Kehilangan pekerjaan karena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau bahasa kerennya layoff bisa jadi salah satu momen paling menguras emosi dalam hidup. Rasanya seperti berhenti tiba-tiba di tengah perjalanan panjang yang sudah direncanakan matang. Segala kerja keras dan dedikasimu untuk perusahaan rasanya dianggap tidak berarti. Namun, di balik gelombang emosi yang kamu rasakan, ada peluang besar yang bisa kamu manfaatkan, yaitu peluang untuk membangun ulang diri, mulai dari dasar yang lebih kokoh.
Salah satu langkah paling penting dalam proses bangkit dari PHK ialah membangun personal branding. Ini bukan soal pencitraan palsu, melainkan tentang caramu memasarkan diri agar dikenal orang lain sesuai dengan keahlian, nilai, dan karakter yang kamu miliki. Setelah PHK, personal branding bisa jadi senjata utama untuk membuka peluang baru. Ini seperti kartu nama versi digital yang bisa menyebar luas lewat LinkedIn, media sosial, portofolio daring, bahkan dari mulut ke mulut. Yuk, kita bahas apa saja alasan pentingnya personal branding setelah terkena layoff.