TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Hal yang Harus Dikuasai ketika Menjadi Sekretaris, Sigap!

Bukan sekadar mencatat, kamu harus cekatan, teliti, dan rapi

ilustrasi sekretaris (Unsplash/ ICons8)

Bagi kamu yang sudah bekerja atau sering ikut organisasi, kamu pasti gak akan asing dengan sekretaris. Posisi ini merupakan salah satu bagian inti dalam instansi maupun organisasi.

Tugas sekretaris adalah mencatat, mendokumentasikan, menyimpan dan mempersiapkan segala bentuk dokumen seperti surat, notulen, proposal, laporan, pengumuman dan bahkan presentasi.

Sekretaris juga harus selalu fokus, teliti, rapi, bisa bekerjasama dan menguasai tata bahasa Indonesia yang baku dan benar. Penasaran dengan semua kemampuan yang harus kamu kuasai sebagai seorang sekretaris? Yuk, kita bahas satu persatu!

1. Apa itu notulen? 

ilustrasi notulen (Unsplash/ NeONBRAND)

Notulen merupakan catatan hasil rapat atau pertemuan, dibuat sebagai pengingat untuk rapat berikutnya sekaligus sebagai acuan dalam pengambilan keputusan selanjutnya.

Dalam notulen, sekretaris harus menuliskan hari dan tanggal, tempat pertemuan, ketua dan anggota yang ikut dalam pertemuan, topik yang dibahas, serta hasil rapat dan kesimpulan.

Format notulen dalam setiap instansi atau organisasi berbeda-beda, namun biasanya memuat hal-hal di atas. Setelah membuat notulen, sekretaris juga bertugas untuk menyebarluaskan notulen kepada pihak-pihak terkait.

2. Menulis dan mengetahui berbagai macam surat 

ilustrasi menulis (Unsplash/Álvaro Serrano)

Seorang sekretaris harus mengetahui jenis-jenis surat dan penulisan format penulisan surat yang benar. Sekretaris harus mampu menulis surat ijin peminjaman tempat, pengumuman, surat pengantar, surat edaran, surat undangan dan berbagai bentuk surat lain.

Ya, sekretaris menjadi ujung tombak dalam surat menyurat. Semua departemen, anggota atau tim, pasti akan menghubungi sekretaris untuk memperoleh surat-surat yang mereka butuhkan.

Surat dari luar pun biasanya akan masuk ke sekretaris. Oleh karena itu, sekretaris biasanya akan memisahkan antara surat masuk dan keluar.

3. Harus bisa menulis dan merancang proposal

ilustrasi bekerja (Unsplash / Tran Mau Tri Tam)

Sama seperti surat, proposal juga merupakan salah satu bentuk dokumen yang harus dikuasai oleh seorang sekretaris. Proposal biasanya diajukan untuk memohon dana atau sponsor kepada perusahaan atau instansi lain.

Sekretaris bertugas menulis latar belakang dan tujuan diadakannya kegiatan, waktu dan tempat pelaksanaan, jumlah peserta, estimasi anggaran secara detail dan rinci, susunan panitia, rundown acara dan ucapan terima kasih sebagai penutup proposal.

4. Merancang berbagai bentuk laporan 

ilustrasi merancang laporan (Unsplash / Gabrielle Henderson)

Laporan merupakan salah satu bentuk dokumen lengkap yang menjadi tanggungjawab sekretaris. Bentuknya hampir sama seperti proposal meskipun tujuan pembuatannya berbeda.

Laporan akhir tahun misalnya, berfungsi sebagai catatan untuk melaporkan jalannya kegiatan yang telah dilaksanakan selama satu tahun dalam instansi atau organisasi. Laporan ini bisa menjadi acuan untuk kepengurusan selanjutnya.

Sementara laporan pertanggungjawaban atau LPJ, dibuat untuk memberitahukan secara lengkap mengenai jalannya kegiatan dan apakah penggunaan anggaran sesuai dengan yang tercantum di proposal.

Baca Juga: 5 Ciri Sederhana yang Tunjukkan Kamu Gak Cocok Kerja Kantoran

5. Menguasai EYD 

ilustrasi kamus (Unsplash / Pisit Heng)

Menulis beragam jenis dokumen membuat sekretaris mau tidak mau harus belajar penggunaan tata bahasa Indonesia yang baku. Maka dari itu, hindari penggunaan kata asing dan singkatan yang tidak diperlukan seperti ‘yg’, ‘km’, ‘dll’.

Perhatikan ketepatan penggunaan tanda baca, kalimat majemuk, bullets dan numbering, penulisan tanggal, margin, penulisan nomor surat, nama perusahaan dan gelar.

Selalu ingat bahwa tujuan utama kita ialah membuat orang lain paham tentang kegiatan, keputusan maupun undangan melalui tulisan. Oleh karena itu, sampaikanlah semuanya dengan singkat, padat dan jelas, sehingga maksud dan tujuan kita bisa tersampaikan dengan baik kepada instansi, organisasi atau orang yang kita tuju.

6. Fokus mendengarkan dan cepat menangkap inti pembicaraan 

ilustrasi membaca (Unsplash / Romain Vignes)

Seorang sekretaris dituntut untuk menuliskan notulen yang benar sesuai dengan hasil rapat. Sekretaris harus selalu mendengarkan semua pembicaraan dalam rapat beserta keputusan akhirnya.

Tentu dalam proses mendengarkan sembari mencatat, sekretaris harus selalu fokus dan cepat menangkap inti pembicaraan. Jika tidak, isi notulen bisa-bisa gak sesuai dengan apa yang telah dibicarakan dalam rapat. Ingat, notulen hasil rapat bakal disebarluaskan dan menjadi acuan untuk keputusan selanjutnya.

7. Teliti dan rapi 

ilustrasi bekerja (Unsplash / Nick Morrison)

Seorang sekretaris dituntut untuk selalu teliti dan rapi dalam menulis, menyimpan dan menyiapkan segala bentuk dokumen.

Untuk itu, seorang sekretaris harus tekun, mengecek ulang dokumen yang ditulis serta memilah dan memasukkan setiap dokumen sesuai dengan tempatnya. Kebiasaan seperti ini akan membantu kita menjalankan tugas dengan lebih efektif dan efisien.

Baca Juga: 5 Tips Diterima Kerja Kantoran meski Masih Aktif Kuliah

Writer

Nita Lin

Just an ordinary girl who writes perfect moments at perfect time

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya