TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tanda Seorang Workaholic, Apa Kamu Salah Satunya?

Pekerjaan sebagai pelarian

Ilustrasi bekerja (pexels.com/burst)

Pekerjaan sering kali menuntut kita untuk bersikap profesional. Apa pun akan kita lakukan agar pekerjaan selesai tepat waktu. Bahkan, kita merasa 24 jam dalam sehari masih kurang untuk menyelesaikannya. Banyak orang yang rela bekerja di luar batas jam kerja seharusnya. Tapi, apa ini bisa disebut dengan workaholic?

Apa sih tanda-tandanya seorang yang workaholic? Simak ciri-ciri workaholic di bawah ini, yuk!

1. Workaholic akan menghabiskan lebih banyak waktu bekerja daripada yang diinginkan

pexels.com/rawpixel.com

Apa kamu merasa kekurangan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan? Karena ingin hasil yang terbaik, kamu akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk fokus dengan pekerjaan. Di rumah pun, bukannya istirahat tapi malah melakukan pekerjaan yang belum terselesaikan.

Fokus dan tanggung jawab, sih boleh saja. Tapi, kamu juga harus tahu batasannya! Jangan sampai kamu tidak ada waktu untuk diri sendiri!

2. Mereka terobsesi bekerja lebih banyak, lebih lama, dan lebih sibuk

pexels.com/rawpixels.com

Kalau kamu menganggap pekerjaan harus terselesaikan sesuai deadline, itu memang betul. Tapi kamu juga harus tahu, sampai mana batas kemampuan yang dimiliki. Jangan terlalu memaksakan diri untuk melakukan setiap pekerjaan! Karena suatu hal yang berlebihan, itu tidak baik!

Jika terlalu sibuk dengan pekerjaan, lama-lama kamu akan jadi stres sendiri. Ini karena tidak berinteraksi dengan orang lain dan hanya fokus dengan pekerjaan. Jika bekerja lebih lama, lebih banyak, dan lebih sibuk, akan membuatmu fokus dengan pekerjaan? Itu tidak bisa jadi tolak ukur untuk bisa mengejar karier ke depannya. Malahan, itu membuatmu terobsesi dengan pekerjaan.

3. Workaholic juga merasa tertekan kalau tidak bekerja

pexels.com/bruce mars

Kamu suka merasa cemas jika tidak melakukan pekerjaan kantor? Saking cemasnya, kamu merasa sangat tertekan jika tidak cek pekerjaan. Seakan-akan jika memiliki waktu santai, dirimu malah kepikiran pekerjaan dan membuatmu lebih suka bekerja daripada istirahat. Hal itu bisa menjadi tanda-tanda bahwa kamu adalah seorang workaholic, lho! 

Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Dilakukan Agar Jam Istirahat Kerja Lebih Produktif

4. Penikmat berat kerja jenis ini, juga akan bekerja secara berlebihan untuk mempertahankan harga diri

pexles.com/Kaboompics.com

Inilah salah satu faktor seseorang menjadi workaholic! Biasanya, karena ada penilaian dari orang-orang yang menganggap dirinya remeh. Orang yang gila kerja ini, biasanya haus akan pengakuan dan pujian dari orang lain. Jadi, jika ada orang yang menganggap rendah atau tidak percaya dengannya, ia akan membuktikan dengan kerja keras.

Demi mempertahankan harga dirinya, ia rela bekerja dua kali lipat lebih keras dari biasanya. Ia merasa, jika diberikan kerja yang tersulit sekalipun, bukannya merasa terbebani tapi membuat seorang workaholic senang. Karena dengan cara itulah, ia bisa membuktikan kalau dirinya adalah seorang pekerja keras

5. Menggunakan pekerjaan sebagai pelarian akan suatu masalah, juga bisa menjadi salah satu hal yang diakrabi workaholic

pexels.com/rawpixels.com

Terkadang, pekerjaan menjadi salah satu cara untuk lari dari masalah. Karena tidak mau terlalu memikirkan masalah yang dimiliki, pekerjaan menjadi sarana agar terhindar dari problematika kehidupan. Akibatnya, kamu mencoba untuk selalu menyibukkan diri dengan pekerjaanmu.

Kamu menganggap, daripada melakukan hal yang tidak berguna, lebih baik menghabiskan waktu untuk pekerjaan. Dengan cara itu, kamu lebih cepat lupa dengan masalah. Tapi, itu bukan cara yang tepat ya! Jangan menganggap bahwa pekerjaan bisa menjadi pelarian dari beban.

6. Bisa juga, seseorang berubah menjadi workaholic lantaran terlalu perfeksionis dalam bekerja

pexels.com/proxyclick visitor

Faktor lain yang membuat seseorang jadi workaholic adalah tidak mau ada salah sedikit pun dalam pekerjaan. Karena ingin semua sempurna, kamu lebih ketat bila menyangkut tentang pekerjaan. Kesalahan sedikit saja, bisa membuatmu merasa gagal.

Kamu akan menyalahkan diri sendiri atau orang lain jika pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai dengan keinginan atau ekspektasi. Karena ingin pekerjaan terlihat sempurna, sampai-sampai tidak rela jika pekerjaan tersebut kamu berikan kepada orang lain. 

Baca Juga: Gak Cuman Merekrut, Ini 5 Kerja HRD yang Kamu Harus Tahu

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya