Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perbedaan Pisau Chef dan Pisau Santoku, Mana yang Dibutuhkan?

ilustrasi pisau chef
ilustrasi pisau chef (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Pisau chef berasal dari Barat, dengan bilah melengkung untuk teknik rocking motion.
  • Pisau santoku berasal dari Jepang, dengan bilah datar dan ujung sheepsfoot untuk potongan rapi.
  • Pisau chef cocok untuk teknik mengayun, sedangkan santoku ideal untuk irisan tipis dan presisi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam dunia masak memasak, memilih pisau yang tepat itu ibarat memilih partner kerja, kalau cocok, semua jadi lebih cepat, mudah, dan menyenangkan. Dua jenis pisau yang paling populer dan sering jadi pilihan para koki maupun orang yang hobi memasak adalah pisau chef dan pisau santoku. Keduanya punya keunggulan yang memengaruhi proses memasak.

Kedua pisau ini lahir dari latar budaya kuliner yang berbeda, yakni Barat dan Jepang, yang sangat memengaruhi bentuk, teknik pemakaian, hingga fungsi utamanya. Jadi, sebelum asal ambil salah satu, ada baiknya kamu kenalan dulu dengan karakter masing-masing. Siapa tahu, dengan mengetahui perbedaan pisau chef dan pisau santoku ini, kamu bisa makin paham pisau yang bisa jadi game-changer di dapurmu!

1. Asal-usul dan desain

ilustrasi pisau santoku
ilustrasi pisau santoku (freepik.com/freepik)

Pisau chef berasal dari tradisi kuliner Barat, terutama Prancis dan Jerman. Ciri khasnya adalah ukuran lebih panjang dengan ujung runcing dan sisi bilah yang melengkung. Lengkungan inilah yang memungkinkan teknik rocking motion, yaitu gerakan mengayun yang sering dipakai untuk mencincang dan memotong cepat. Ujungnya yang runcing juga berguna untuk pekerjaan presisi, seperti memotong daging atau mencincang bumbu halus.

Sebaliknya, pisau santoku berasal dari Jepang. Namanya sendiri berarti “tiga kegunaan,” yaitu memotong daging, ikan, dan sayur. Ukuran bilahnya lebih pendek dengan bentuk yang lebih datar dan ujung sheepsfoot, bagian belakang bilah yang menurun ke depan, bukan runcing. Bentuk ini membuatnya lebih aman dan akurat, mengurangi risiko menusuk tanpa sengaja. Santoku juga cenderung lebih tipis, sehingga hasil irisan jadi lebih halus dan rapi.

2. Bentuk bilah dan teknik memotong

ilustrasi pisau santoku
ilustrasi pisau santoku (freepik.com/freepik)

Perbedaan paling mencolok ada pada bentuk bilah dan cara memotongnya. Pisau chef punya bilah melengkung yang pas banget untuk teknik rocking motion. Jadi, ujung pisaunya tetap menyentuh talenan ketika kamu mengayun naik turun untuk mencincang atau memotong cepat. Teknik ini umum dipakai di dapur Barat.

Sementara itu, santoku punya bilah yang lebih datar, sehingga lebih cocok untuk gerakan up-and-down cut atau push cut—mengangkat dan menekan lurus ke bawah. Dengan teknik ini, potongan sayur dan ikan jadi rapi dan seragam. Tidak cocok untuk gerakan mengayun, tapi sangat unggul untuk hasil potongan yang presisi dan bersih.

3. Berat, keseimbangan, dan kenyamanan

ilustrasi pisau chef
ilustrasi pisau chef (freepik.com/freepic.diller)

Santoku biasanya lebih ringan dan punya keseimbangan yang cenderung condong ke gagang. Ini membuatnya lebih mudah dikendalikan dan gak bikin pergelangan tangan mudah lelah. Cocok untuk pekerjaan detail, dapur kecil, atau pengguna dengan tangan lebih kecil.

Sebaliknya, pisau chef cenderung lebih berat dan panjang. Bobot ekstra ini justru menguntungkan untuk memotong bahan yang keras atau besar, seperti daging tebal atau sayuran berukuran besar. Beratnya membantu memberi tenaga tambahan ketika memotong.

4. Ketajaman dan sudut asahan

ilustrasi pisau santoku
ilustrasi pisau santoku (freepik.com/freepik)

Pisau santoku biasanya diasah dengan sudut yang lebih tajam, sekitar 10 derajat per sisi. Inilah yang membuatnya cocok untuk irisan tipis dan potongan presisi. Pisau chef umumnya punya sudut asahan sekitar 15 derajat yang membuatnya lebih kuat dan tahan untuk pekerjaan berat.

Santoku kadang memiliki single bevel (diasah dari satu sisi) atau double bevel (dua sisi). Sedangkan, pisau chef hampir selalu double bevel. Ini membuat pisau chef lebih serbaguna dan mudah digunakan oleh pengguna tangan kanan maupun kiri.

5. Kapan harus menggunakan kedua pisau itu?

ilustrasi pisau chef
ilustrasi pisau chef (freepik.com/freepik)

Pisau chef cocok untuk kamu yang butuh pisau serbaguna untuk berbagai tugas, seperti mencincang dan mengiris cepat, memotong daging besar, mengolah sayuran berukuran besar, dan pekerjaan dapur yang membutuhkan teknik mengayun. Ini adalah pisau serbabisa yang wajib ada di dapur mana pun.

Sementara itu, pisau santoku pas banget untuk pekerjaan presisi, mulai dari mengiris dan mencincang sayur, memotong ikan, memproses daging tanpa tulang, dan menginginkan hasil potongan yang rapi dan seragam. Pisau ini ideal untuk masakan Jepang atau Asia yang menonjolkan presisi dan estetika.

Kesimpulannya, baik pisau chef maupun pisau santoku, keduanya sama-sama hebat, tinggal disesuaikan saja dengan gaya memasak dan kebutuhan kamu di dapur. Kalau kamu butuh pisau serbaguna dan kuat untuk berbagai tugas berat, pilih pisau chef. Namun, kalau kamu lebih fokus pada irisan tipis, potongan rapi, dan penggunaan yang ringan, santoku adalah pilihan terbaik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us

Latest in Food

See More

5 Tips Membuat Tiramisu Tanpa Susu yang Tetap Lembut dan Enak

20 Nov 2025, 13:20 WIBFood