, kenapa bukan hitam, cokelat, atau warna lain yang lebih bisa menyamarkan noda?
Selain itu, seragam juru masak juga dilengkapi aksesori yang banyak sekali. Mulai dari apron atau celemek, topi tinggi yang khas, hingga sepatu khusus yang biasanya berupa sepatu safety. Meskipun terkesan berlebihan untuk pekerjaan yang hanya dilakukan di dapur, nyatanya semua perlengkapan itu memang penting dan dibutuhkan oleh seorang juru masak. Biar gak penasaran, simak lima alasan kenapa seragam chef berwarna putih dan terdiri dari aksesori yang sangat lengkap!
1. Warna putih dan desain double-breasted pada jaket chef jadi simbol kebersihan

Kamu tentu tahu kalau warna putih sering diasosiasikan sebagai warna yang bersih dan suci. Nah, dalam dunia memasak, warna putih juga erat kaitannya sebagai simbol kebersihan. Lewat seragam putih khas yang biasa dipakai koki, setiap noda sekecil apa pun bisa langsung terlihat sehingga mendorong juru masak untuk senantiasa menjaga kebersihan dirinya. Jadi, biarpun warna putih memang terlalu berisiko karena mudah kotor, tapi warna ini justru jadi pengingat agar mereka selalu berhati-hati dan gak grasak-grusuk saat sibuk memasak.
Selain itu, detail desain jaket chef yang rata-rata berkonsep double-breasted juga sangat fungsional. Model ini memiliki dua baris kancing sehingga bagian depan bisa dibalik ke sisi lain ketika terkena noda. Dengan begitu, chef dapat tetap terlihat rapi dan bersih meskipun sedang hectic di dapur. Kombinasi warna putih dengan desain khas ini bukan hanya untuk kepentingan penampilan semata, tetapi juga bentuk profesionalitas dan standar tinggi seorang juru masak dalam menjaga kebersihan.
2. Seragam putih mudah dicuci dan tahan suhu tinggi

Alasan lain kenapa seragam juru masak berwarna putih adalah karena lebih mudah dicuci bersih, bahkan setelah terkena noda bandel. Seragam chef biasanya terbuat dari bahan katun tebal yang tahan dicuci dengan air panas. Warna putih bakal mempermudah proses pembersihan karena bisa direndam dengan pemutih tanpa khawatir warnanya pudar.
Terlebih lagi, seragam berwarna putih juga mampu memantulkan panas. Mengingat dapur restoran atau area kitchen hotel bisa sangat gerah dengan banyak kompor serta mesin memasak besar yang menyala, pakaian berbahan katun putih membantu menjaga tubuh agar tetap nyaman selama bekerja. Alasan praktis inilah yang membuat warna putih lebih unggul dan umum digunakan oleh para juru masak.
3. Apron memberi perlindungan tambahan pada seorang koki

Kebanyakan chef atau juru masak tidak hanya memakai seragam putih, tapi juga turut menggunakan aksesori pelengkap berupa apron atau celemek. Apron berfungsi sebagai pelindung tambahan supaya noda minyak, saus, atau air mendidih tidak langsung mengenai seragam putih yang dikenakan chef. Kalau apron kotor, tinggal dilepas atau diganti tanpa harus selalu mencuci seragam utama.
Bukan tanpa alasan juga kalau apron dirancang dengan saku di bagian depan. Chef bisa menyimpan alat kecil, seperti sendok takar atau termometer, agar lebih praktis saat bekerja. Dengan itu, apron bukan cuma aksesori tambahan, melainkan termasuk bagian penting dari perlengkapan chef sehari-hari.
4. Topi chef bukan hanya sebatas hiasan di kepala

Topi chef atau toque blanche kerap dianggap hanya sebatas hiasan yang bikin penampilan seorang juru masak terlihat jauh lebih keren. Padahal, kenyataannya topi tinggi ini punya fungsi penting, salah satunya ialah menjaga agar helaian rambut tidak jatuh ke makanan sekaligus menyerap keringat di bagian dahi.
Meski model yang paling dikenal adalah toque tinggi, sebenarnya masih ada banyak sekali jenis topi chef lainnya, contohnya yang berbentuk jamur. Model ini lebih pendek dan melebar sehingga lebih stabil di kepala dan gak gampang lepas saat koki bergerak cepat. Pilihan bentuk topi biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan masing-masing juru masak.
5. Neckerchief punya fungsi lebih dari sekadar aksesori

Meskipun aksesori satu ini bukanlah sesuatu yang sifatnya sangat wajib dipakai, neckerchief atau neck tie pada seragam koki sebenarnya punya fungsi yang amat penting, yakni menyerap keringat di area leher. Memakainya dapat membuat juru masak merasa lebih nyaman, terutama saat bekerja lama di dapur yang panas.
Bukan hanya itu, dalam beberapa standar industri profesional, neckerchief juga dipandang sebagai bagian yang menambah kesan formal dan rapi. Dengan adanya aksesori ini, chef atau koki bakal terlihat lebih berwibawa dan terjaga penampilannya di depan publik. Jadi, biarpun sifatnya tidak seketat apron atau topi chef, neckerchief tetap cukup disarankan penggunaannya demi kenyamanan sekaligus estetika pribadi.
6. Sepatu safety turut memberi keamanan saat bekerja di dapur

Banyak orang mengira chef bisa memakai sandal atau sepatu biasa karena hanya bekerja di dalam ruangan. Tapi, dapur restoran justru penuh risiko, sebab lantai bisa jadi licin karena minyak, tumpahan air, atau beberapa sisa bahan dapur yang tak sengaja terjatuh ke bawah. Karena itu, chef wajib selalu memakai sepatu khusus alias sepatu safety.
Sepatu ini biasanya anti-slip supaya tidak mudah terpeleset, serta dibuat dengan material yang bisa melindungi kaki dari benda tajam maupun cairan panas. Kenyataannya, perlengkapan seperti ini sangat penting demi menjaga keselamatan kerja. Jadi, biarpun terlihat sepele, sepatu safety tetaplah menjadi perlengkapan yang mesti dimiliki seorang chef atau juru masak di dapur.
Dari seragam berwarna putih yang melambangkan kebersihan, apron sebagai pelindung, topi khas dengan fungsi simbolis, hingga sepatu safety yang menjaga keamanan, setiap detail dalam pakaian seorang chef ternyata punya makna mendalam. Jadi, lain kali saat kamu melihat chef atau juru masak dengan seragam lengkapnya, ingatlah bahwa semua itu bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari standar profesional profesi mereka.



















