TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Tips Menerapkan Work Life Balance yang Realistis buat Millennials

Kalau weekend jangan kerja!

IDN Times/Rizka Yulita & Anjani Eka Lestari

Kerja adalah bagian dari hidup. Namun kadang, pekerjaan bisa memakan waktu lebih banyak dari kehidupan pribadi. Istilah work life balance mulai diperdengarkan mengingat beberapa orang justru merasa bahwa pekerjaan adalah sumber stres. Dilansir Forbes dan Entrepreneur, berikut kunci menyeimbangkan kehidupan pribadi dengan pekerjaan. Yuk, simak di bawah!

1. Kamu gak harus melakukan segala sesuatu dengan sempurna

IDN Times/Rizka Yulita & Anjani Eka Lestari

Saat masih kecil, banyak kegiatan menyenangkan yang masih bisa kamu selipkan di sekolah atau kampus misalnya hobi atau kegiatan ekstrakulikuler. Namun ketika kamu beranjak dewasa, kehidupan menjadi lebih complicated. Kamu boleh menjadi perfeksionis dalam beberapa hal, namun tidak semua karena hal itu susah buat diwujudkan. 

Salah satu cara buat menghindari sisi perfeksionis dalam dirimu adalah dengan melakukan sesuatu dengan excellence atau menitikberatkan pada kualitas. Menurut Puder York, secara neurologi dan psikologi orang lebih sehat apabila fokus pada kualitas pekerjaan mereka, bukan kesempurnaan hasilnya.  

2. Buat skala prioritas

IDN Times/Rizka Yulita

Sederhananya, kamu harus membuat skala prioritas buat apa saja yang harus kamu lakukan setiap hari. Apa yang ingin kamu capai untuk karier akan berkesinambungan dengan tujuan jangka pendek. Rencana yang kamu buat akan membawa pada tujuan yang membantumu meraih sesuatu yang lebih besar. 

Fokus pada prioritas yang sudah kamu canangkan adalah salah satu kebiasaan yang akan membantu menyelesaikan tugas harian. Jangan melakukan 10 hal sekaligus dalam satu hari, fokus buat menyelesaikan 3 atau 5 hal penting sudah cukup. 

3. Matikan notifikasi untuk sementara waktu

IDN Times/Rizka Yulita & Anjani Eka Lestari

Teknologi membantu seseorang untuk bekerja lebih efektif dan efisien. Namun, ada satu hari ketika kamu harus mematikan notifikasi handphone agar lebih menikmati apa yang kamu lakukan. Menurut Robert Brooks, profesor psikologi dari Harvard Medical School dan penulis buku The Power of Resilience : Achieving Balance, Confidence, and Personal Strength in Your Life, notifikasi bisa menjadi distraksi dan sumber stres dalam sistem kerja. 

Jadi, penting buat mematikan notifikasi sementara waktu ketika kamu sedang menghabiskan waktu bersama keluarga atau teman. Buatlah waktu berkualitas saat kamu mengambil cuti bersama mereka. Brooks juga mengatakan bahwa orang yang memiliki resiliensi merasa bisa mengendalikan apa yang datang dalam kehidupannya. Sementara orang yang memiliki kendali buruk akan lebih mudah stres.

Baca Juga: Kuasai 4 Keterampilan Ini, "Work-Life Balance" Bukan Cuma Impian

4. Ekspresikan rasa syukur terhadap apa yang sudah kamu miliki

IDN Times/Rizka Yulita & Anjani Eka Lestari

Terkadang, kita terlalu sibuk bekerja demi kelangsungan masa depan sehingga mengabaikan momen yang kamu lakukan sekarang. Bersikap proaktif dengan mengucap syukur terhadap apa yang sudah kamu punya adalah bagian dari work life balance. Kamu berhak mengapresiasi dirimu dengan mengingat kembali apa yang sudah kamu punya. 

Hal sederhana seperti mengucapkan terima kasih saat mengirim email adalah salah satunya. Bagaimana kamu men-setting pikiran positif akan berimbas pada orang lain. Kamu bisa mulai dengan menulis surat, mengirim pesan teks, atau mengirim kartu ucapan terhadap orang yang kamu sayang.

5. Belajarlah buat bilang tidak

IDN Times/Rizka Yulita

Penting untuk memutuskan apa yang akan kamu lakukan. Kamu bisa memulai dengan mengembangkan self-respect, kepercayaan diri, dan bilang iya pada hal yang memang penting buatmu. 

Menyadari bahwa waktu itu terbatas adalah salah satu hal yang bisa kamu terapkan untuk belajar bilang tidak. Sebab dengan ini, kamu bakal lebih mudah fokus pada hal-hal yang sudah kamu jadwalkan dan sepakati sebelumnya.

6. Melakukan exercise atau meditasi

unsplash/Kaylee Garrett

Bahkan ketika kamu sibuk, ada beberapa hal krusial yang harus kamu lakukan untuk menjaga keseimbangan hidup. Seperti ketika kamu harus makan, mandi, tidur, dan olahraga. Exercise atau olahraga sederhana seperti yoga bisa jadi alternatif untuk meredakan stres. Tubuh lebih mudah mengeluarkan hormon endorfin, di mana itu akan membantu untuk menaikkan mood. 

Psikoterapis Bryan Robinson, profesor dari University of North Carolina at Charlotte, menjelaskan bahwa manusia memiliki sistem sarat autonom yang terdiri dari sistem saraf simpatik (respons stres tubuh) dan sistem saraf parasimpatik (area tubuh untuk istirahat). Robinson melanjutkan bahwa tubuh akan merasa lebih rileks saat sistem saraf parasimpatik bekerja. Inilah kenapa ketika kamu meditasi atau olahraga tubuh akan menjadi lebih tenang. 

7. Batasi waktu dan orang yang ingin kamu temui

IDN Times/Rizka Yulita & Anjani Eka Lestari

Pertama, kamu bisa mengenali mana saja hal penting yang  harus kamu lakukan dalam hidup. Setelah itu, kamu dapat membedakan mana saja orang yang bisa kamu prioritaskan, dan mana yang perlu kamu abaikan.

Fokus pada orang atau aktivitas yang membuatmu merasa lebih berharga. Ini bukan tentang menjadi egois, namun bagaimana cara kamu membaca situasi.

8. Ambil waktu untuk liburan

unsplash/ ian dooley

Setiap orang memiliki kesibukan sendiri, namun jangan lupa untuk meluangkan waktu untuk liburan. Mengambil waktu sejenak untuk liburan akan membuat energimu bertambah, sehingga  bisa lebih fokus dan berpikir jernih saat bekerja. Kamu punya tim yang bisa menangani pekerjaanmu sementara waktu. 

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Work Life Balance Patut Diterapkan Millennials

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya