TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Cara Sederhana Kurangi Stres agar Tugas Harian Cepat Beres

Manajemen stres adalah kata kuncinya!

ilustrasi tingkat stres tinggi (pexels.com/energepic.com)

Stres merupakan hal yang tak mungkin hilang dalam setiap permasalahan yang menimpa. Konflik di tempat kerja, rumitnya hubungan asmara ditambah cicilan kendaraan bermotor yang belum terbayar adalah contoh  situasi yang dapat membuatmu mengalami stres berat. Stres berlebih dapat memicu jantung berdetak lebih cepat akibat lonjakan hormon adrenalin. Hal inilah yang menyebabkan ketika seseorang mengalami stres yang relatif tinggi, maka kemampuan untuk berpikir jernih dalam memecahkan sebuah permasalahan menurun secara signifikan.

Sebenarnya, stres tak memiliki efek negatif jika kamu memiliki manajemen stres yang baik. Stres dalam kadar yang normal bermanfaat dalam memunculkan tingkat kepekaan dalam menghadapi sebuah masalah. Hal inilah yang membuatmu dapat beradaptasi dengan situasi baru dalam menjalani hari. Dengan demikian, mengelola stres yang muncul agar lebih terkendali adalah sebuah keharusan. Berikut adalah enam cara praktis menurunkan tingkat stres agar tugas harian cepat beres.

1. Curahan hati kepada orang terdekat akan meringankan beban mental

ilustrasi curahan hati (pexels.com/cottonbro)

Setiap permasalahan yang dipendam dalam hati akan menyebabkan dampak psikologis yang tidak menyehatkan. Hal ini terjadi karena setiap masalah yang tersimpan dalam pikiran dan tak tersalurkan lewat jalan yang tepat akan menimbulkan beban. Hambatan ini berpotensi dalam hilangnya indikator positif dalam menjalani kehidupan. Turunnya tingkat produktivitas, kacaunya suasana hati atau bahkan risiko terserang kelelahan mental adalah dampak nyata dari beban pikiran yang tak tersalurkan.

Masalah yang dipendam secara terus-menerus dalam jangka waktu lama juga akan memicu suatu tindakan yang tak diinginkan. Meningkatnya agresivitas, potensi berbuat tindakan kriminal dan naiknya persentase untuk mengakhiri kehidupan adalah perilaku yang bisa saja terjadi kepada orang yang tak mampu mengelola stres dengan optimal.

Langkah pertama ketika kamu menghadapi situasi dengan tingkat stres yang tinggi adalah lepaskan beban pikiran melalui tindakan menggambarkan masalah yang kamu hadapi kepada lingkaran sosial terdekat. Keluarga dan sahabat adalah tempat terbaik dalam melakukan curahan hati. Dengan membagikan masalah kepada orang terdekat, maka energi dalam pikiran tak akan terhambat lagi oleh masalah yang terpendam.

Curahan hati adalah salah satu bentuk terapi psikologis yang dapat membantu pikiran terhindar dari kelelahan mental akibat beban berat yang tidak dikeluarkan. Dengan melakukan aktivitas positif ini, risiko terserang berbagai macam gangguan mental akan menurun.

Baca Juga: 5 Tips Menyiasati Stres untuk Para Ibu yang Bekerja, Ampuh!

2. Mendengarkan musik adalah terapi yang baik

ilustrasi mendengarkan musik (pexels.com/cottonbro)

Ketika kamu sedang menghadapi permasalahan yang berat, maka pikiran akan menjadi tegang. Ketegangan pikiran yang tinggi akan menyulitkanmu dalam memecahkan sebuah permasalahan. Kondisi ini akan membuat fokus hilang dan menyebabkan pekerjaan menjadi berantakan. Maka dari itu, diperlukan sebuah tindakan untuk menurunkan kembali stres pada tingkat yang normal. Salah satu cara terapi termudah dan termurah dalam menurunkan tingkat stres yang tinggi adalah dengan mendengarkan musik.

Mendengarkan musik dipercaya dalam menciptakan pikiran yang rileks. Ketenangan pikiran akan mengembalikan performa otak dalam keadaan optimal. Maka dari itu, luangkanlah waktu setengah jam untuk mendengarkan musik yang kamu suka ketika kamu menghadapi momen sulit dalam menjalani kehidupan. Dengan melakukan ini secara rutin, maka aktivitas harian akan dijalankan dengan naiknya produktivitas secara tajam.

3. Olahraga rutin akan membuat harimu jauh dari stres berlebih

ilustrasi pria berolahraga (pexels.com/Li Sun)

Aktivitas fisik yang mengeluarkan cukup keringat ini memiliki korelasi yang positif dengan tingkat stres yang terkendali. Orang yang memiliki kebiasaan dalam berolahraga sebelum menjalani rutinitas akan menghasilkan hormon endorfin dalam jumlah yang signifikan. Hormon inilah yang berperan dalam menghambat laju kenaikan stres secara berlebih. Endorfin juga berfungsi mengurangi rasa sakit dan menciptakan rasa senang. Ketika kamu rutin berolahraga, risiko terserang stres tinggi saat menghadapi masalah rumit akan menurun secara signifikan.

Membiasakan diri untuk melakukan aktivitas positif ini memerlukan konsistensi. Mulailah menjadwalkann diri sehabis bangun di awal pagi untuk olahraga kecil selama beberapa menit terlebih dahulu. Setelah tubuh kamu mulai terbiasa dengan aktivitas baru ini, tingkatkanlah durasi dan intensitas latihan demi terciptanya kebugaran tubuh yang optimal. Dengan rutin berolahraga, kualitas kerja kamu akan kembali terjaga.

Baca Juga: Bekerja dari Rumah bikin Jam Tidur Bergeser? Ini Solusinya!

4. Jam tidur yang terjadwal

ilustrasi tidur tak terjadwal (pexels.com/Philip Justin Mamelic)

Situasi pandemik ini membawa dampak perubahan ritme kerja pada sebagian besar orang. Ujian besar yang sedang dihadapi peradaban dunia saat ini memaksa hampir semua tugas harian kantor dikerjakan secara mandiri di rumah. Melakukan aktivitas yang terkait urusan kantor di rumah ternyata tak seindah apa yang dipikirkan. Jika seseorang tak terbiasa bekerja di rumah, maka bersiaplah untuk menghadapi jam tidur yang tak terjadwal.

Perubahan jadwal tidur secara konsisten dapat merusak jam biologis tubuh. Hal ini akan berdampak pada kualitas tidur yang tak dicapai dengan optimal. Ketika kamu menjalani hari dengan tidur yang kurang berkualitas, maka akan memimbulkan rasa kehilangan minat dan gairah dalam menjalani aktivitas. Situasi ini akan mendorong tingkat stres kembali naik secara tajam. Oleh karena itu, penjadwalan tidur secara konsisten pada jam yang sama merupakan hal yang penting untuk dilakukan dalam mengawali hari dengan penuh semangat.

5. Hadapi dengan senyuman 

ilustrasi sebuah senyuman (pexels.com/Kat Jayne)

Sama seperti berolahraga, sebuah senyuman juga memproduksi hormon endorfin. Ketika kamu sering bersedekah senyum dalam lingkaran sosial terdekatmu, maka berbagai macam manfaat akan kamu hasilkan. Senyum memang merupakan langkah paling praktis dalam menjalani aktivitas yang berguna untuk hindari stres berlebih. Dengan membiasakan diri untuk tersenyum, maka suasana hati akan menjadi lebih baik. Hal inilah yang akan berdampak pada ritme kerja yang akan naik secara pesat.

Seberat apa pun ujian yang sedang kamu hadapi, berusahalah untuk tersenyum guna meredam potensi stres yang akan muncul. Saat kamu tersenyum, kamu menerima dengan ikhlas masalah yang sedang terjadi. Situasi ini akan membuat  pikiran menjadi lebih rileks dan jernih. Tentunya akan lebih mudah dalam menemukan jalan keluar dari sebuah permasalahan jika pikiranmu tak terdistraksi oleh stres yang timbul. Dengan demikian, sebuah senyum merupakan langkah termudah dalam menghadapi setumpuk permasalahan.

Baca Juga: Tetap Tenang, Ini 7 Tips Ampuh untuk Mengelola Stres

Verified Writer

Dika Hadi Kariya

I feel therefore I am

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya