TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Strategi Perusahaan untuk Mendukung Kerja Hybrid, Wajib Terapkan!

Konsep kerja hybrid bisa lebih hemat pengeluaran

ilustrasi bekerja (unsplash.com/Microsoft Edge)

Logitech merilis survei mengenai tren kerja hybrid 2023 di Indonesia. Dilansir Qualtrics, kerja hybrid sendiri merupakan sistem kerja campuran yang dilakukan karyawan untuk bekerja dari rumah dan dari kantor.

Survei ini melibatkan 500 karyawan profesional yang bertujuan untuk memahami preferensi, persepsi, tantangan, dan perilaku mereka dalam menjalani sistem kerja hybrid. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang mewajibkan karyawan untuk bekerja sepenuhnya dari kantor, survei Logitech mengungkapkan bahwa 62 persen karyawan Indonesia lebih memilih bekerja secara hybrid. Hanya 16 persen karyawan yang lebih memilih bekerja dari kantor, sementara 21 persen lainnya lebih memilih bekerja sepenuhnya secara jarak jauh.

"Sistem kerja hybrid sedang mengubah lanskap profesional, yang juga didukung dengan temuan survei kami bahwa adanya pergeseran model kerja saat ini, dari sistem kerja yang berawal sepenuhnya di kantor hingga hadirnya sistem kerja hybrid. Situasi ini membuat karyawan merasakan berbagai manfaat dan juga tantangan, yang mana turut menjadikan kehadiran teknologi sebagai faktor krusial untuk memfasilitasi kolaborasi kerja yang lancar serta membentuk budaya kerja hybrid yang sukses. Oleh karena itu, para pelaku bisnis perlu beradaptasi dengan perubahan dan menyesuaikan strategi bisnis mereka untuk berhasil dalam era kerja baru ini," ungkap Michael Long, Southeast Asia 2 B2B Lead Logitech.

Bagi perusahaan, memastikan implementasi hybrid yang sukses tentunya memerlukan perangkat pendukung baik bersifat hardware dan juga software. Logitech memiliki tiga rekomendasi strategi sederhana untuk membangun tempat kerja hybrid yang cerdas dan sukses di bawah ini. Yuk, langsung simak sampai selesai!

1. Beradaptasi

ilustrasi orang bekerja di depan laptop (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Bekerja secara hybrid menawarkan fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan karyawan dan perusahaan. Karyawan mendapatkan manfaat seperti mengurangi kebutuhan untuk mobilisasi dan meningkatkan kesejahteraannya.

Di sisi lain, perusahaan dapat mencapai produktivitas yang sama atau bahkan lebih besar dibandingkan dengan sistem kerja di kantor sepenuhnya. Oleh karena itu, untuk memastikannya, perusahaan dapat memulainya dengan mendengarkan karyawan mereka, bersedia untuk menyesuaikan proses yang sudah ketinggalan zaman, dan menerapkan strategi yang tepat sasaran untuk memungkinkan transisi yang mulus antar ruang kerja yang berbeda.

2. Lengkapi peralatan rapat

ilustrasi perempuan bekerja (pexels.com/Anna Shvets)

Ketika melakukan rapat hybrid, karyawan yang bekerja jarak jauh sering melewatkan interaksi dan merasa terabaikan karena ketiadaan kehadiran fisik dan keterbatasan audio-visual. Untuk mengatasi dan mendorong pengalaman rapat yang lebih inklusif, solusi kecerdasan buatan (AI) yang terintegrasi dengan alat konferensi video berkualitas dapat menjadi jalan keluar.

Sebagai contoh, lengkapi ruang rapat dengan sebuah kamera tabletop bertenaga AI yang dapat digunakan bersama dengan kamera Rally Bar atau Rally Bar Mini untuk menangkap perspektif terbaik dari peserta rapat dan memantau percakapan saat terjadi pergerakan di dalam ruang pertemuan. Selain itu, lengkapi juga karyawan yang bekerja secara jarak jauh dengan solusi pertemuan esensial seperti headset dan webcam eksternal untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dari mana saja.

Baca Juga: Melihat 15 Ruangan Hybrid Class FISIP Unila, Kuliah Makin Fleksibel 

Verified Writer

Alma S

I don’t have to say a word. That’s why I like writing.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya