Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi duduk dan berpikir (pexels.com/Karolina Grabowska)

Saat ini tak sedikit anak muda yang hidup di bawah tekanan terkait materi. Kesuksesan yang digambarkan kerap kali melulu soal uang. Sisi positifnya, itu mendorong milenial dan generasi Z untuk lebih melek tentang pengelolaan keuangan.

Namun sisi negatifnya, generasi muda yang ingin cepat kaya menjadi panik bila belum mampu memenuhi standar kesuksesan yang dikaitkan dengan harta. Contohnya, terkait 100 juta pertama yang seperti menjadi bahan perlombaan dengan kawan sebaya. Setiap saat kamu bisa hanya sibuk memikirkan cara untuk memiliki uang sebanyak itu.

Ketika temanmu terlebih dahulu memperolehnya, dirimu merasa sangat buruk. Kamu seperti dikalahkan olehnya, malu karena tabungan masih jauh dari angka tersebut, sampai kehilangan rasa syukur terkait hidup dan pekerjaanmu. Punya target keuangan sangat boleh, tetapi tak usah sampai stres dalam mengejar 100 juta pertamamu karena lima alasan ini.

1. Kamu belum tentu membutuhkan uang sebanyak itu

ilustrasi bekerja (pexels.com/DoDo PHANTHAMALY)

Siapa yang gak ingin punya uang 100 juta? Tentu semua orang mau bahkan kalau bisa lebih besar dari itu. Namun, apakah kamu betul-betul memerlukan uang sebesar itu dalam waktu dekat?

Ataukah dirimu cuma terjebak dalam pengaruh orang-orang yang membuat standar ideal tentang usia sekian seharusnya telah memiliki tabungan sekian. Itu adalah ukuran keberhasilan yang mereka tetapkan, tetapi tidak berarti dirimu wajib memenuhinya.

Bila kamu mampu memiliki uang 100 juta sekarang juga tentu bagus. Namun jika belum, tak usah bersedih dan lihat lagi kehidupanmu sejauh ini. Apakah hari-harimu menjadi amat mengenaskan hanya lantaran belum memiliki 100 juta di tabungan?

Tanpa uang sebanyak itu pun, kehidupanmu baik-baik saja. Kamu masih berdaulat atas kehidupanmu bahkan mampu membayar aneka cicilan. Tidak salah untuk siapa pun menginginkan 100 juta, tetapi gak perlu sampai stres buat sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.

2. Dirimu punya penghasilan, tetapi juga pasti memiliki pengeluaran

ilustrasi menghitung (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kalau hanya dihitung dari total penghasilanmu, mendapatkan 100 juta pertama barangkali terkesan gampang. Tinggal 100 juta dibagi dengan besaran pendapatanmu maka ketemu berapa bulan target itu akan tercapai. Sedikit lebih menantang jika menggunakan perhitungan pos tabungan 20% dari pendapatan, misalnya.

Perlu waktu lebih lama buatmu mengumpulkan uang sebesar 100 juta. Semua itu hitung-hitungan di atas kertas. Praktiknya sering kali tidak semudah itu, apalagi dengan kondisi penghasilan masih kecil sedangkan kebutuhan besar.

Tentu kamu tetap perlu berusaha keras agar bisa menabung. Akan tetapi, tidak usah terlalu memaksakan diri sampai mengingkari realitas bahwa dirimu belum mampu menyisihkan pendapatan dengan persentase yang tetap setiap bulannya.

Terlepas dari berbagai model pembagian pendapatan, kamu yang paling tahu penghasilan dibandingkan dengan pengeluaranmu. Kadang sulit untukmu bisa rutin saving 10 sampai 20% dari pendapatan jika kamu bahkan mesti membantu perekonomian keluarga. Beban finansial yang sudah berat jangan ditambah dengan target yang besar atau kamu bakal stres.

3. Banyaknya saldo bukan segalanya dalam hidup

ilustrasi stres memikirkan uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Hidup sudah pasti memerlukan uang. Namun, apakah hidup hanya tentang seberapa banyak saldo tabunganmu? Pastinya gak begitu karena uang juga tak dapat membeli segala hal di dunia ini.

Kamu bisa memilih untuk tetap bahagia walau tanpa uang 100 juta. Sebaliknya, memiliki uang sebesar itu juga belum tentu membuatmu selalu happy. Mengusahakan supaya kehidupanmu makin mapan tentu wajib dilakukan. 

Namun, jangan sampai pencarian materi mengaburkan esensi dalam hidupmu. Dibandingkan dengan jumlah uang yang dipunyai, manusia sebenarnya hanya ingin bahagia. Maka apabila dalam usahamu mencapai 100 juta pertama saja rasanya hidupmu telah penuh penderitaan, berarti ada ketidaksesuaian antara apa yang dilakukan dengan apa yang paling penting untukmu.

4. Jangan sampai membuatmu salah langkah demi mencapai target

ilustrasi stres hadapi masalah (pexels.com/Acan Tami)

Punya target yang tinggi menjadi tidak mudah ketika dihadapkan pada kesabaran sendiri. Selalu tanya pada dirimu, apakah kamu bakal mampu berproses dengan sabar untuk memperoleh 100 juta itu? Ataukah dirimu panik kemudian mau melakukan apa pun guna mencapai target itu?

Contoh sikap yang tidak bijak adalah tergesa-gesa berinvestasi tanpa mempelajarinya terlebih dahulu dari sumber yang tepercaya. Niat hati memburu 100 juta pertama melalui investasi, malah kamu kehilangan banyak uang dan mimpi 100 juta pertama kian jauh. Mendapatkan 100 juta barangkali penting, tetapi yang lebih utama adalah menghindarkanmu dari kerugian.

Pasalnya, bila dirimu telah salah langkah dan buntung dalam berinvestasi, bisa jadi setelah ini dirimu trauma. Kamu bukan cuma gak mau lagi berinvestasi apa pun, tetapi menjadi abai pada pentingnya hidup yang lebih mapan. Mending gak usah menargetkan dapat 100 juta pertama di usia tertentu, terpenting fokus mengelola pemasukan.

5. Penting untuk memiliki tujuan hidup yang lebih besar dari sekadar uang

ilustrasi berpikir (pexels.com/Keira Burton)

Uang hanyalah sarana untuk membuat hidup lebih nyaman karena kebutuhan terpenuhi dengan baik. Namun, tujuan hidupmu sebaiknya lebih besar dari sekadar uang. Kamu perlu memiliki tujuan hidup yang bermakna baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Mumpung masih muda, jangan biasakan dirimu cuma berpikir tentang uang. Kamu juga perlu mendatangkan kemanfaatan dalam hidup banyak orang melalui pemikiran dan pengabdianmu. Uang tetap perlu dicari karena hidup selalu butuh ongkos.

Akan tetapi, jangan menyempitkan tujuan hidupmu menjadi sekadar segala hal yang berbau materi. Ada waktunya untukmu mencari kekayaan, tetapi ada pula saatnya melakukan hal-hal yang lebih besar dan biarkan uang yang mengikuti ke mana pun kamu melangkah. Tujuan yang gak sesempit uang bakal bikin hidupmu lebih kaya.

Kalau secara pendapatan memungkinkan, bikin target waktu untukmu mendapatkan 100 juta pertama boleh dilakukan. Namun bila sepertinya itu sulit, tidak perlu menekan diri terlampau keras. Nikmati serta syukuri hari-harimu, pekerjaanmu, pendapatanmu, dan berapa pun penambahan saldo di rekeningmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team