Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Dunia kerja memang keras. Beruntung kalau kamu ditempatkan pada perusahaan yang baik, tapi banyak juga yang tidak karena bekerja di perusahaan yang suka bertindak semaunya sendiri. Suka dan duka kayak tadi memang lumrah dirasakan karyawan yang berjuang demi perut tetap terisi.
Ada banyak hal yang menyebabkan karyawan memilih resign, salah satunya karena atasan yang kurang cakap dalam memimpin perusahaan. Status sebagai pemimpin cuma title, karena faktanya karyawan tidak merasa dipimpin sama sekali. Karena situasi tersebut, karyawan gak betah dan memilih resign. Nyatanya, para bos juga perlu introspeksi untuk menghindari enam kesalahan seperti di bawah ini.
1. Kondisi kantor yang gak kondusif sehingga karyawan merasa tertekan saat bekerja
Jika suasana kantor menyenangkan, produktivitas karyawan bisa meningkat. Bahkan bisa memicu kreativitas dan ide-ide yang segar. Tapi, jika kondisi kantor suram, maka yang terjadi adalah kebalikannya.
Jangankan bekerja dengan baik, karyawan malah tertekan setiap kali masuk kerja. Menciptakan suasana kantor yang menyenangkan adalah kewajiban penghuni kantor, dan atasan punya peran penting untuk itu. Jika seorang atasan dapat memberikan semangat yang positif, tentu karyawan akan giat bahkan gak segan menunjukkan loyalitasnya.
2. Tidak menunjukkan kepemimpinan yang baik sehingga karyawan kesulitan meraih gol perusahaan
pexels.com/Andrea Piacquadio Menjadi atasan bukan sekadar jabatan. Mereka mengemban tanggung jawab untuk memajukan perusahaan. Atasan harus punya visi dan misi yang jelas untuk mencapai tujuan. Jangan lepas tangan dan melimpahkan tanggung jawab begitu saja kepada karyawan. Nanti, karyawan malah bingung karena gak mendapat arahan dan petunjuk yang jelas sama sekali.
Jika itu terus terjadi, terang aja banyak karyawan memilih resign. Mereka tidak mendapatkan sebuah bimbingan yang seharusnya pemimpin lakukan.
Baca Juga: 5 Dampak Negatif Akibat Kamu Resign Kerja Hanya Karena Bosan
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
3. Bos enggan mendengarkan masukan orang lain dan kerap kali mengubah peraturan sesuka hatinya
Dalam membuat peraturan, atasan harus bijaksana untuk mengayomi seluruh karyawan. Menjadi atasan bukan berarti bisa membuat atau mengubah peraturan sesuka hati. Bos harus memperhatikan etika perusahaan supaya gak terjadi malfungsi jabatan.
Padahal, tujuan peraturan dibuat demi kelancaran bersama. Peraturan yang terlalu ribet atau menjurus gak masuk akal akan membuat karyawan jenuh, gak nyaman dan kesulitan mengekspresikan dirinya. Bos juga gak perlu tinggi hati untuk menerima pendapat orang lain. Mungkin, bisa jadi masukan untuk bos supaya membuat peraturan yang sewajarnya aja, ya.
4. Beban kerja yang diberikan terlalu banyak malah cenderung gak seimbang
pexels.com/Daria Shevtsova Hal lain yang bikin karyawan gak betah adalah pembagian tugas yang gak seimbang. Padahal, setiap karyawan sudah memiliki job desk masing-masing. Tapi, atasan lebih suka menyuruh satu orang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam waktu yang bersamaan.
Mungkin kalau sekali atau dua kali tak masalah, tapi jika bos selalu memberikan beban kerja yang berlebihan tentu membuat karyawan stres. Hati jadi tertekan akibat pekerjaan yang gak ada habisnya. Daripada merasa pusing, akhirnya karyawan memilih resign demi kesehatan mental dan jiwanya sendiri.
5. Meski sudah bekerja giat, bos tidak pernah memberikan reward sebagai bentuk penghargaan
pexels.com/Andrea Piacquadio Karyawan yang telah bekerja keras patut diapresiasi. Pujian bahkan reward akan memacu mereka bekerja lebih giat. Dengan reward karyawan merasa bahwa kerja kerasnya dihargai yang mana memberikan kebanggaan tersendiri.
Atasan gak perlu merasa gengsi untuk memberikan pujian. Jangan menganggap pujian kepada karyawan suatu yang berlebihan. Berikan reward jika mereka berhasil mencapai target perusahaan. Sesuatu yang baik patut diberikan apresiasi untuk memotivasi semangat karyawan yang lainnya.
Baca Juga: Jika Temui 6 Situasi Ini, Saatnya Kamu Pertimbangkan untuk Resign