TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Kesalahan Fatal Manajer yang Bikin Karyawan Resign

Mungkin ada yang pernah ngalamin

dumblittleman.com

Banyak yang menyatakan bahwa penentu utama suatu pekerjaan dianggap nyaman adalah manajernya. Manajer yang buruk menjadi penyebab nomor satu terbanyak karyawan resign. Kenapa sih manajer bisa sefatal itu menjadi penentunya? Dilansir dari tulisan Brigette Hyacinth di LinkedIn, inilah tujuh kesalahan fatal manajer yang bikin karyawan resign!

1. Manajer terlalu tidak fleksibel dan selalu mempersulit keadaan

fosterpartnership.co.uk

Manajer yang seperti ini bisa membuat tugas menjadi setinggi gunung, yang awalnya hanya bukit-bukit kecil, ketika seorang karyawan ingin hari libur atau ingin istirahat lebih awal karena bekerja lebih cepat. Karyawan harusnya merasa nyaman mendekati manajernya setiap saat. Namun jika manajernya tidak fleksibel, ini akan membangun dinding di antara dirinya dan karyawannya.

2. Menunjukkan favoritisme yang nyata di dalam tim kerja yang sama

facilitatoronfire.net

Mungkin kita sudah terbiasa dengan politik kantor dan favoritisme. Memang menyedihkan bila para karyawan sudah bisa menebak siapa yang dipromosikan naik jabatan sebelumnya karena semua sudah bisa melihat siapa yang paling dekat dengan manajer. Selalu pilih kasih karyawan untuk dipromosikan dan diberi tugas khusus itu bisa menghancurkan moral tim.

3. Sangat cepat dalam menyalahkan dan menghukum karyawan

backstorebox.com

Bos yang buruk suka berasumsi yang terburuk. Mereka suka melempar karyawan untuk menghadapi cercaan yang ada, bukan berdiri dengan tegak melindungi timnya. Padahal mereka justru perlu melakukan sebaliknya. Jika kamu mengharapkan kesetiaan karyawan, kamu harus menunjukkan kesetiaan itu.

4. Manajer tidak menunjukkan bahwa mereka peduli

thekinigroup.com

Bos yang buruk akan memperlakukan karyawannya seakan bisa digantikan dengan sangat mudah. Sehingga makin banyak karyawan yang ingin bekerja pada perusaan, yang manajernya memperlakukan mereka selayaknya manusia. Mulai dari pengaturan jam istirahat, jam pulang, jadwal shift, beban kerja dan faktor-faktor lainnya. Karyawan juga tetap perlu memiliki waktu istirahat, waktu hiburan dan waktu bersama keluarga.

5. Manajer tidak mengakui pencapaian-pencapaian yang ada

rubincommunications.com

Apa yang lebih menyakitkan daripada ditolak atau dikasari? Ya, tidak dianggap atau tidak dipedulikan. Bisa dibilang salah satu penyebab banyak karyawan resign adalah ketika mereka telah bersusah payah melakukan kerjaan yang jauh lebih dari seharusnya, tapi tidak dihiraukan. Bayangkan jika kamu berjuang akan sesuatu, mendapatkannya, terus dihancurkan begitu saja.

6. Micromanaging (mengurusi hal-hal yang terlalu remeh) soal karyawan

thenational.ae

Memantau sesekali boleh lah, tetapi mengurusi sampai mengatur hal-hal sekecil-kecilnya itu bukannya membantu malah memberi tekanan pada karyawan. Kebebasan kerja juga perlu didapatkan oleh karyawan, sehingga mereka merasa sebagai manusia bermanfaat yang dihargai sepenuhnya. Jika hal sekecilnya pun diatur, berarti bahkan pemikiran mereka pun tidak dihargai, seperti anak kecil yang belum bisa apa-apa.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya