TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Trik Psikologi untuk Hadapi Wawancara Kerja, Peluang Lolos Meningkat

Simak tips ini agar kamu cepat dapat pekerjaan impian

ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/MART PRODUCTION)

Ada banyak cara yang dilakukan seseorang untuk meningkatkan peluang keberhasilan wawancara kerja. Mulai dari mempersiapkan apa yang akan dikatakan saat wawancara, mempersiapkan pakaian terbaik, dan mencari tahu informasi seputar perusahaan. Satu hal yang bisa sangat memengaruhi kesuksesan tahap wawancara tapi sering diabaikan adalah psikologi.

Disadari atau tidak, psikologi memengaruhi setiap aspek kehidupan. Misalnya, psikologi digunakan untuk memberikan kesan pertama yang baik. Perusahaan pemasaran juga sering menggunakan trik psikologi untuk memengaruhi klien agar membeli produk mereka.

Karenanya, kamu bisa menggunakan trik psikologi selama wawancara untuk meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan. Simak penjelasan berikut ini sampai selesai untuk tahu trik psikologi yang dapat kamu terapkan selama wawancara kerja.

1. Perhatikan warna pakaian yang kamu kenakan untuk wawancara  

ilustrasi kemeja (pexels.com/David Bartus)

Selama wawancara, kamu harus menonjolkan kualitas yang cocok dengan apa yang sedang dicari oleh perusahaan. Bagaimana caranya? Yaitu dengan menggunakan psikologi warna.

Dengan memakai pakaian warna tertentu, ini dapat secara halus memberi tahu pewawancara bahwa kamu memiliki kualitas yang mereka cari.

Dilansir dari laman Helpscout, ini arti dari setiap warna sekaligus sebagai bahan pertimbangan dalam memilih warna pakaian untuk menghadiri wawancara kerja.

  • Kuning: hangat, jelas, dan optimis;
  • Oranye: Ramah, percaya diri, dan ceria;
  • Merah: Berani, semangat, dan berjiwa muda;
  • Merah muda: Bijaksana, kreatif dan imajinatif;
  • Biru: Kekuatan, kepercayaan, dan dapat diandalkan;
  • Hijau: Damai, sehat, dan bertumbuh;
  • Abu-abu Muda: Netral, seimbang, dan tenang,

Jadi, misalnya posisi yang kamu lamar membutuhkan kandidat yang berani mengambil risiko, kamu bisa menggunakan pakaian berwarna merah atau menambahkan aksen merah ke dalam pakaian, misalnya dengan dasi atau kerudung.

Jika perusahaan membutuhkan seseorang yang dapat dipercaya dan dapat diandalkan, yang terbaik adalah menggunakan warna biru.

Baca Juga: Bisa Fatal, Ini 5 Jawaban yang Perlu Dihindari ketika Wawancara Kerja

2. Tirukan bahasa tubuh pewawancara  

ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Gustavo Fring)

Studi yang dimuat dalam Journal of Personality and Social Psychology menjelaskan tentang efek bunglon sebagai suatu fenomena psikologis yang menggambarkan bagaimana orang cenderung menyukai seseorang yang menunjukkan bahasa tubuh serupa. Sementara, hal sebaliknya akan memberikan kesan seperti kamu tidak tertarik dengan apa yang mereka katakan.

Jadi, jika pewawancara mencondongkan tubuh ke depan dan meletakkan tangannya di atas meja, jangan ragu untuk melakukan hal yang sama. Kamu tidak perlu khawatir karena kemungkinan dia tidak akan menyadari bahwa kamu menirunya.

3. Puji pewawancara dan perusahaan tanpa mempromosikan diri sendiri  

ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Dalam satu penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di University of Washington dan University of Florida serta dipublikasikan dalam Journal of Applied Psychology, para peneliti menemukan bahwa siswa yang mengambil hati pewawancara, tanpa mempromosikan diri, lebih mungkin mendapatkan rekomendasi untuk pekerjaan tersebut. Itu karena para siswa terlihat lebih cocok untuk perusahaan.

Secara khusus, siswa mengambil hati dengan memuji perusahaan menunjukkan antusiasme untuk bekerja di sana dan memuji pewawancara. Mereka juga tidak memuji diri sendiri atas hal positif yang mereka lalui.

4. Bicaralah secara ekspresif  

ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/MART PRODUCTION)

Jika kamu ingin memberikan kesan yang lebih cerdas, hindarilah berbicara secara monoton. Jika ada dua orang yang mengucapkan kata-kata yang sama persis, tetapi yang satu berbicara sedikit lebih cepat dan lebih keras dengan volume yang lebih bervariasi, maka pembicara itu akan dinilai lebih energik, berpengetahuan luas, dan cerdas.

Berbicara secara ekspresif juga akan meningkatkan kredibilitas dan meningkatkan kesan kecerdasan.

Dijelaskan dalam laman Inc., kamu perlu memperlambat dan mempercepat cara bicara tergantung pada apa yang kamu komunikasikan saat itu.

Jika kamu membahas latar belakang, bicaralah lebih cepat daripada saat kamu memberikan informasi baru. Saat kamu memperkenalkan konsep penting, bicaralah lebih pelan agar pendengar dapat menyerapnya dengan lebih baik.

Baca Juga: 5 Cara Cerdas Menjelaskan Kelemahan Diri saat Wawancara Kerja

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya