TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Etika Menulis Email Formal yang Harus Kamu Tahu, Catat!

Penting buat yang baru kuliah atau mau lamar kerja

ilustrasi menulis email (pexels.com/Taryn Elliot)

Selain sebagai media mengirim dan menerima pesan, saat ini email telah memiliki fungsi yang sangat signifikan. Email juga telah menjadi media pengiriman berkas yang paling umum. Adanya email memudahkan kita dalam berkomunikasi, baik formal maupun nonformal.

Saat ini, mulai dari melamar pekerjaan, mengirim tugas atau berkas ke guru atau dosen, maupun surat pemberitahuan lainnya cenderung dikirimkan melalui email. Terkait dengan komunikasi formal, menulis email formal ternyata memiliki beberapa etika penting yang harus kamu perhatikan.

Hal ini sangat penting bagi kamu yang sedang mencari pekerjaan, mahasiswa, maupun pegawai kantor. Yuk, simak sampai habis!

1. Wajib isi subjek email

Ilustrasi seseorang sedang menggunakan laptop (pexels.com/Verschoren Maurits)

Sederhananya, subjek email adalah judul yang akan dibaca oleh penerima saat ia menerima email tersebut. Jika kamu mengirim email tanpa subjek, bisa diibaratkan kamu memberi suatu barang kepada orang lain tanpa memberi tahu apa yang kamu kirimkan terlebih dahulu.

Kejelasan subjek email juga tidak kalah penting. Pastikan subjek yang kamu isi sesuai dengan konteks, jelas, dan singkat. Gunakan kata atau frasa yang jelas dan tidak ambigu (bermakna ganda) agar penerima langsung mengetahui maksud dan tujuan kamu mengirim email tersebut.

2. Tentukan format tulisan yang benar

ilustrasi riset sebelum menulis email formal (pexels.com/Burst)

Selain subjek email, badan email juga salah satu bagian wajib yang perlu kamu isi dan sangat dilarang untuk kamu kosongkan. Sebelum menulis email, ada baiknya kamu melakukan riset mengenai format email yang tepat untuk kamu gunakan, misalnya email melamar pekerjaan, email pengantar file penting, atau email pemberitahuan.

Ada banyak template badan email di internet yang bisa kamu gunakan sebagai referensi. Layaknya surat pada umumnya, format badan email biasanya dibagi menjadi tiga bagian yakni pembuka (salam dan perkenalan diri), isi (maksud dan tujuan dari mengirim email), dan penutup (kesimpulan dan salam penutup).

Baca Juga: Jangan Bingung, Ini 5 Tips Menulis Body Email untuk Lamaran Kerja

3. Jangan lupa salam dan perkenalan diri

ilustrasi menulis email (pexels.com/Taryn Elliot)

Sesuai dengan format yang kamu gunakan, gunakan kalimat sapaan yang tepat. Kalimat sapaan yang paling umum digunakan adalah "Selamat pagi/siang/sore", "Assalamualaikum, wr. wb.", atau yang lebih formal adalah "Kepada Yth. Bapak/Ibu".  Jangan lupa untuk memperkenalkan diri dengan menyertakan nama lengkap dan asal instansi.

Di bagian akhir, kamu dapat mencantumkan pernyataan akhir seperti kesimpulan atau permintaan segera dihubungi secara singkat dan sopan. Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih atas perhatian penerima email. Badan email dapat ditutup dengan salam dan nama penulis email (contoh: Hormat saya, Joni Wijaya).

4. Sertakan maksud dan tujuan dengan jelas

ilustrasi menulis email (pexels.com/Marcus Aurelius)

Pada bagian pembuka, jangan lupa untuk menyertakan maksud dan tujuan mengapa kamu mengirim email tersebut. Misalnya, ingin melamar pekerjaan di posisi tertentu, mengirim file tugas mata kuliah, atau mengirim file atau update pekerjaan tertentu.

Meski maksud dan tujuan dari email sudah tercantum di subjek, pada bagian ini kamu dapat menjelaskan dan menjabarkannya dengan lebih jelas. Pastikan maksud dan tujuanmu senada dengan subjek email serta format penulisan email.

Baca Juga: 5 Poin Penting saat Menulis Surat Lamaran Kerja dalam Bahasa Inggris

Verified Writer

Lina Yasmin

Pembaca novel jika sedang mood. Pemakan segala (yang halal), dan petidur ulung.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya